Pengaruh Jenis Campuran Pelarut dan Lama Ekstraksi Menggunakan Ultrasonik Bath Terhadap Karakteristik Minyak Bekatul Kaya Antioksidan

Main Author: Limanhadi, IreneMarcella
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/148712/1/051104581.pdf
http://repository.ub.ac.id/148712/
Daftar Isi:
  • Bekatul padi merupakan produk sampingan penggilingan padi yang bernilai gizi tinggi, salah satunya mengandung minyak (15,0 – 19,7%) yang dapat dimanfaatkan lebih lanjut sebagai bahan baku produk minyak bekatul (rice bran oil). Minyak bekatul (RBO) merupakan minyak hasil ekstraksi dari bekatul padi yang mengandung asam-asam lemak tak jenuh, komponen-komponen bioaktif, phytosterol dan antioksidan (oryzanol, tokoferol, tokotrienol dan polyphenol) yang tinggi. Antioksidan dalam RBO telah terbukti dapat menurunkan kolesterol dalam darah, menurunkan resiko arteriosclerosis, serta mencegah penyakit jantung. Namun, ekstraksi dengan metode konvensional membutuhkan waktu ekstraksi yang panjang dan jumlah pelarut yang besar, sehingga ekstraksi dengan gelombang ultrasonik dikembangkan untuk mengatasi kekurangan-kekurangan pada metode konvensional tersebut. Penambahan pelarut polar ke dalam pelarut non-polar pada proses ekstraksi dengan gelombang ultrasonik juga dapat menghasilkan efek ekstraksi emulsifikasi yang mempercepat dan meningkatkan efisiensi proses ekstraksi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui berapa lama ekstraksi dan jenis campuran pelarut yang tepat untuk memperoleh RBO dengan rendemen dan aktivitas antioksidan terbaik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor dan tiga kali ulangan. Faktor I adalah jenis campuran pelarut (heksana : isopropanol dan kloroform : metanol) dan faktor II adalah lama waktu ekstraksi (15, 20, 25, 30 menit). Data yang diperoleh dianalisa dengan analisa ragam (ANOVA) dengan selang kepercayaan 5% dan dilanjutkan uji BNT dan jika terdapat interaksi antara kedua faktor maka dilanjutkan dengan uji DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis campuran pelarut dan lama ekstraksi memberikan pengaruh yang nyata terhadap rendemen dan aktivitas antioksidan minyak bekatul tetapi antara kedua faktor tersebut tidak menunjukkan adanya interaksi dengan α = 5%. Perlakuan terbaik berdasarkan parameter fisik dan kimia didapatkan dari perlakuan jenis campuran pelarut heksana isopropanol (3:2) dengan lama ekstraksi 25 menit, dengan karakteristik fisik dan kimia antara lain rendemen 9,81%, aktivitas antioksidan 53,42%, berat jenis 0,909, kejernihan 11,8 % Transmisi dan bilangan peroksida 0,349 mek/kg, lebih baik dibandingkan dengan kontrol yang menggunakan metode ekstraksi konvensional. Minyak bekatul hasil perlakuan terbaik kemudian disabunkan sehingga diperoleh fraksi tidak tersabunkan (FTT). Karakteristik FTT minyak bekatul hasil perlakuan terbaik antara lain rendemen 37,5%, aktivitas antioksidan 87,46% dan warna (L*) 88, (a*) -18, (b*) 84 atau kuning kehijauan sesuai dengan indeks intrepetasi oHue.