Optimasi Pengadaan Tebu dan Produksi Gula Menggunakan Model Linear Programming (Studi kasus di PG Kebon Agung Malang)
Daftar Isi:
- Permasalahan yang dihadapi PG. Kebon Agung Malang adalah kurang tepatnya penentuan jumlah atau kuantitas bahan baku yang digunakan untuk proses produksi. Berdasarkan informasi awal melalui wawancara Kepala Bagian Fabrikasi PG. Kebon Agung Malang, pengadaan bahan baku yang dilakukan selama ini oleh PG. Kebon Agung Malang adalah dengan mengambil bahan baku yang ada dari 21 Kecamatan yang berada dibawah binaan PG. Kebon Agung Malang sampai jumlahnya bisa memenuhi kebutuhan bahan baku yang ditentukan berdasarkan peramalan luas dan produktivitas lahan dari tahun-tahun sebelumnya. Sering terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam pemilihan lahan yang ingin ditebang yang berdampak pada biaya produksi gula. Untuk meminimalisir penyimpangan dan mencegah kehabisan bahan bahan baku serta kelebihan bahan baku, maka perlu kiranya ditentukan jumlah dasar tebu berdasarkan luas lahan tebu optimal yang harus disediakan dalam setiap periodenya dengan fungsi tujuan meminimalisasi biaya produksi gula. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Forecasting dan Linear Programming. Data yang dibutuhkan yaitu luas lahan, produktivitas lahan, rendeman, kapasitas giling, jumlah produksi gula, biaya pengadaan lahan, biaya tebang angkut dan biaya giling. Pada tahap pertama dilakukan peramalan luas lahan dan produktivitas lahan dengan menggunakan metode peramalan yang terpilih berdasarkan nilai Mean Standard Error (MSE) terkecil. Setelah didapatkan nilai peramalan luas lahan dan produktivitas, dilakukan pembuatan model matematis berdasarkan Linear Programming. Model matematis dibuat dari menentukan variabel keptusan, kemudian membuat fungsi tujuan dan menentukan apa saja yang menjadi fungsi kendala. Pada analisis dan pembahasan dilakukan pembahasan mengenai hasil dari optimasi pasokan Tebu menggunakan linear programming dengan fungsi tujuan meminimalisasi biaya produksi Gula SHS PG. Kebon Agung Malang. Hasil menunjukkan bahwa terjadi kelebihan luas lahan dari perencanaan existing terhadap perencanaan optimal PG. Kebon Agung Malang untuk musim giling tahun 2015 , yaitu sebesar 575,1 Ha. Total Perencanaan existing pasokan tebu yang akan digiling pabrik terdapat kelebihan sebesar 367.836,33 Ku Tebu dari kapasitas total giling pabrik. Secara jumlah, nilai pasokan tebu dari perencanaan existing lebih besar daripada perencanaan optimal, namun karena dalam hal ini, pabrik memiliki kapasitas giling yang terbatas, nilai tebu yang lebih tersebut, akan menunggu lebih lama lagi untuk digiling, sesuai dengan sifat tebu yang jika tidak segera digiling sampai dengan waktu 36 jam, maka nilai rendeman akan mengalami penurunan. Hal itulah yang menyebabkan pembesaran biaya, namun tidak diikuti dengan jumlah gula yang lebih banyak. Dan dapat diketahui pula terjadi penurunan biaya per Kg produksi gula PG. Kebon Agung Malang dari perencanaan biaya existing dengan perencanaan optimal, yaitu terjadi penurunan sebesar 1,34 %. Semula biaya perencanaan existing PG. Kebon Agung Malang untuk memproduksi gula SHS adalah Rp 4843,62 per kg, kemudian setelah dilakukan perencanaan dengan optimasi menggunakan model Linear Programming, biaya produksi gula SHS menjadi Rp 4.778,58 per kg nya.