Daftar Isi:
  • UD. La Tanzamerupakan salah satu Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Malang yang mengusung konsep go organic food untuk produknya, yaitu keripik jamur tiram organik. Fakta bahwa tingginya pertumbuhan pasar produk organic tidak hanya secara local namun juga secara global, berlawanan dengan rendahnya pertumbuhan UMKM yang bergerak di bidang produk organik.Hal tersebut dikarenakan tingginya persaingan sebagai akibat dari banyaknya jumlah produk sejenis yang beredar di pasar, dalam hal ini keripik jamur tiram. Dengan demikian perlu dilakukan suatu langkah pengembangan produk untuk dapat bertahan di pasar persaingan. Pengembangan produk diawali dengan mengidentifikasi keinginan konsumen terhadap produk terkait untuk selanjutnya diterjemahkan menjadi spesifikasi yang sesuai dengan preferensi konsumen. Penelitian ini menggunakan dua metode, yaitu Quality Function Deployment (QFD) untuk bagian keripik, dan Kansei Engineering (KE) untuk bagian kemasan. Bagian keripik diawali dengan mengidentifikasi voice of customer untuk selanjutnya dijadikan input dalam penyusunan matriks House Of Quality (HOQ). Output dari matriks HOQ tersebut berupa respon teknis beserta targetnya. Bagian kemasan diawali dengan pengumpulan kata-kata kansei yang mewakili perasaan konsumen terhadap kemasan produk terkait untuk selanjutnya diasosiasikan dengan spesifikasi kemasan terkait sehingga lebih mudah diterjemahkan secara teknis. Kata-kata kansei yang telah terasosiasi tersebut selanjutnya diterjemahkan menjadi elemen desain kemasan sesuai dengan preferensi konsumen. Hasil dari metode QFD melalui matriks HOQ didapatkan sebanyak Sembilan respon teknis beserta targetnya. Tiga respon teknis yang menjadi prioritas tertinggi untuk dilaksanakan ialah rasio penggunaan bahan baku jamur dan bahan dasar tepung dengan nilai normalized contribution (%) sebesar 19,29, usia bahan baku jamur dan bahan dasar tepung dengan nilai normalized contribution (%) sebesar 17, dan rentang waktu proses menggoreng dengan nilai normalized contribution (%) sebesar 14,42. Target untuk pelaksanaan respon teknis tersebut adalah jamur berbanding tepung mengikuti rasio4 : 1, usia jamur maksimal 2 hari; tepung maksimal 6 bulan penyimpanan, serta proses menggoreng dalam rentang 5 sampai 8 menit. Sedangkan untuk hasil dari metode KE ialah spesifikasi berupa elemen desain kemasan produk terkait. Elemen desain tersebut antara lain adalah bahan kemasan alumunium foil, bentuk kemasan gussette bag, corak warna gradasi dominan hijau, gambar ilustrasi fotografi dengan objek utama kombinasi bahan baku jamur dan produk keripik, fiturzipper lock, dan atribut kemasan mengikuti standar Disperindag untuk kemasan produk pangan olahan.