Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Hasil Simulasi Pada Proses Produksi Rokok (Studi Kasus PT. Bayi Kembar Malang)
Main Author: | Dewi, AndiniIrma |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/141895/1/SKRIPSI_ANDINI_IRMA_DEWI_0910670047.pdf http://repository.ub.ac.id/141895/ |
Daftar Isi:
- Perkembangan industri di Indonesia saat ini khususnya industri rokok semakin berkembang dan maju. Hal ini ditandai dengan munculnya perusahaan rokok nasional. Majunya industri rokok di Indonesia tidak lepas dari performa atau kondisi dari masing-masing perusahaan rokok itu sendiri. Semakin tinggi performansi perusahaan tentunya semakin besar pula keuntungan yang akan didapatkan oleh perusahaan tersebut. PT. Bayi Kembar Malang merupakan salah satu perusahaan rokok yang terusberkembang. Namun PT. Bayi Kembar memiliki kendala dalam proses produksinya, yaitu output produksi yag belum sesuai dengan target yang disebabkan oleh tingginya tingkat work in process. Penelitian ini mencoba mengatasi permasalahan pada PT. Bayi Kembar tersebut dengan cara merancang ulang tata letak fasilitas pada lantai produksinya berdasarkan hasil simulasi. Dengan mempertimbangkan hasil simulasi diharapkan perancangan dapat tepat sasaran, yaitu dapat meningkatkan output produksi dengan mengoptimalkan proses produksinya. Penelitian ini dimulai dengan memberikan input sesuai dengan urutan pada Systematic Layout Planning (SLP), yaitu Product, Quantity, Routing, Service, dan Timing. Kemudian dilanjutkan dengan analisis aliran material, activity relationship, kebutuhan dan ketersediaan ruang, dan simulasi existing layout. Berdasarkan hasil simulasi pada existing layout, diketahui bahwa terdapat selisih jumlah number out dan number in yang cukup besar, yaitu sebesar 600 kg produk setengah jadi. langkah selanjutnya ialah merancang dua alternatif layout serta dilakukan simulasi terhadap kedua alternatif tersebut. Alternatif layout pertama dirancang dengan menukar fungsi gudang, menggeser beberapa letak mesin, serta terjadi penambahan mesin rajang tembakau. Sedangkan alternatif layout kedua dirancang dengan menukar fungsi gudang, menggeser beberapa letak mesin, serta terjadi penambahan mesin primery. Berdasarkan hasil simulasi pada kedua alternatif layout maka dipilih layout kedua sebagai layout yang lebih efektif karena dapat meningkatkan jumlah output sebesar 25%, sehingga dapat mencapai target produksi PT. Bayi Kembar. Selain itu pada hasil simulasi alternatif layout kedua dapat dilihat bahwa work in process dapat diminimasi hingga 19,6% dari tingkat work in process pada existing layout sebesar 642 kg.