Rancang Bangun Prototype Sistem Pakar Pengendalian Kualitas Pucuk Teh Pada Proses Produksi Teh Hitam CTC (Crushing, Tearing, dan Curling) studi kasus di PTPN XII Kebun Kertowono Kab. Lumajang
Main Author: | BahroniRezaFani |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2009
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/148149/1/050902127.pdf http://repository.ub.ac.id/148149/ |
Daftar Isi:
- Perkembangan ekspor teh Indonesia terus menurun selama hampir satu dekade terakhir, yaitu dari 123.900 ton pada tahun 1993 menjadi hanya 88.175 ton pada tahun 2003, atau rata-rata menurun sebesar 2,1 persen per tahun (ITC, 2004). Penurunan pangsa pasar, meningkatnya jumlah teh yang tidak terjual, dan relatif rendahnya harga teh Indonesia dapat disebabkan, antara lain, oleh penawaran mutu produksi teh Indonesia yang belum sesuai dengan selera pasar. Tinggi rendahnya mutu teh kering sangat ditentukan oleh kualitas pucuk dan penanganannya mulai dari pemetikan, penampungan, pewadahan, hingga pengangkutan ke pabrik. Sehingga untuk menjaga dan meningkatkan mutu dari teh yang dihasilkan, maka dibutuhkan suatu pengendalian kualitas pada pucuk teh (Suprihartini, 2005). Pengendalian kualitas pucuk teh dibutuhkan suatu analisa yang cepat, akurat dan konsisten sehingga dihasilkan hasil akhir produk yang sesuai dengan kualitas yang telah ditentukan. Keberadaan manusia sebagai tenaga ahli atau pakar mempunyai batasan-batasan yang akan membuat langkah-langkah yang diambil dalam menentukan kualitas dapat berubah-ubah. Perkembangan teknologi perangkat lunak komputer ( software ) yang dilengkapi dengan aplikasi teknik kecerdasan buatan ( artificial intelligence ) dapat membantu manusia untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. Penelitian ini dilaksanakan di PTPN XII Kebun Kertowono pada bulan Februari – Maret 2009. Pengolahan data dilakukan di Laboratorium Komputasi dan Analisis sistem, Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang. Metode penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan prototyping . Tahapan dalam pengembangan sistem pakar terdiri dari pemilihan pakar sebagai sumber pengetahuan, akuisisi pengetahuan, representasi pengetahuan, pembangunan mesin infersia, implementasi, dan pengujian. Xpert System (XS) terdiri dari tiga komponen utama yaitu basis pengetahuan, mesin inferensi, dan antarmuka pengguna. Basis pengetahuan terdiri dari parameter-parameter kualitas pucuk teh yaitu kontaminasi, kadar pucuk halus dan medium, dan kerusakan mekanis. Mesin inferensi berisi aturan-aturan ( rule ) yang merupakan kombinasi jawaban dari user atas pertanyaan yang diajukan oleh sistem. Komponen antarmuka pada prototype ini terdiri dari 4 bagian, yaitu welcome screen , jendela konsultasi, dan jendela rekomendasi, dan jendela input data. Hasil dari uji verifikasi ,uji validasi, dan uji pengguna menyatakan bahwa prototype XS ini telah berjalan dengan baik, baik dari segi fungsi, teknis dan kemudahan penggunaan.