Optimasi Penentuan Rute Pengumpulan Susu Sapi Dengan Linear Programming (StudiKasus: Koperasi Unit Desa (KUD) BATU, Malang)
Main Author: | Damayanti, Elvina |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/142749/1/ELVINA_DAMAYANTI-TEKNIK_INDUSTRI-105060701111036.pdf http://repository.ub.ac.id/142749/ |
Daftar Isi:
- Salah satu bagian proses supply chain management adalah manajemen logistik yang bertujuan untuk mengatur efektifitas dan efisiensi aliran material dan produk. Aktivitas logistik yang ada di KUD BATU yaitu pengumpulan susu dari peternak ke pabrik. Aktivitas ini dilakukan 2 kali dalam sehari oleh 11 kendaraan di KUD yang mengumpulkan susu dari 19 pos penampungan ke pabrik. Masing-masing pos penampungan memiliki perbedaan karakteristik. Perencanaan rute pengumpulan susu saat ini masih menggunakan metode intuitif. Hal ini menyebabkan 1 truk hanya dapat mengambil susu di 1 pos penampungan dalam 1 rute. Padahal, rute yang dilalui oleh truk memungkinkan untuk melakukan pengambilan susu lebih dari 1 pos penampungan. Oleh karena itu, untuk mendapatkan rute pengumpulan susu yang optimal dilakukan pemodelan sistem pengumpulan susu yang dapat meminimasi biaya transportasi. Pemodelan sistem pengumpulan susu dibuat mengunakan linear programming. Pada linear programming dilakukan formulasi matematis yaitu menentukan variabel keputusan, fungsi tujuan, dan fungsi kendala. Fungsi tujuan dari model linear programming yang dibuat adalah meminimasi biaya transportasi. Fungsi kendala dalam model ini sebanyak 11 fungsi yang meliputi kapasitas kendaraan, waktu pelayanan, kekontinuan rute, dan pelayanan pos penampungan. Variabel keputusan dari model ini sebanyak 4180 variabel. Formulasi matematis yang telah dirumuskan diselesaikan menggunakan software LINGO 8.0. Hasil software ini selanjutnya digunakan untuk menganalisa waktu pelayanan truk menggunakan Gantt Chart. Biaya dan rute model linear programming diperoleh dari hasil software LINGO 8.0. Biaya dan rute tersebut dibandingkan dengan metode existing. Biaya model existing adalah sebesar Rp 341.600 dengan waktu pelayanan truk rata-rata 52,2 menit. Sedangkan model linear programming memberikan biaya sebesar Rp 288.750 dengan waktu pelayanan truk rata-rata 52,6 menit. Berdasarkan hasil analisis dan perbandingan model existing dengan model linear programming, diperoleh penurunan biaya sebesar Rp 52.850 (15,47%) dalam setiap jadwal pengumpulan susu. Dalam sehari, terdapat 2 kali jadwal pengumpulan susu sehingga KUD BATU dapat menghemat biaya sebesar Rp 105.700 dalam satu hari atau Rp 3.171.000 dalam satu bulan.