Pengaruh Penambahan Feed Additive “Viterna” pada Air Minum Terhadap Kualitas Fisik Daging Ayam Pedaging

Main Author: Wahyudi, AquardoAkbar
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/137943/1/SKRIPSI_Aquardo_Akbar_Wahyudi_0810550009.pdf
http://repository.ub.ac.id/137943/
Daftar Isi:
  • Jenis usaha peternakan ayam pedaging sangat banyak diusahakan dan dikembangkan di Indonesia. Seiring meningkatnya usaha tersebut maka usaha untuk meningkatkan produktivitas ayam harus terus digalakkan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah penggunaan feed additive dalam pakan maupun air minum ayam pedaging. Viterna yang ditambahkan dalam air minum ditujukan untuk mengoptimalkan produksi ayam pedaging, juga meningkatkan kualitas fisik maupun kimia daging tersebut. Viterna adalah suplemen nutrisi murni yang siap diserap oleh dinding usus halus, setelah viterna diserap oleh dinding usus halus akan mengalami metabolisme yang normal seperti nutrisi yang diperoleh dari pakan. Viterna mengandung berbagai mineral, protein, lemak, dan vitamin yang sangat dibutuhkan unggas untuk proses produksi optimal. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui level optimal penggunaan viterna dalam air minum terhadap persentase lemak abdominal dan kualitas fisik yang dihasilkan dari daging dada ayam pedaging meliputi pH, kadar air, warna daging dan tekstur daging.Penelitian dilaksanakan pada 7 Mei sampai dengan 11 Juni 2014, di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu.Uji pH, tekstur dan warna dilakukan di Laboratorium Pengujian Mutu dan Keamanan Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang. Materi penelitian meliputi ayam strain lohman 120 ekor (unsex), viterna, timbangan digital kapasitas 1.000 g dengan ketelitian 0,1 g yang digunakan untuk menimbang DOC, pakan, bobot badan, timbangan shelter kapasitas 50 kg yang digunakan untuk menimbang pakan, tempat pakan dan tempat minum, perlengkapan penerangan berupa lampu pijar 40 watt, termometer untuk mengukur suhu lingkungan dan hygrometer untuk mengukur kelembaban udara lingkungan kandang, peralatan yang digunakan saat bekerja di kandang seperti ember, baskom besar, gunting, pisau, selotip, obeng, streples, kawat, dan sapu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan lapang dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Perlakuan yang dilakukan dalam penelitian ini sebanyak 4 perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang 6 kali, sehingga terdapat 24 unit percobaan, setiap 1 unit percobaan terdiri dari 5 ekor ayam. Penelitian ini dilakukan dengan penambahan viterna dalam air minum ternak dengan jumlah sebagai berikut: 1) P0 : air minum tanpa viterna, 2) P1 : air minum + 0,1 % viterna/liter air, 3) P2 : air minum + 0,2 % viterna/liter air, 4) P3 : air minum + 0,3 % viterna/liter air. Variabel pengamatan meliputi : Derajat Kemasaman (pH), tekstur daging, warna, persentase lemak abdominan (%), dan kadar air. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan terhadap nilai pH daging ayam pedaging secara berurutan dari terendah pada perlakuan P3 sebesar 5,33±1,03; P1 5,52±1,05; P2 5,55±1,05 dan P0 5,59±0,20. Nilai tekstur secara berurutan adalah P3 sebesar 16,75±1,83; P1 19,30±1,96; P2 19,67±1,98; dan P0 23,23±2,16. Nilai kecerahan (L*) dari yang terendah secara berurutan adalah perlakuan P2 36,87±2,72; P0 38,55±2,78; P1 39,78±2,82 dan P3 40,80±2,86. Nilai warna kemerahan (a*) adalah perlakuan P2 sebesar 11,43±1,51; P1 11,52±1,52; P0 11,60±1,52 dan P3 11,93±1,54. Nilai warna kekuningan (b*) adalah perlakuan P2 12,25±1,57; P0 12,93±1,61; P1 13,45±1,64 dan P3 13,72±1,66. Nilai persentase lemak abdominal secara berurutan adalah perlakuan P3 sebesar 1,59±0,56; P2 1,70±0,58; P1 1,84±0,61 dan P0 1,97±0,63 %. Nilai kadar air daging secara berurutan adalah perlakuan P3 sebesar 71,95±3,79; P2 72,00±3,79; P1 72,70±3,81 dan P0 73,63±3,84 %. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengaruh penambahan feed additive viterna pada air minum tidak mempengaruhi warna daging, tetapi menurunkan derajat keasaman (pH), persentase lemak abdomen dan kadar air; meningkatkan kecerahan (warna L) daging dan memperbaiki tekstur daging. Penambahan feed additive viterna pada air minum sampai level 3 cc/liter menghasilkan kualitas derajat keasaman (pH), kadar warna (L) daging, persentase lemak abdominal dan kadar air yang terbaik.