ctrlnum 142257
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/142257/</relation><title>Kampung Jetis Sidoarjo (Revitalisasi yang Bercitra Visual sebagai Kawasan Wisata Batik)</title><creator>Mutia, Fairuz</creator><subject>690 Construction of buildings</subject><description>Kabupaten Sidoarjo adalah salah satu kota penyangga Ibukota Propinsi Jawa Timur, yang merupakan daerah yang mengalami perkembangan pesat. Sidoarjo sebenarnya memiliki banyak potensi daerah dan sumber daya alam yang melimpah. Salah satunya adalah Kampung Batik Jetis. Kampung Batik Jetis yang seharusnya dapat menjadi identitas kawasan semakin tenggelam dengan berbagai permasalahan di dalamnya. Orang hanya sebatas tahu bahwa ada kampung batik Jetis di sana tanpa ada niat untuk berwisata dan berkunjung, oleh sebab itu perlu adanya penataan kawasan secara rancang&#x2013;kota pada kampung ini. Penataan sebagai kampung wisata perlu memperhatikan kejelasan emosional yang dapat dirasakan oleh wisatawan. Secara teori, revitalisasi adalah upaya untuk memvitalkan kembali suatu kawasan atau bagian kawasan yang dulunya pernah vital/hidup, akan tetapi kemudian mengalami kemunduran/degradasi. Dapat dikatakan terhadap pentingnya keterbacaan fisik bahwa dengan pengalaman seseorang dapat belajar mengetahui dengan jelas orientasi di sekitarnya. Hal ini biasa disebut dengan legibility. Di samping itu suatu kawasan wisata juga harus imageability, dimana kualitas fisik suatu kawasan mampu memberi peluang timbulnya image atau citra yang kuat yang diterima seseorang. Kevin Lynch mendefinisikan identitas kota bukan dalam arti keserupaan suatu objek dengan yang lain, tetapi justru mengacu kepada makna individualitas yang mencerminkan perbedaannya dengan objek lain serta pengenalannya sebagai entitas tersendiri yang biasa disebut identity.Hal ini perlu dilakukan pada Kampung Batik Jetis di Sidoarjo, mengingat keberadaannya yang kurang dapat dikenali oleh masyarakat luas. Hal ini dirasakan karena citra-visual pada kampung tersebut belum dapat memberikan kesan atau identitas tersendiri. Untuk meningkatkan citra kawasan sebagai kampung batik, dapat diwujudkan konsep citra-visual. Hal tesebut sangat berpengaruh dalam pembentukan citra kawasan. Oleh karena itu metode yang digunakan dalam kajian ini awalnya dengan menganalisa variabel kajian, yang terdiri dari tata guna lahan, bentuk dan massa bangunan, ruang terbuka, tempat parkir, sirkulasi, penanda, aktifitas pendukung, dan pelestarian sesuai dengan indikator citra visualnya, yaitu legibility, imageability dan identity. Kemudian menggunakan metode pragmatik, yaitu melalui metode transformasi dan analogi menghasilkan bentuk dan tampilan yang baru serta melakukan trasformasi ragam hias batik Semarangan itu sendiri. Penciptaan karakter tersebut dapat diperkuat melalui tampilan ragam hias batik yang diaplikasikan melalui fasad bangunan publik baru serta tampilan lingkungannya, yaitu pada detail elemen perancangannya. Sehingga baik dari tampilan bangunan maupun perabot jalan dapat meningkatkan kualitas visual dan memperkuat karakter kampung batik itu sendiri. Aktifitas yang bernafaskan batik tersebut juga dapat memperkuat karakter kawasan tersebut.</description><date>2013-12-26</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/142257/1/BAB_IV-Konsep.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/142257/2/BAB_IV-Tinjauan_Umum.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/142257/3/BAB_V.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/142257/4/Tabel_penyimpulan_hasil_analisa.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/142257/4/Tabel_penyimpulan_konsep_perancangan.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/142257/4/BAB_I.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/142257/5/Halaman_judul-daftar_lampiran.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/142257/6/BAB_III.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/142257/7/BAB_II.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/142257/8/BAB_IV-Analisa.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/142257/8/BAB_IV-Hasil_dan_Pembahasan.pdf</identifier><identifier> Mutia, Fairuz (2013) Kampung Jetis Sidoarjo (Revitalisasi yang Bercitra Visual sebagai Kawasan Wisata Batik). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FT/2013/524/051400044</relation><recordID>142257</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Mutia, Fairuz
title Kampung Jetis Sidoarjo (Revitalisasi yang Bercitra Visual sebagai Kawasan Wisata Batik)
publishDate 2013
topic 690 Construction of buildings
url http://repository.ub.ac.id/142257/1/BAB_IV-Konsep.pdf
http://repository.ub.ac.id/142257/2/BAB_IV-Tinjauan_Umum.pdf
http://repository.ub.ac.id/142257/3/BAB_V.pdf
http://repository.ub.ac.id/142257/4/Tabel_penyimpulan_hasil_analisa.pdf
http://repository.ub.ac.id/142257/4/Tabel_penyimpulan_konsep_perancangan.pdf
http://repository.ub.ac.id/142257/4/BAB_I.pdf
http://repository.ub.ac.id/142257/5/Halaman_judul-daftar_lampiran.pdf
http://repository.ub.ac.id/142257/6/BAB_III.pdf
http://repository.ub.ac.id/142257/7/BAB_II.pdf
http://repository.ub.ac.id/142257/8/BAB_IV-Analisa.pdf
http://repository.ub.ac.id/142257/8/BAB_IV-Hasil_dan_Pembahasan.pdf
http://repository.ub.ac.id/142257/
contents Kabupaten Sidoarjo adalah salah satu kota penyangga Ibukota Propinsi Jawa Timur, yang merupakan daerah yang mengalami perkembangan pesat. Sidoarjo sebenarnya memiliki banyak potensi daerah dan sumber daya alam yang melimpah. Salah satunya adalah Kampung Batik Jetis. Kampung Batik Jetis yang seharusnya dapat menjadi identitas kawasan semakin tenggelam dengan berbagai permasalahan di dalamnya. Orang hanya sebatas tahu bahwa ada kampung batik Jetis di sana tanpa ada niat untuk berwisata dan berkunjung, oleh sebab itu perlu adanya penataan kawasan secara rancang–kota pada kampung ini. Penataan sebagai kampung wisata perlu memperhatikan kejelasan emosional yang dapat dirasakan oleh wisatawan. Secara teori, revitalisasi adalah upaya untuk memvitalkan kembali suatu kawasan atau bagian kawasan yang dulunya pernah vital/hidup, akan tetapi kemudian mengalami kemunduran/degradasi. Dapat dikatakan terhadap pentingnya keterbacaan fisik bahwa dengan pengalaman seseorang dapat belajar mengetahui dengan jelas orientasi di sekitarnya. Hal ini biasa disebut dengan legibility. Di samping itu suatu kawasan wisata juga harus imageability, dimana kualitas fisik suatu kawasan mampu memberi peluang timbulnya image atau citra yang kuat yang diterima seseorang. Kevin Lynch mendefinisikan identitas kota bukan dalam arti keserupaan suatu objek dengan yang lain, tetapi justru mengacu kepada makna individualitas yang mencerminkan perbedaannya dengan objek lain serta pengenalannya sebagai entitas tersendiri yang biasa disebut identity.Hal ini perlu dilakukan pada Kampung Batik Jetis di Sidoarjo, mengingat keberadaannya yang kurang dapat dikenali oleh masyarakat luas. Hal ini dirasakan karena citra-visual pada kampung tersebut belum dapat memberikan kesan atau identitas tersendiri. Untuk meningkatkan citra kawasan sebagai kampung batik, dapat diwujudkan konsep citra-visual. Hal tesebut sangat berpengaruh dalam pembentukan citra kawasan. Oleh karena itu metode yang digunakan dalam kajian ini awalnya dengan menganalisa variabel kajian, yang terdiri dari tata guna lahan, bentuk dan massa bangunan, ruang terbuka, tempat parkir, sirkulasi, penanda, aktifitas pendukung, dan pelestarian sesuai dengan indikator citra visualnya, yaitu legibility, imageability dan identity. Kemudian menggunakan metode pragmatik, yaitu melalui metode transformasi dan analogi menghasilkan bentuk dan tampilan yang baru serta melakukan trasformasi ragam hias batik Semarangan itu sendiri. Penciptaan karakter tersebut dapat diperkuat melalui tampilan ragam hias batik yang diaplikasikan melalui fasad bangunan publik baru serta tampilan lingkungannya, yaitu pada detail elemen perancangannya. Sehingga baik dari tampilan bangunan maupun perabot jalan dapat meningkatkan kualitas visual dan memperkuat karakter kampung batik itu sendiri. Aktifitas yang bernafaskan batik tersebut juga dapat memperkuat karakter kawasan tersebut.
id IOS4666.142257
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2021-10-27T08:44:59Z
last_indexed 2021-10-28T07:30:28Z
recordtype dc
_version_ 1751454822095126528
score 17.538404