Respon Anti-Inflamasi Β-Aktin Pada Organ Saraf Mata Ikan Kerapu Cantang (Epinephelus Fuscoguttatus-Lanceolatus) Yang Diberi Perlakuan Viral Nervous Necrosis (Vnn) Dan Mikroalga Laut Spirulina Sp
Main Author: | Roziqin, Miftakhul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/13772/ |
Daftar Isi:
- Salah satu potensi perairan laut yang sudah dikembangkan dan mulai menunjukkan pasar Internasional adalah ikan kerapu. Dalam pembesaran ikan terdapat kesulitan dalam melaksanakan sistem manajemen pembesaran yaitu serangan dari berbagai patogen yang dapat menyebabkan kegagalan dalam proses pembesarannya. Salah satu patogen yang menjadi masalah dalam budidaya ikan kerapu adalah virus. Salah satu dari virus yang sering menginfeksi ikan khususnya ikan kerapu adalah Viral Nervous Necrosis (VNN).Virus yang menyerang ikan mengakibatkan respon organ saraf juga berubah. Perubahan struktur histologi organ saraf seperti mata dan otak dapat digunakan untuk menentukan kondisi atau status kesehatan ikan dengan melihat gambaran hasil pewarnaan imunohistokimia yang menunjukkan ekspresi β-aktin. β-aktin sendiri dapat dikatakan sebagai housekeeping gen, dimana gen atau protein ini dibutuhkan sebagai dasar dalam pemeliharaan seluler Pemanfaatan mikroalga laut Spirulina sp. yang merupakan salah satu sumberdaya hayati yang dapat digunakan untuk memelihara kesehatan ikan baik dari serangan bakteri maupun virus. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui aktivitas ekstrak kasar Spirulina sp. terhadap ekspresi β-aktin (sebagai indikator respon imun pada Epinephelus fuscoguttatus-lanceolatus yang diinfeksi VNN). Metode yang digunakan yaitu deskriptif experimental dengan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RAL) Faktorial. Analysis of varians (ANOVA) perlu dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh perlakuan yang berbeda (perlakuan K = ikan tanpa pemberian Spirulina sp. dan VNN, V = ikan dengan pemberian VNN, perlakuan S1 = ikan dengan pemberian Spirulina sp. 17 mikrogram/ml, S2 = ikan dengan pemberian Spirulina sp. 33 mikrogram/ml, S3 = ikan dengan pemberian Spirulina sp. 50 mikrogram/ml, SV1=ikan dengan pemberian Spirulina sp. 17 mikrogram/ml dan VNN, SV2 = ikan dengan pemberian Spirulina sp. 33 mikrogram/ml dan VNN dan perlakuan SV3 = ikan dengan pemberian Spirulina sp. 50 mikrogram/ml dan VNN terhadap ekspresi pada ikan kerapu. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kandungan senyawa aktif seperti flavonoid, alkaloid, terpenoid, tanin, dan saponin yang terdapat pada ekstrak kasar Spirulina sp mampu meningkatan sistem imun pada ikan kerapu cantang (Epinephelus fuscoguttatus-lanceolatus). Hasil pengamatan immnunohistokimia dan uji BNT menunjukkan bahwa perlakuan K tidak sama dengan perlakuan S1, SV1, S2, S3, V, SV3, SV2, sedangkan perlakuan S1 memiliki pengaruh yang berbeda dengan perlakuan K dan SV2, tetapi perlakuan S1 memiliki pengaruh terhadap perlakuan SV1, S2, S3, V dan SV3. Perlakuan SV2 memiliki pengaruh berbeda dengan perlakuan K dan S1, tetapi memiliki pengaruh terhadap perlauan SV1, S2, S3, V dan SV3. Perlakuan SV2 memiliki nilain rata-rata tertinggi sehingga berpenaruh nyata