Pengaruh Penggunaan Fitobiotik Daun Cincau Hijau ( Cyclea Barbata L. Miers ) Bentuk Tepung Daun Dan Enkapsulasi Sebagai Pakan Tambahan Terhadap Mikroflora Usus Ayam Pedaging
Main Author: | Abdillah, AinurRofiqAgus |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/138197/1/BAB_I.pdf http://repository.ub.ac.id/138197/2/jurnal.pdf http://repository.ub.ac.id/138197/2/cover.pdf http://repository.ub.ac.id/138197/3/kata_pengantar.pdf http://repository.ub.ac.id/138197/4/DAFTAR_ISI.pdf http://repository.ub.ac.id/138197/5/lembar_pengesahan.pdf http://repository.ub.ac.id/138197/ |
Daftar Isi:
- Daun cincau hijau (Cylea barbata L. Myer ) merupakan tanaman yang banyak ditemui di wilayah Indonesia. Daun cincau hijau mengandung karbohidrat, lemak, protein, klorofil, dan senyawa-senyawa bioaktif seperti polifenol, flavonoid, serta mineral dan vitamin diantaranya kalsium, fosfor, vitamin A, dan vitamin B. Kandungan polifenol dan flavonoid yang terkandung dalam daun cincau hijau dapat berfungsi sebagai antioksidan. Kandungan antioksidan didalam daun cincau hijau dapat menekan jumlah bakteri patogen sehingga kecernaan pakan pada ayam pedaging menjadi meningkat. Teknologi enkapsulasi dipergunakan untuk memproteksi komponen senyawa aktif yang sensitif terhadap kerusakan karena oksidasi. Selain itu dapat meminimalkan kehilangan nutrisi, melindungi flavor, aroma, pigmen, meningkatkan kelarutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan fitobiotik daun cincau hijau bentuk tepung daun dan enkapsulasi terhadap jumlah BAL, Escherichia coli dan ix pH usus halus ayam pedaging. Hasil penelitian ini diharapkan mampu untuk dipergunakan sebagai acuan penggunaan aditif pakan berupa fitobiotik dengan memanfaatkan ekstrak daun cincau hijau (Cyclea barbata L. Miers) yang telah dienkapsulasi maupun bentuk tepung daun untuk meningkatkan jumlah BAL, menekan jumlah Escherichia coli dan menurunkan pH usus halus ayam pedaging sehingga dapat meningkatkan kecernaan pakan. Penelitian in vivo ayam pedaging telah dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus 2016 sampai 4 Oktober 2016 di Laboratorium Lapang Sumber Sekar Universitas Brawijaya. Pembuatan feed additive daun cincau hijau, analisis proksimat dan pengujian pH digesta usus halus dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Gedung 3 Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya.. Pengidentifikasian mikroflora dilakukan di Laboratorium Tekhnologi Hasil Ternak (THT) di gedung 4 Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Materi yang digunakan adalah secara in vivo dengan perlakuan penambahan fitobiotik daun cincau hijau (Cyclea barbata L. Miers) bentuk tepung daun dan enkapsulasi. Penelitian ini menggunakan Day Old Chicken (DOC) strain Lohman grade Platinum. Penelitian ini menggunakan ayam pedaging sebanyak 192 ekor dengan lama pemeliharaan 35 hari dengan rata-rata bobot badan awal 37,4±2,87 g dan koefisien keragaman 7,67%. Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola tersarang apabila dari perhitungan terdapat perbedaan yang sangat nyata maka dilakukan Uji Jarak Berganda Duncan’s. Penelitan yang dilakukan terdiri dari 8 pakan perlakuan yang dibedakan x menjadi 2 jenis bentuk feed additive ( B1 = bentuk tepung daun dan B2 = dengan enkapsulasi) dan 4 level penggunaan dalam pakan yang tersarang pada bentuk feed additive (L0 = 0%, L1 = 0,5%, L2 = 1% dan L3 = 1,5%) Setiap perlakuan diulangi 3 kali dan setiap ulangan digunakan 8 ekor ayam pedaging. Hasil analisis ragam menunjukan hasil tidak berbeda nyata (P>0,05) pada perlakuan bentuk terhadap jumlah BAL, jumlah Escherichia coli dan pH usus halus. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan fitobiotik daun cincau hijau bentuk enkapsulasi dapat meningkatkan jumlah BAL (8,31±0,27 log cfu/g) , menekan jumlah Escherichia coli (4,17±0,46 log cfu/g) dan menekan pH usus halus (6,17±0,68) dibandingkan bentuk tepung daun dimana hasilnya adalah jumlah BAL (8,16±0,36 log cfu/g), Escherichia coli (4,21±0,31 log cfu/g) dan pH usu halus (6,60±0,28). perlakuan level tersarang pada bentuk enkapsulasi dan bentuk tepung daun cincau hijau (Cyclea Barbata L. Miers) memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap jumlah BAL pada usus halus. Perlakuan bentuk tepung daun dengan level 0,5% (8.45±0.51 log cfu/g) dan perlakuan level 1% (8.63±0.33 log cfu/g) tersarang pada bentuk enkapsulasi telah mampu memberikan hasil yang signifikan dalam meningkatkan jumlah BAL. Perlakuan level tersarang pada bentuk tepung daun dan bentuk enkapsulasi tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap jumlah Escherichia coli dan pH usus halus. Hasil terbaik pada pemberian fitobiotik bentuk tepung daun maupun bentuk enkapsulasi terhadap jumlah Escherichia coli yaitu level 1,0% (4.07±0.15 log cfu/g) tersarang pada bentuk tepung daun dan perlakuan level 0,5% (4.06±0.35 log cfu/g) tersarang pada bentuk enkapsulasi. Hasil terbaik pada pH usus xi halus yaitu pada perlakuan level 1,5% (6.00±0.59) tersarang pada bentuk enkapsulasi dan perlakuan level 1,5% (5.98±0.07) tersarang pada bentuk tepung daun. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan fitobiotik daun cincau hijau bentuk enkapsulasi memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan penambahan fitobiotik bentuk tepung daun terhadap mikroflora dan pH usus halus ayam pedaging. Level penggunaan ekstrak daun cincau hijau bentuk enkapsulasi sebesar 1,0% memberikan hasil terbaik terhadap mikroflora usus halus ditinjau dari jumlah BAL, jumlah Escherichia coli dan pH usus halus ayam pedaging.