Daftar Isi:
  • Persaingan dalam bidang pemasaran produk yang semakin ketat menuntut perusahaan memberikan yang terbaik bagi konsumennya. Kualitas produk merupakan salah satu kriteria penting bagi konsumen, maka diperlukan pengendalian dan peningkatan kualitas secara terus menerus untuk memenuhi harapan konsumen. Salah satu daerah industri genteng tanah liat terletak di Desa Talangsuko, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang Selatan. Permasalahan yang terjadi pada pengrajin genteng tanah liat yaitu kurangnya pengetahuan mengenai pentingnya kuat lentur pada genteng dan mengenai Standar Kuat Lentur Genteng Tanah Liat SNI 03-6861.1-2002, sehingga masih ada beberapa produk genteng yang dihasilkan cacat sehingga tidak dapat dipasarkan. Untuk mengidentifikasi permasalahan dan meningkatkan kualitas kuat lentur genteng pada proses produksi maka dilakukan desain eksperimen menggunakan metode Taguchi. Penggunaan metode Taguchi dengan karakteristik kualitas Larger The Better yang dilakukan terhadap faktor yang berpengaruh diharapkan mampu menghasilkan level faktor yang optimal. Sehingga dapat mengetahui apakah kuat lentur yang dihasilkan dari adanya penambahan abu sekam padi ini dapat sesuai dengan standar SNI 03-6861.1-2002 serta membantu untuk mengurangi kerugian yang didapatkan oleh para pengrajin di industri genteng tanah liat Desa Talangsuko. Berdasarkan hasil analisis dari Tabel respon dan ANOVA prediksi rata-rata dan SNR didapatkan setting level optimal dari faktor-faktor terkendali, faktor yang memiliki tingkat signifikan tinggi terhadap peningkatan kuat lentur genteng tanah liat pada eksperimen ini yaitu komposisi bahan baku (75% tanah liat : 20% tanah berpasir : 5% abu sekam padi) dan lama pengeringan selama 7 hari. Sedangkan faktor yang kurang berpengaruh secara signifikan adalah Faktor B level 1 yaitu jumlah penggilingan sebanyak 2 kali penggilingan dan Faktor D yaitu posisi pembakaran yang berada dibawah. Faktor optimal tersebut adalah faktor yang digunakan dalam pengujian konfirmasi. Hasil rata-rata nilai kuat lentur genteng tanah liat setelah dengan desain eksperimen menggunakan metode Taguchi adalah 134,948 kgf, hasil ini terpaut 52,248 kgf dari rata-rata nilai kuat lentur genteng tanah liat sebelum dilakukan desain eksperimen menggunakan metode Taguchi yaitu sebesar 82,7 kgf. Dengan demikian, hasil kuat lentur genteng tanah liat setelah dilakukan desain eksperimen dapat memenuhi syarat Standar Industri Indonesia Standar Kuat Lentur Genteng Tanah Liat SNI 03-6861.1-2002 dengan minimal kuat lentur sebesar 110 kgf. Sehingga penggunaan setting level optimal dapat diimplementasikan oleh Pengrajin Industri Genteng Tanah Liat Desa Talangsuko, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang Selatan