Evaluasi efek sinbiotik isolat indigenus asal bekatul padi L. plantarum B2 dan komersial L. casei pada medium fermentasi bekatul secara in Vivo kajian formula perlakuan
Main Author: | MochamadNurCholis |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2007
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/147649/1/050702191.pdf http://repository.ub.ac.id/147649/ |
Daftar Isi:
- Pangan fungsional yang berkembang pesat saat ini diantaranya probiotik, prebiotik bahkan kombinasi keduanya (sinbiotik). Di Finlandia telah dikembangkan minuman fermentasi berbasis serealia (“oat bran”) oleh isolat L. achidophilus LA5 dan Bifidobacterium Bb 12. Bekatul padi merupakan produk samping hasil penggilingan padi yang ketersediannya melimpah di Indonesia. Bekatul mengandung gizi tinggi, diantaranya serat pangan, selain itu kaya akan antioksidan seperti oryzanol, tocoferol, tocotrienol dan asam ferulat. Penelitian ini menggunakan dua isolat probiotik yaitu isolat indigenus asal bekatul padi L. plantarum B2 dan isolat komersial L. casei untuk memfermentasi medium bekatul. Sinergi dari probiotik dan prebiotik (serat pangan) akan menghasilkan efek sinbiotik. Prebiotik akan difermentasi oleh probiotik dalam kolon menjadi asam laktat dan SCFA (asam lemak rantai pendek) yang berpotensi mencegah terjadinya penyakit kolon. Tujuan penelitian ini untuk membandingkan efek sinbiotik yang dihasilkan isolat indigenus dengan isolat komersial. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 1 faktor yaitu formula perlakuan yang terdiri atas 4 level dan dilakukan 3 kali pengulangan. Level tersebut diantaranya Formula 1 (pakan standar & medium bekatul tanpa isolat), Formula 2 (pakan standar & medium bekatul isolat L. casei), Formula 3 (pakan standar & medium bekatul isolat indigenus L. plantarum B2) dan kontrol (pakan standar AIN 93-M). Data yang diperoleh dianalisa dengan analisa ragam (ANOVA), jika ada perbedaan signifikan dilakukan uji beda menggunakan uji BNT dengan selang kepercayaan 5%. Pemilihan perlakuan terbaik dilakukan dengan metode ranking. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis formula perlakuan memberikan pengaruh yang nyata terhadap pH feses, (total asam dan pH) digesta (α=0,05). Berdasarkan metode ranking Formula 3 merupakan perlakuan terbaik dengan total BAL feses 5,8x107 CFU/g dan pH feses 6,47 pada hari ke-20. Total BAL digesta 6,77x108 CFU/g, total asam 0,20 % asam laktat, pH 6,34, serta total SCFA sebesar 11,49 mg/g. Profil SCFA Formula 3 yaitu asam asetat 7,11 mg/g, asam propionat 3,03 mg/g, asam butirat 1,35 mg/g.