Respon Produksi Susu Dari Penambahan Tepung Daun Kelor (Moringa Oleifera) Pada Pakan Kelinci New Zealand White
Daftar Isi:
- Penelitian dilaksanakan di kandang kelompok ternak “Aji Jaya” Bumiaji, Batu selama 4 bulan pada tanggal 5 Juni sampai 19 September 2013. Sampel pakan kelinci dianalisa di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya Malang. Penelitian ini bertujuan untuk pemanfaatan potensi pakan lokal sebagai sumber hijauan yang disuplementasi dengan tepung daun kelor untuk meningkatkan produksi susu pada ternak kelinci New Zealand White sebagai hewan percobaan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode rancangan acak lengkap (RAL) dimana ternak yang digunakan dalam penelitian 15 ekor induk kelinci New Zealand White yang sudah satu kali melahirkan, dibagi dalam 3 kelompok percobaan dengan lima kali ulangan dan rata- rata bobot badan setiap perlakuan adalah P0 2478±394; P1 2562±86 dan P2 2666±475 g, dengan pakan v perlakuan yang ditambahkan tepung daun kelor (Moringa oleifera). Hasil penelitian menunjukkan bahwa estimasi total produksi susu rata-rata pada perlakuan P0 3687,19±117,64; P1 4293,95±112,78; P2 4089,60±176,12 g dari variabel yang diamati estimasi produksi susu selama 28 hari yang secara analisa statistik berbeda nyata (P<0,01) pada perlakuan P1 5% lebih tinggi dari pada P0 0% dan P2 10%. PBBH anak pada perlakuan P0 4,03±2,57; P1 4,22±2,56 dan P2 3,05±0,70 g, dari variabel yang diamati PBBH anak yang secara analisa statistik berbeda nyata (P<0,01) pada perlakuan P1 5% lebih tinggi dari pada P0 0% dan P2 10%. Mortalitas anak kelinci dengan jumlah litter size pada perlakuan P0 4,95±2,37; P1 5,00±1,73 dan P2 5,20±0,84 dengan rata- rata suhu 25°C dan rata-rata kelembapan 64 %. Menunjukkan hasil yang signifikan (P<0,01) pada perlakuan P1 5% lebih tinggi dari pada P0 0% dan P2 10%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan tepung daun kelor (Moringa oleifera) pada ransum pakan lengkap dapat meningkatkan litter size serta menurunkan mortalitas secara nyata. Diantara perlakuan yang dicantumkan P1 menampilkan nilai tertinggi dalam hal PBB, produksi susu , serta menurunkan mortalitas yang hampir nihil .