Studi Operasi Pengeringan Pada Proses Pembuatan Kopi Instan Dengan Menggunakan Pengering Tipe Semprot

Main Author: Firmansyah
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/148706/1/051104562.pdf
http://repository.ub.ac.id/148706/
Daftar Isi:
  • Semua bahan hasil pertanian pada umumnya bersifat mudah rusak dan tidak tahan lama apabila disimpan. Hal ini juga berlaku pada bentuk olahan sekunder dari hasil pertanian tersebut. salah satu kegiatan yang dapat memperpanjang daya simpan serta menaikkan nilai jual dari hasil pertanian baik itu bahan mentah atau olahan sekunder dari bahan hasil pertanian adalah operasi pengeringan. Operasi pengeringan dapat dilaksanakan secara langsung atau yang dipadukan dengan pengolahan bahan baku tersebut menjadi produk-produk yang mempunyai daya tahan simpan dan nilai jual yang relatif tinggi. Seperti halnya bahan hasil pertanian yang lain, kopi merupakan komoditi yang sangat populer dan penting dalam industri pertanian. Adapun macam-macam olahan sekunder dari kopi diantaranya kopi sangrai, kopi bubuk, sirup kopi, jenang kopi, kopi instan dan masih banyak lagi industri makanan yang menempatkan kopi sebagai bahan baku utamanya. Untuk saat ini telah beredar kopi instan dimana proses pembuatannya menggunakan pengering tipe semprot ( spray dryer ). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui data teknis mengenai operasi pengeringan dan kinerja spray dryer pada proses pembuatan kopi instan seperti pengaruh suhu udara pada proses pengeringan, kebutuhan energi pengeringan dan parameter fisik dari produk hasil pengeringan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode empiris dengan menggunakan 5 variasi suhu yaitu 100 o C (T 1 ), 105 o C (T 2 ), 110 o C (T 3 ), 115 o C (T 4 ) dan 120 o C (T 5 ) dengan pengulangan sebanyak tiga kali, sehingga banyaknya perlakuan adalah 15 kali. Untuk penambahan bahan pengisi pada bahan digunakan maltodekstrin sebesar 13% untuk setiap perlakuan. Hasil penelitian didapatkan rerata kadar air terendah pada suhu 120 O C sebesar 5,33%, laju pengeringan rata-rata tertinggi pada suhu 105 O C sebesar 1,043x10 -2 , %/detik, debit aliran terbesar pada suhu 105 O C sebesar 2,67x10 -4 , massa air teruapkan terbesar pada suhu 110 O C sebesar 0,650 kg dan adapun laju pengeringan rata-rata terbesar pada suhu 100 O C dengan nilai 8,56 x 10 -5 kg/detik. Untuk energi pengeringan tertinggi terdapat pada suhu 110 O C sebesar 102429,6 J/kg, nilai rendemen tertinggi pada suhu 100 O C sebesar 5,915x10 -2 dan tingkat kelarutan tertinggi pada suhu 100 O C sebesar 92,74 %.