Pengaruh Penambahan Cairan Abomasum Terhadap Kandungan Protein Kasar Padatan Lumpur Organik Unit Gas Bio
Main Author: | Juwitasari, IlgaMaharani |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/137682/1/SKRIPSI_Ilga_Maharani_Juwitasari_%28115050100111038%29.pdf http://repository.ub.ac.id/137682/ |
Daftar Isi:
- Lumpur Organik Unit Gas Bio Merupakan Luaran Dari Proses Biogas. Lumpur Organik Unit Gas Bio Merupakan Bahan Organik Yang Dapat Digunakan Sebagai Bahan Pakan Alternatif. Cairan Abomasum Merupakan Limbah Rumah Potong Hewan Dan Dapat Dimanfaatkan Sebagai Bahan Pemeram Karena Ph Didalam Cairan Abomasum Adalah Asam Dan Dapat Menjadi Media Yang Baik Dalam Pertumbuhan Mikroorganisme Selama Proses Fermentasi. Tujuan Dari Penelitian Ini Adalah Untuk Mengetahui Pengaruh Penambahan Cairan Abomasum Sebagai Bahan Pemeraman Lumpur Organik Unit Gas Bio (LOUGB) Terhadap Kandungan Protein Kasar Serta Mengetahui Kandungan Protein Kasar Terbaik Pada Padatan Lumpur Organik Unit Gas Bio Yang Telah Diperam Dengan Cairan Abomasum Selama 7 Hari. Penelitian Ini Berlangsung Di Jalan Tirtagangga Dalam No 17B, Kota Malang. Lumpur Organik Unit Gas Bio Didapat Dari Peternak Sapi Perah Bernama Bapak Imam Yang Bertempat Tinggal Di Desa Tumpang Rejo, Desa Kebobang, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang. Laboratorium Yang Digunakan Untuk Menganalisa Kandungan Protein Kasar Pada Sampel Adalah Laboratorium Pengujian Mutu Dan Keamanan Pangan Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang. Penelitian Dilaksanakan Pada Bulan November 2014 Hingga Januari 2015. Metode Yang Digunakan Dalam Penelitian Ini Adalah Percobaan Menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), Dengan 5 Perlakuan Dan 4 Ulangan. Materi Yang Digunakan Dalam Penelitian Ini Antara Lain Padatan Lumpur Organik Unit Gas Bio, Bahan Pemeram Yang Terdiri Dari Tetes, Bekatul, Terasi, Ragi Tape, Dan Cairan Abomasum. Perlakuan Kontrol (P0) Yang Ditetapkan Adalah Tidak Menggunakan Bahan Pemeram Serta Cairan Abomasum, Sedangkan Pada Perlakuan Selanjutnya Dilakukan Penambahan Bahan Pemeram Dan Cairan Abomasum Dengan Tingkat 50% (P1), 75% (P2); 100% (P3); 125% (P4). Penentuan Penambahan Cairan Abomasum Dan Bahan Pemeram Dihitung Berdasarkan Berat Sampel Padatan Lumpur Organik Unit Gas Bio. Variabel Yang Diamati Pada Penelitian Ini Meliputi Protein Kasar, Ph, Dan Suhu. Apabila Hasil Perhitungan Sangat Berbeda Nyata (P<0.01) Maka Dilanjutkan Dengan Uji Beda Nyata Terkecil. Hasil Penelitian Ini Menunjukkan Bahwa Penambahan Cairan Abomasum Pada Padatan LOUGB Berpengaruh Sangat Nyata Terhadap Kandungan Protein Kasar. Berdasarkan Hasil Uji Lanjut Beda Nyata Terkecil Penambahan Cairan Abomasum Dengan Prosentase 100% (P3) Memberikan Hasil Terbaik Pada Kandungan Protein Kasar Karena Hasilnya Mendekati Kontrol. Disimpulkan Bahwa Ditinjau Dari Kandungan Protein Kasar Pada Penambahan Cairan Abomasum Sebesar 100% Dapat Memenuhi Kebutuhan Protein Kasar Pada Ternak Kelinci Sekitar 12-15% Dan Penelitian Lebih Lanjut Mengenai Penambahan Cairan Abomasum Pada Padatan LOUGB Dapat Diaplikasikan Pada Ternak Kelinci Dan Dapat Dilihat Produktivitas Kelinci Tersebut.