Pengaruh Lama Penyimpanan Ekstrak Daun Kersen (Muntingia Calabura L.)Dengan Pelarut Etanol Terhadap Daya Hambat Bakteri Escherichia Coli Dan Staphylococcus Aureus Penyebab Mastitis Sapi Perah

Main Author: Kadir, Abdul
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/138201/1/a5.pdf
http://repository.ub.ac.id/138201/2/Jurnal.pdf
http://repository.ub.ac.id/138201/
Daftar Isi:
  • Penyakit yang sering terjadi pada sapi perah adalah mastitis. Mastitis merupakan peradangan pada ambing yang disebabkan oleh mikroorganisme. Pada umumnya mastitis disebabkan oleh bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Salah satu cara pencegahan mastitis yakni dengan melakukan teat dipping. Daun kersen (Muntingia calabura L) merupakan salah satu bahan herbal alami yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab mastitis. Oleh karena itu dilakukan penelitian tentang lama simpan ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L) dengan pelarut etanol 80% terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober sampai dengan 20 November 2016 di Laboratorium Bakteriologi Hama dan Penyakit Tanaman (HPT) Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang. Materi dalam penelitian ini menggunakan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus yang merupakan stok biakan bakteri dari Laboratorium Bakteriologi HPT Fakultas Pertanian vi Universitas Brawijaya. Daun kersen diekstraksi menggunakan pelarut etanol dengan konsentrasi 40% dengan metode Maserasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini yakni P0 (hari ke-0) sebagai perlakuan kontrol, P1 (hari ke-2), P2 (hari ke-4) P3 (hari ke-6) dan P4 (hari ke-8). Variabel yang diukur adalah zona hambat pertumbuhan bakteri dengan menggunakan suhu ruang. Uji daya hambat ekstrak daun kersen terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus dilakukan dengan menggunakan metode sumuran. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) dengan uji BNT apabila terdapat perbedaan yang nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat nyata (P < 0,01) penyimpanan ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L) dengan pelarut etanol terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Diameter zona hambat tertinggi yang dihasilkan oleh ekstrak etanol daun kersen yang diujikan terhadap bakteri Escherichia coli P0 (hari ke-0, sebagai kontrol) (11,475 ± 0,31 mm), sedangkan diameter zona hambat ekstrak etanol daun kersen yang diujikan pada bakteri Staphylococcus aureus P0 (hari ke-0, sebagai kontrol) (13,52 ± 0,58 mm). Hasil rata-rata ekstrak daun kersen yang disimpan selama beberapa hari masih dapat menghambat bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus meskipun mengalami penurunan pada setiap perlakuan penyimpanan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh lama simpan ekstrak daun kersen (Muntingia vii calabura L.) dengan pelarut etanol dengan konsentrasi 40% yang telah disimpan selama 8 hari pada suhu ruang dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Ekstrak etanol daun kersen pada penyimpanan hari ke 2 memiliki kemampuan menghambat bakteri yang sama dengan penyimpanan hari ke 0 maka dapat disarankan ekstrak etanol daun kersen disimpan sampai hari ke-2 agar lebih efektif dalam menghambat bakteri.