Pengaruh Konsentrasi Enzim Dextrozyme dan Lama Sakarifikasi Pada Pembuatan Sirup Glukosa dari Pati Umbi Garut (Marantha arundinaceae L.)

Main Author: ApriliastutiLysaningrum
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2006
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/147571/1/050602466.pdf
http://repository.ub.ac.id/147571/
Daftar Isi:
  • Sirup glukosa merupakan cairan jernih dan kental dengan komponen utama glukosa yang diperoleh dari proses hidrolisis pati. Salah satu pati yang dapat digunakan dalam pembuatan sirup glukosa yaitu pati dari umbi garut ( Marantha arundinaceae L ) karena memiliki kadar pati yang cukup tinggi sehingga potensial untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan sirup glukosa. Pembuatan sirup glukosa secara hidrolisis enzimatis terjadi melalui dua tahap yaitu likuifikasi dan sakarifikasi. Pada tahap sakarifikasi, enzim yang biasa digunakan adalah enzim glukoamilase, namun kerja glukoamilase dalam memotong ikatan α-1,6 pada amilopektin relatif lebih lambat daripada pemotongan ikatan α-1,4, sedangkan pada pati garut kandungan amilopektinnya cukup tinggi sehingga dibutuhkan kombinasi glukoamilase dan pullulanase (Dextrozyme) untuk mempercepat proses hidrolisis (sakarifikasi) pati menjadi glukosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi enzim dextrozyme dan lama sakarifikasi pada pembuatan sirup glukosa dari pati umbi garut secara hidrolisis enzimatis. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 2 faktor. Faktor I yaitu konsentrasi enzim Dextrozyme (0.02%, 0.04 % dan 0.08 % (b/b)) dan faktor II yaitu lama sakarifikasi (24, 48 dan 72 jam). Sehingga diperoleh 9 kombinasi perlakuan dengan ulangan sebanyak 3 kali. Data yang diperoleh dianalisa dengan metode analisa sidik ragam (ANOVA) dilanjutkan dengan uji beda nyata BNT dan DMRT (α = 5%). Perlakuan terbaik menggunakan metode Zeleny dan selanjutnya dibandingkan dengan kontrol menggunakan uji t. Perlakuan konsentrasi dextrozyme berpengaruh nyata (α = 5 %) terhadap nilai DE (“Dextrose Equivalent”), kadar gula pereduksi, kadar air, total padatan terlarut (TPT), viskositas dan rendemen. Perlakuan lama sakarifikasi berpengaruh nyata (α = 5 %) terhadap nilai DE, kadar gula pereduksi, kadar air, kadar abu, TPT, viskositas dan rendemen. Sedangkan interaksi kedua perlakuan berpengaruh nyata (α = 5 %) terhadap nilai DE dan kadar gula pereduksi. Perlakuan terbaik diperoleh dari kombinasi perlakuan konsentrasi dextrozyme 0.08 % (b/b) dan lama sakarifikasi 24 jam dengan karakteristik nilai DE 92.14, kadar gula pereduksi 24.88 %, total gula 27.57 %, kadar air 67.41 %, kadar abu 0.04 %, TPT 26.60 °Brix, viskositas 1.09 cps dan rendemen 65.91 %.