Pengaruh Kemasan dan Posisi Buah terhadap Kerusakan Fisik Buah Apel (Malus sylvestris) pada Simulasi Transportasi
Main Author: | Nasrizal |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/148785/1/051101766.pdf http://repository.ub.ac.id/148785/ |
Daftar Isi:
- Apel ( Malus sylvestris ) adalah tanaman yang berasal dari daerah subtropis. Kemudian tanaman ini mulai dibudidayakan ke daerah tropik. Meskipun buah ini tersedia sepanjang waktu, tetapi sering terjadi kerusakan pada penanganan pasca panen selama proses pengangkutan dan penyimpanannya. Kerusakan dapat berupa kerusakan kimiawi, fisik dan mikrobiologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi buah apel setelah roses simulasi transportasi dengan perlakuan kemasan dan posisi buah yang berbeda serta menentukan jenis kemasan dan posisi buah yang paling baik untuk mengurangi kerusakan fisik selama transportasi. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan dua variasi perlakuan yaitu kemasan (bak plastik+plastik PP dan bak plastik+kertas karton) dan posisi buah (horizontal, vertikal A, dan vertikal B). Sampel buah diukur diameternya. Kemudian, dilanjutkan dengan simulasi transportasi dengan menggunakan meja getar selama 10 menit. Setelah itu sampel buah disimpan pada suhu kamar selama 7 hari untuk melihat timbulnya memar. Penelitian dilanjutkan dengan mengukur luas memar sampel buah. Selanjutnya sampel buah diamati teksturnya dengan menggunakan penetrometer. Data luas memar dan nilai tekstur yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji BNT 5%. Sedangkan pemilihan perlakuan terbaik menggunakan Uji Indeks Efektivitas. Dari penelitian ini didapatkan hasil rerata luas memar terbesar pada kombinasi perlakuan K1P1 (kemasan bak plastik+plastik PP, posisi horizontal), yaitu sebesar 1423,390 mm 2 . Sedangkan rerata luas memar terkecil pada kombinasi perlakuan K2P1 (kemasan bak plastik+kertas karton, posisi horizontal), yaitu sebesar 552,393 mm 2 . Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi kemasan dan posisi berpengaruh nyata terhadap luas memar. Rerata nilai tekstur buah apel terbesar terjadi pada kombinasi perlakuan K1P1 (kemasan bak plastik+plastik PP, posisi horizontal), yaitu sebesar 0,0333 mm/g.s. Sedangkan nilai tekstur terkecil terjadi pada kombinasi perlakuan K2P3 (kemasan bak plastik+kertas karton, posisi vertikal B), yaitu sebesar 0,0264 mm/g.s. Berdasarkan analisis ragam untuk nilai tekstur buah apel menunjukkan pengaruh yang nyata pada perlakuan kemasan. Pada perlakuan posisi juga berpengaruh nyata terhadap nilai tekstur buah apel. Berdasarkan hasil uji indeks efektivitas, maka jenis kemasan dan posisi buah yang paling baik untuk mengurangi kerusakan fisik selama transportasi adalah kemasan bak plastik+kertas karton dan posisi buah horizontal.