Pengaruh Penggunaan Protein Sel Tunggal Saccharomyces Cerevisiae Dan Candida Utilis Dalam Pakan Burung Puyuh Terhadap Bobot Telur, Volume Putih Dan Kuning Telur, Warna Kuning Telur

Main Author: Rofiqoh, SitiNur
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/137986/
Daftar Isi:
  • Burung puyuh (Coturnix-coturnix japonica) merupakan salah satu unggas yang harus dikembangkan karena memiliki waktu cepat untuk berproduksi. Beberapa keunggulan dari burung puyuh yaitu memiliki produktifitas yang tinggi yaitu mencapai 250-300 butir/tahun dengan berat rat-rata 10 g/butir. Perkembangan usaha unggas peternakan unggas juga harus diimbangi dengan ketersediaan pakan, karena pakan berperan penting pada usaha petenakan unggas selain bibit dan menejemen. Protein sel tunggal merupakan mikroorganisme yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber protein x untuk pakan burung puyuh. Protein sel tunggal mempunyai kandungan protein 45-60% Protein sel tunggal yang digunakan dalam penelitian ini adalah Saccharomyces cerevisiae dan Candida utilis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penambahan protein sel tunggal campuran dari Saccharomyces cerevisiae dan Candida utilis dalam pakan terhadap kualitas internal telur burung puyuh. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 5 Februari – 11 Maret 2016 di peternakan milik Yassir yang berada di Desa Brak Kecamatan Karangploso, Malang. Analisis proksimat bahan pakan telah dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, sedangkan uji kualitas internal telur dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakutas peternakan Universitas Brawijaya Malang. Protein sel tunggal Saccharomyces cerevisiae dan Candida utilis yang ditambahakan dalam pakan burung puyuh ditujukan untuk meningkatkan kualitas telur yang meliputi bobot telur, volume putih dan kuning telur serta warna kuning telur. Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah 120 ekor burung puyuh jenis Coturnix coturnix japonica atau Japanese Quail betina dengan umur 97 hari. Kandang yang digunakan selama penelitian berukuran 50 x 20 x 20 xi cm sebanyak 24 petak. Pakan basal yang digunakan diproduksi dari PT. Comfeed Indonesia. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan lapang dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan 4 perlakuan dan 6 ulangan, pada tiap ulangan berisi 5 ekor burung puyuh. Kegiatan penelitian ini dilakukan selama 4 minggu, sebelumnya dilakukan masa adaptasi selama 1 minguu. Perlakuan yang diberikan pada ternak selama penelitian yaitu P0 = pakan basal 100%, P1 = 97,5% pakan basal + 2,5% Saccharomyces cerevisiae, P2 = 97,5% pakan basal + 2,5% Candida utilis, P3 = 95% pakan basal + 2,5% Saccharomyces cerevisiae + 2,5% Candida utilis. Hasil dari penelitian menunjukkan nilai rataan tertinggi dari bobot telur diperoleh pada perlakuan P1 11,43±0,28; volume putih pada perlakuan P2 6,30 0,14 dan kuning telur pada perlakuan P1 4,05±0,35; serta warna kuning telur pada perlakuan P3 6,7±0,31 dari data tersebut menunjukkan bahwa penggunaan protein sel tunggal Saccharomyces cerevisiae dan Candida utilis dalam pakan burung puyuh memberikan pengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap bobot telur, volume putih dan kuning telur, serta warna kuning telur. Kesimpulan hasil penelitian dari penggunaan protein sel tunggal Sacharomyces xii cerevisiae dan Candida utilis dalam pakan burung puyuh tidak meningkatkan kualitas telur, akan tetapi memberikan hasil yang standart pada bobot telur, volume putih dan kuning telur, serta warna kuning telur. Penggunaan protein sel tunggal Candida utilis sebanyak 2,5% dalam pakan memberikan hasil terbaik berdasarkan volume telur. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan protein sel tunggal untuk meningkatkan kualitas internl telur.