Analisa Proses Produksi Bubuk Mangga (Mangifera indica L) Dengan Mesin Pengering Semprot (Spray Dryer)
Main Author: | RetnoUtamiPutri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2007
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/147846/1/050700707.pdf http://repository.ub.ac.id/147846/ |
Daftar Isi:
- Buah mangga ( Mangifera indica L ) tergolong jenis buah-buahan yang sangat diakrabi masyarakat. Hal yang wajar, karena Indonesia termasuk negara yang memiliki beragam jenis mangga. Produksi mangga di Indonesia mencapai 950.000 ton/tahun, tapi konsumsi mangga masih terbatas pada buah segar dan olahannya. Mangga dapat ditingkatkan nilai jualnya dengan mengubahnya menjadi bentuk bubuk, sehingga lebih tinggi daya simpan dan gunanya. Spray dryer adalah mesin pengering yang mampu mentransformasi bahan baku berbentuk cairan menjadi bentuk bubuk. Proses transformasi tersebut meliputi empat tahap yaitu atomisasi, pencampuran dengan udara panas, pengeringan dan pengumpulan produk. Bubuk mangga dapat diaplikasikan pada berbagai industri seperti makanan, minuman dan kosmetik. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kinerja pengering semprot ( spray dryer ) pada proses pembuatan bubuk mangga, mengetahui besarnya energi pengeringan yang dibutuhkan pada proses pembuatan bubuk mangga dan mengetahui kandungan vitamin C dari bubuk mangga. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan menggunakan 3 variasi suhu yaitu 95 ° C (T 1), 105 ° C (T2) dan 115 ° C (T3), yang dikombinasikan dengan 2 variasi penambahan maltodekstrin. Pertama adalah 80:20 dimana 80% berupa sari buah mangga dan 20% sisanya adalah maltodekstrin. Yang kedua adalah 70:30, seperti juga perlakuan di atas maka 70% adalah sari buah mangga dan sisa 30% adalah maltodekstrin. Masing-masing faktor diulang sebanyak tiga kali, sehingga banyaknya perlakuan adalah 18 kali. Kadar air tertinggi pada maltodekstrin 20% adalah 14,305% pada suhu 95 ° C dan terendah 5,647% pada suhu 105 ° C. Energi pengeringan tertinggi adalah 9381,894 kJ/kg pada suhu 115 ° C dan terendah 4143,496 kJ/kg pada suhu 95 ° C. Diameter butiran terbesar adalah 0,29 cm pada suhu 115 ° C dan terendah 0,11 cm pada suhu 105 ° C. Rendemen terbesar yaitu 10,983% pada suhu 95 ° C dan terendah 7,744% pada suhu 115 ° C. Kadar vitamin C tertinggi adalah 6,503 mg/100gr pada suhu 95 ° C dan terendah 2,245 mg/100gr pada suhu 115 ° C. Kadar air tertinggi pada maltodekstrin 30% adalah 8,135% pada suhu 95 ° C dan terendah 4,978% pada suhu 115 ° C. Energi pengeringan tertinggi adalah 8829,894 kJ/kg pada suhu 95 ° C dan terendah 3962,980 kJ/kg pada suhu 115 ° C. Diameter butiran terbesar yaitu 0,52 cm pada suhu 105 ° C dan terendah 0,13 cm pada suhu 95 ° C. Rendemen terbesar senilai 12,174% pada suhu 115 ° C dan terendah 6,746% pada suhu 95 ° C. Kadar vitamin C tertinggi adalah 6,223 mg/100gr pada suhu 95 ° C dan terendah 2,352 mg/100gr pada suhu 115 ° C.