Pemanfaatan Silase Kulit Kedelai Edamame (Glycin Max (L) Merrill) Terhadap Konsumsi Dan Kecernaan Bahan Kering Dan Bahan Organik Pada Kambing Boerawa

Main Author: Amanda, AtinaFarah
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/137862/
ctrlnum 137862
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/137862/</relation><title>Pemanfaatan Silase Kulit Kedelai Edamame (Glycin Max (L) Merrill) Terhadap Konsumsi Dan Kecernaan Bahan Kering Dan Bahan Organik Pada Kambing Boerawa</title><creator>Amanda, AtinaFarah</creator><subject>636 Animal husbandry</subject><description> Hijauan merupakan pakan utama ternak ruminansia. Peternakan khususnya peternakan ruminansia tidak lepas dari penyediaan bahan pakan hijauan sepanjang tahun guna menunjang produktivitas ternak yang tinggi. Pakan ternak merupakan kebutuhan tertinggi yaitu &#xB1; 60% dari seluruh biaya produksi. Berbagai cara dapat dilakukan atara lain dengan cara mencari sumber bahan pakan baru sebagai alternatif yang relatif murah, mudah didapat dengan kandungan nutrisi yang dapat memenuhi kebutuhan ternak. Limbah tanaman kedelai dan kulit kedelai ini dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak. Pencampuran antara kulit kedelai edamame, tumpi jagung dan konsentrat yaitu dengan cara dibuat silase agar kualitas bahan pakan tersebut dapat dipertahankan. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan bulan Mei sampai dengan Agustus 2015. Penelitian dilakukan di Laboratorium Lapang Sumber Sekar Fakultas Peternakan dan Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya untuk analisis pakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh tingkat viii penggunaan silase kulit kedelai edamame dengan penambahan tumpi jagung dan konsentrat terhadap konsumsi BK, BO, kecernaan BK, BO dan konsumsi BK, BO tercerna pada kambing Boerawa F1 dan F2. Materi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kambing Boerawa F1 dan F2 masing-masing sebanyak 9 ekor dengan kisaran bobot badan 17-22 kg. Metode penelitian menggunakan metode percobaan kecernaan in vivo dengan metode percobaan pola tersarang dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 3 perlakuan, 3 ulangan dan 2 faktor yaitu kambing Boerawa F1 dan F2. Silase yang digunakan pada penelitian ini dilakukan dengan 3 cara, yaitu : Silase 1: Silase Kulit kedelai edamame 100%, Silase 2: Silase Kulit kedelai edamame 70% + tumpi jagung 30%, Silase 3: Silase Kulit kedelai edamame 70% + tumpi jagung 15% + konsentrat 15%. Pakan diberikan dalam bentuk silase sesuai perlakuan. Jumlah pemberian berdasarkan bahan kering P1 dan P2 5% bobot badan dan P3 3% bobot badan. Adapun perlakuan penelitian yang dilakukan sebagai berikut P1 : Silase 1 75% + Konsentrat 25%; P2 : Silase 2 75% + Konsentrat 25%; P3 : Silase 3 100%. Variabel yang diamati adalah konsumsi BK (KBK), konsumsi BO (KBO), kecernaan BK (KcBK), kecernaan BO (KcBO), konsumsi BK tercerna dan konsumsi BO tercerna. Hasil penelititan menunjukkan bahwa perbedaan perlakuan pakan memberikan pengaruh sangat nyata (P&amp;lt;0,01) terhadap KBK dan KBO tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap keturunan F1 dan F2 (P&amp;gt;0,05). KBK dan KBO terbaik terdapat pada kambing Boerawa F1 yang diberi perlakuan P2 yaitu berturut-turut 103,14&#xB1;1,91 dan 93,04&#xB1;1,70 ix g/kg BB0,75/hari. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan perlakuan dan keturunan tidak memberikan perbedaan yang nyata (P&amp;gt;0,05) terhadap KcBK dan KcBO. KcBK dan KcBO terbaik terdapat pada kambing Boerawa F2 yang diberi perlakuan P3 yaitu berturut-turut 69,52&#xB1;7,09 dan 70,62&#xB1;6,83 (%) (P&amp;gt;0,05). Hasil konsumsi nutrien tercerna menunjukkan perbedaan perlakuan dan keturunan memberikan perbedaan yang sangat nyata (P&amp;lt;0,01) konsumsi bahan kering tercerna (KBKT) dan konsumsi bahan organik tercerna (KBOT). KBKT dan KBOT terbaik terdapat pada kambing Boerawa F2 yang diberi perlakuan P2 yaitu berturut-turut 726,8&#xB1;108,5 g/ekor/hari dan 666,3&#xB1;101,8 g/ekor/hari. Kesimpulan yang dapat diambil adalah silase kulit kedelai edamame dengan penambahan tumpi jagung meningkatkan konsumsi BK, BO dan konsumsi BK, BO tercerna pada kambing Boerawa pada keturunan F2. Disarankan perlu penelitian lanjut dalam pemberian pakan perlakuan P1, P2 dan P3 untuk meningkatkan produktivitas ternak&#xD; </description><date>2016-05-13</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><identifier> Amanda, AtinaFarah (2016) Pemanfaatan Silase Kulit Kedelai Edamame (Glycin Max (L) Merrill) Terhadap Konsumsi Dan Kecernaan Bahan Kering Dan Bahan Organik Pada Kambing Boerawa. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FPT/2016/247/ 051606857</relation><recordID>137862</recordID></dc>
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
author Amanda, AtinaFarah
title Pemanfaatan Silase Kulit Kedelai Edamame (Glycin Max (L) Merrill) Terhadap Konsumsi Dan Kecernaan Bahan Kering Dan Bahan Organik Pada Kambing Boerawa
publishDate 2016
topic 636 Animal husbandry
url http://repository.ub.ac.id/137862/
contents Hijauan merupakan pakan utama ternak ruminansia. Peternakan khususnya peternakan ruminansia tidak lepas dari penyediaan bahan pakan hijauan sepanjang tahun guna menunjang produktivitas ternak yang tinggi. Pakan ternak merupakan kebutuhan tertinggi yaitu ± 60% dari seluruh biaya produksi. Berbagai cara dapat dilakukan atara lain dengan cara mencari sumber bahan pakan baru sebagai alternatif yang relatif murah, mudah didapat dengan kandungan nutrisi yang dapat memenuhi kebutuhan ternak. Limbah tanaman kedelai dan kulit kedelai ini dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak. Pencampuran antara kulit kedelai edamame, tumpi jagung dan konsentrat yaitu dengan cara dibuat silase agar kualitas bahan pakan tersebut dapat dipertahankan. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan bulan Mei sampai dengan Agustus 2015. Penelitian dilakukan di Laboratorium Lapang Sumber Sekar Fakultas Peternakan dan Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya untuk analisis pakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh tingkat viii penggunaan silase kulit kedelai edamame dengan penambahan tumpi jagung dan konsentrat terhadap konsumsi BK, BO, kecernaan BK, BO dan konsumsi BK, BO tercerna pada kambing Boerawa F1 dan F2. Materi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kambing Boerawa F1 dan F2 masing-masing sebanyak 9 ekor dengan kisaran bobot badan 17-22 kg. Metode penelitian menggunakan metode percobaan kecernaan in vivo dengan metode percobaan pola tersarang dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 3 perlakuan, 3 ulangan dan 2 faktor yaitu kambing Boerawa F1 dan F2. Silase yang digunakan pada penelitian ini dilakukan dengan 3 cara, yaitu : Silase 1: Silase Kulit kedelai edamame 100%, Silase 2: Silase Kulit kedelai edamame 70% + tumpi jagung 30%, Silase 3: Silase Kulit kedelai edamame 70% + tumpi jagung 15% + konsentrat 15%. Pakan diberikan dalam bentuk silase sesuai perlakuan. Jumlah pemberian berdasarkan bahan kering P1 dan P2 5% bobot badan dan P3 3% bobot badan. Adapun perlakuan penelitian yang dilakukan sebagai berikut P1 : Silase 1 75% + Konsentrat 25%; P2 : Silase 2 75% + Konsentrat 25%; P3 : Silase 3 100%. Variabel yang diamati adalah konsumsi BK (KBK), konsumsi BO (KBO), kecernaan BK (KcBK), kecernaan BO (KcBO), konsumsi BK tercerna dan konsumsi BO tercerna. Hasil penelititan menunjukkan bahwa perbedaan perlakuan pakan memberikan pengaruh sangat nyata (P&lt;0,01) terhadap KBK dan KBO tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap keturunan F1 dan F2 (P&gt;0,05). KBK dan KBO terbaik terdapat pada kambing Boerawa F1 yang diberi perlakuan P2 yaitu berturut-turut 103,14±1,91 dan 93,04±1,70 ix g/kg BB0,75/hari. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan perlakuan dan keturunan tidak memberikan perbedaan yang nyata (P&gt;0,05) terhadap KcBK dan KcBO. KcBK dan KcBO terbaik terdapat pada kambing Boerawa F2 yang diberi perlakuan P3 yaitu berturut-turut 69,52±7,09 dan 70,62±6,83 (%) (P&gt;0,05). Hasil konsumsi nutrien tercerna menunjukkan perbedaan perlakuan dan keturunan memberikan perbedaan yang sangat nyata (P&lt;0,01) konsumsi bahan kering tercerna (KBKT) dan konsumsi bahan organik tercerna (KBOT). KBKT dan KBOT terbaik terdapat pada kambing Boerawa F2 yang diberi perlakuan P2 yaitu berturut-turut 726,8±108,5 g/ekor/hari dan 666,3±101,8 g/ekor/hari. Kesimpulan yang dapat diambil adalah silase kulit kedelai edamame dengan penambahan tumpi jagung meningkatkan konsumsi BK, BO dan konsumsi BK, BO tercerna pada kambing Boerawa pada keturunan F2. Disarankan perlu penelitian lanjut dalam pemberian pakan perlakuan P1, P2 dan P3 untuk meningkatkan produktivitas ternak
id IOS4666.137862
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2021-10-25T04:09:04Z
last_indexed 2021-10-28T07:26:51Z
recordtype dc
_version_ 1751454872239079424
score 17.538404