Pengaruh Penambahan Tepung Bawang Putih (Allium Sativum L.) Sebagai Feed Additive Alami Dalam Pakan Terhadap Konsumsi Pakan, Pertambahan Bobot Badan, Konversi Pakan Dan Umur Pertama Kali Bertelur Buru
Daftar Isi:
- Bawang putih mengandung beberapa senyawa aktif antara lain : Allicin mempunyai daya anti bakteri dan anti radang, Sellenium : suatu mikro mineral sebagai anti oksidan dan mencegah terbentuknya gumpalan darah yang dapat menyumbat pembuluh darah ke otak, Germanium : seperti selenium bersifat anti kanker dapat menghambat memusnahkan sel-sel kanker didalam tubuh. Bahan yang terkandung dalam bawang putih kadar airnya cukup tinggi, yaitu antara 63 ml-90 ml, protein 6g, karbohidrat 29g, serat 0,8g, kalsium 30g, besi 1,3g, thiamine 0,25g, riboflavine 0,08g, nicotinamide 0,4g, dan asam askorbat 10g. Penelitian dilaksanakan di peternakan rakyat milik Bapak Syamsudin yang berlokasi di Desa v Ampeldento Kec. Karang Ploso Kab. Malang. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 6 Mei 2015 sampai tanggal 23 Juni 2015. Analisa proksimat pakan dan pengolahan tepung bawang putih dilakukan di Laboratorium Pengujian Mutu dan Keamanan Pangan Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penggunaan tepung bawang putih yang tepat sebagai pakan tambahan terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan dan umur pertama kali bertelur pada burung puyuh (Coturnix-coturnix japonica). Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan informasi tentang tingkat penggunaan tepung bawang putih terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan dan umur pertama kali berelur burung puyuh yang selanjutnya dapat digunakan sebagai acuan penggunaan tepung bawang putih sebagai pakan puyuh. Materi yang digunakan adalah 240 ekor burung puyuh dengan jenis kelamin betina yang berumur satu hari. Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan yang dirancang dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan 4 perlakuan dan setiap perlakuan diulang sebanyak 6 kali yang berisi 10 ekor burung puyuh. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pakan basal tanpa penambahan tepung bawang putih (P0) dan pakan basal yang diberikan penambahan tepung bawang putih 0,6% (P1), 0,8% (P2), 0,10% (P3). Variabel penelitian meliputi konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan serta umur pertama kali bertelur. Hasil penelitian menunjukkan penambahan tepung bawang putih memberikan perbedaan pengaruh vi yang tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi pakan , pertambahan bobot badan, konversi pakan dan umur pertama kali bertelur pada semua perlakuan. Nilai rataan konsumsi pakan yaitu P0 = 336,58 ± 3,40; P2 = 336,56 ± 3,77; P3 = 351,21 ± 1,35 P1 = 331,57 ± 3,54; (g/ekor). Nilai rataan pertambahan bobot badan yaitu P0 = 144,40 ± 1,41; P1 = 142,61 ± 1,59; P2 = 139,81 ± 1,85; P3 = 137,87 ± 1,79 (g/ekor). Nilai rataan konversi pakan yaitu P0 = 2,35 ± 0,57; P1 = 2,45 ± 0,61; P2 = 2,95 ± 0,69; P3 = 2,89 ± 0,56. Nilai rataan umur pertama kali bertelur yaitu P0 = 40,83 hari ± 2,98; P1 = 44,17 hari ± 3,18; P2 = 41,67 hari ± 3,45; P3 = 43,50 hari ± 3,67. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan tepug bawang putih tidak berpengaruh terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan dan umur pertama kali bertelur burung puyuh (Coturnix coturnix Japoica). Saran yang dapat diberikan yaitu perlu dilakukan penambahan persentase tepung bawang putih pada pakan agar dapat diketahui pengaruh konsumsi pakan, konversi pakan, pertambahan bobot badan dan umur pertama kali bertelur pada burung puyuh.