Pengaruh Jenis Enkapsulan Dalam Proses Enkapsulasi Ekstrak Daun Cincau Hijau (Cyclea Barbata L. Miers) Terhadap Kualitas Fisik Dan Aktivitas Antioksidan Produk Enkapsulasi
Main Author: | Rusdianawati, Ravica |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/137846/ |
Daftar Isi:
- Potensi fitobiotik di Indonesia sangat besar, hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk memperoleh bahan pangan yang aman dan bebas bahan kimia. Fitobiotik didapat dari senyawa aktif yang terdapat pada tanaman cincau hijau (Cyclea barbata L. Miers). Senyawa aktif pada daun cincau dipisahkan melalui proses ekstraksi dengan menggunakan pelarut n-heksan. N-heksan digunakan karena sifatnya yang mudah menguap dan kemampuannya untuk memisahkan senyawa-senyawa yang bersifat non polar pada daun cincau seperti triterpenoid, alkaloid, saponin, minyak atsiri, lemak atau minyak. Produk fitobiotik dalam bentuk cair sangat rentan terhadap kerusakan. Oleh karena diperlukan upaya untuk melindungi agar khasiat fitobiotik dapat dipertahankan saat proses pengolahan dan penyimpanan yaitu dengan cara enkapsulasi. Enkapsulasi dapat digunakan untuk melindungi komponen bahan aktif yang sensitif terhadap kerusakan, karena oksidasi, kehilangan nutrisi, melindungi flavor, aroma, pigmen, meningkatkan kelarutan, merubah komponen bahan pakan bentuk cair ke bentuk padat atau tepung yang bersifat stabil dan free flowing. Pengeringan dilakukan dengan viii menggunakan microwave oven termodifikasi suhu 60 oC dengan bantuan bahan enkapsulan sebagai pelindung bahan inti (zat aktif daun cincau) agar tidak rusak. Penelitian ini menggunakan bahan enkapsulan maltodekstrin, skim, whey dan gum arab, karena memiliki karakteristik bahan enkapsulan yang mampu untuk melindungi bahan inti. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus sampai 30 September 2015. Pembuatan ekstrak cincau hijau dan produk enkapsulasi dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak dan analisa kualitas fisik produk enkapsulasi di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas brawijaya. Analisa aktivitas antioksidan IC50 dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pangan Fakultas Teknologi PertanianUniversitas brawijaya Maalang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh jenis enkapsulan dan pengaruh penambahan jumlah/level bahan enkapsulan dalam proses enkapsulasi ekstrak daun cincau hijau (Cyclea barbata L. Miers) ditinjau dari kualitas fisik produk enkapsulasi yang meliputi kadar Bahan Kering, Densitas, Rendemen, Kelarutan Padatan dan Aktivitas Antioksidan produk enkapsulasi sehingga dapat ditemukan formulasi susunan enkapsulan dan level penambahan enkapsulan terbaik sehingga didapat produk enkapsulasi terbaik sebagai aditif pakan. Kegunaan penelitian ini diharapkan sebagai bahan informasi ilmiah tentang pengaruh jenis enkapsulan dan penambahan jumlah/ level enkapsulan dalam proses enkapsulasi ekstrak daun cincau hijau (Cyclea barbata L. Miers) sehingga dapat ditemukan formulasi susunan produk enkapsulasi terbaik sebagai aditif pakan. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah fitobiotik daun cincau hijau (Cyclea barbata L. Miers), pelarut n-heksan, microwave oven, maltodekstrin, gum arab, whey dan skim. Penelitian digunakan dalam percobaan laboratorium dengan menggunakan percobaan tersarang ix dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari 4 perlakuan jenis enkapsulan (E1= maltodekstrin-skim, E2= maltodekstrin-whey, E3= gum arab-skim, E4= gum arabwhey). 4 level jumlah enkapsulan (L1=10%, L2= 15% , L3=20%, L4=25%) tersarang pada jenis enkapsulan dan digunakan 3 kelompok berdasarkan waktu pembuatan. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah bahan kering, rendemen, densitas, kelarurtan padatan dan kandungan antioksidan. Data hasil penelitian dianalisis dengan analisis variasi (ANOVA) dari percobaan tersarang dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Apabila dari perhitungan terdapat perbedaan, akan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan’s. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik kondisi optimum proses produksi enkapsulasi fitobiotik ekstrak daun cincau hijau (Cyclea barbata L.Miers) dengan microwave oven pada suhu 40oC waktu 10 menit memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap bahan kering, densitas, rendemen dan kelarutan. Antioksidan optimum pada penggunaan enkapsulan maltodekstrin-whey nilai IC50 37,26 mg/ml. Level penambahan enkapsulan terbaik pada jumlah enkapsulan 25%. Berdasarkan hasil penelitian ini pada penggunaan berbagai enkapsulan dan level penambahan enkapsulan untuk mengenkapsulasi fitobiotik ekstrak daun cincau dengan microwave oven sebagai aditif pakan dapat disimpulkan bahwa Jenis enkapsulan maltodekstrin-whey mampu melindungi ekstrak daun cincau hijau (Cyclea barbata L. Miers) dengan baik dan level/jumlah enkapsulan 25% mampu melindungi zat aktif ekstrak daun cincau hijau (Cyclea barbata L. Miers) dengan baik ditinjau dari kualitas fisik produk enkapsulasi yang meliputi kadar Bahan Kering, Rendemen, Densitas, Kelarutan Padatan dan aktivitas antioksidan produk enkapsulasi dengan suhu tertinggi 40oC selama 10 menit.