Formulasi Produk Sinbiotik Instan Berbasis Ubi Jalar Ungu (Ipomea Batatas L.Var.Ayamurasaki) dan Crude Inulin dari Umbi Bunga Dahlia (Dahlia spp.L) Kajian Efek Sinbiotik Secara In vivo)

Main Author: Wiyono, Ardi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/148722/1/051104590.pdf
http://repository.ub.ac.id/148722/
Daftar Isi:
  • Dahlia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak dikembangkan. Di Indonesia, tanaman dahlia dibudidayakan sebagai penghasil bunga potong. Sedangkan umbinya sampai saat ini belum dimanfaatkan sebagai sumber inulin. Indonesia sangat potensial sebagai penghasil inulin karena iklimnya sangat cocok untuk budidaya tanaman dahlia. Inulin sendiri merupakan jenis karbohidrat yang tersusun atas monomer fruktosa dan bersifat prebiotik. Selain inulin, tanaman yang berpotensi sebagai sumber prebiotik adalah ubi jalar ungu. Ubi jalar ungu varietas Ayamurasaki mengandung komponen serat larut golongan oligosakarida serta mengandung nutrisi 20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan ubi jalar jenis lain. Salah satu alternatif pemanfaatan inulin dan ubi jalar ungu adalah dengan pembuatan produk sinbiotik. Inulin dan ubi jalar ungu yang merupakan sumber prebiotik digabungkan dengan bakteri probiotik ( L.casei ) akan menghasilkan produk sinbiotik. Dengan pembuatan produk sinbiotik instan, pemanfaatan inulin dari tanaman dahlia dan ubi jalar ungu sebagai bahan pangan fungsional dapat lebih optimal mengingat produk sinbiotik dari bahan tersebut masih jarang diaplikasikan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji beberapa aspek yang meliputi bagaimana pembuatan produk sinbiotik instan dengan medium ubi jalar ungu tersuplementasi inulin hasil ekstrak umbi bunga dan bakteri L. casei, mengetahui efek sinbiotik (pembentukan SCFA) serta pengaruhnya terhadap jumlah bakteri asam laktat (BAL) pada kolon tikus wistar secara In vivo. Penelitian ini disusun secara acak lengkap (RAL) dengan 1 faktor yaitu formula perlakuan yang terdiri dari 4 level dan diulang sebanyak 3 kali. Formula perlakuan dalam penelitian ini yaitu: K= pakan standar AIN-93M (Kontrol), F1= pakan standar dan ubi ungu tanpa isolat (Prebiotik 1) , F2 = pakan standar dan ubi ungu tersuplementasi inulin tanpa isolat (Prebiotik 2), F3= pakan standar dan ubi ungu tersuplementasi inulin dengan isolat L. casei (Sinbiotik). Data yang diperoleh dianalisa dengan analisa ragam (ANOVA) dengan selang kepercayaan 1% dan 5%, apabila terdapat perbedaan dilakukan uji BNT dengan selang kepercayaan 5%. Perlakuan terbaik dilakukan dengan metode rangking. Hasil penelitian menunjukkan pemberian formula perlakuan pada tikus berpengaruh nyata terhadap pH feses, pH caecum, total asam caecum serta total BAL caecum tikus (α = 0,05). Perlakuan terbaik terdapat pada formula 3 dengan jumlah BAL feses tikus sebesar 8,00 x108 CFU/gr, pH feses tikus 6,08 , total BAL caecum sebesar 7,13 x 109 CFU/gr, total asam caecum 0,45 %, pH caecum 6,03 dan total SCFA sebesar 9,10 mg/gr yang terdiri dari asam asetat sebesar 6,07 mg/gr, asam propionat sebesar 1,71 mg/gr, dan asam butirat sebesar 1,32 mg/gr.