Pengaruh Penggunaan Tepung Azolla (Azolla pinnata) Terfermentasi Dalam Pakan Terhadap Bobot Organ Dalam Ayam Pedaging Fase Finisher

Main Author: Tamim, Agus
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/137596/1/SKRIPSI_TAMIM_115050100111125.pdf
http://repository.ub.ac.id/137596/7/SKRIPSI_TAMIM_115050100111125.pdf
http://repository.ub.ac.id/137596/
Daftar Isi:
  • Azolla pinnata merupakan tanaman yang biasa hidup diatas permukaan air. Azolla banyak ditemukan pada persawahan dan permukaan air yang tenang. Azolla pinnata berpotensi untuk dijadikan pakan unggas karena kandungan protein kasar yang tinggi. Menurut Alalade and Iyayi (2006) Kandungan zat makanan Azolla pinnata adalah sebagai berikut : energi metabolis (EM) 2039 kkal/kg, protein kasar (PK) 21,4 %, lemak kasar (LK) 2,7 %, dan serat kasar (SK) 12,7 %, abu 16,2 %, kalsium (Ca) 1,16 % dan fosfor (P) 1,29 %. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 7 April 2015 sampai 28 Mei 2015 di peternakan Bapak Iwan Suharmadi, Sumber Sekar. Analisis kandungan zat makanan dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pangaruh pengunaan tepung Azolla pinnata terfermentasi dalam pakan terhadap bobot organ dalam hati, jantung, gizzard dan limpa ayam pedaging. Penelitian ini menggunakan ayam pedaging strain New Lohman MB 202 Platinum umur satu hari yang diproduksi oleh PT. Multibreeder Adirama Indonesia yang berjumlah 75 ekor. Rata-rata bobot badan umur 21 hari yaitu 1059,9 ± 68,68 g/ekor dengan koefisian keragaman sebesar 6,48%. Umur 1-21 hari pakan yang diberikan adalah pakan komersial, sedangkan pemberian pakan perlakuan pada umur 22-35 hari. Perlakuan yang digunakan yaitu 5 perlakuan dengan 5 ulangan. Perlakuan ini terdiri dari P0 (pakan tanpa penggunaan tepung Azolla fermentasi sebagai kontrol), P1 (pakan dengan tepung Azolla fermentasi 2,5 %), P2 (pakan dengan tepung Azolla fermentasi 5 %), P3 (pakan dengan tepung Azolla fermentasi 7,5 %) dan P4 (pakan dengan tepung Azolla fermentasi 10 %). Pakan perlakuan disusun secara iso protein dan energi dengan kandungan (PK) 20,06%, (EM) 3000,87–3029,57 Kkal/kg, (SK) 3,02–3,86%, (LK) 5,86–6,99 %. Pengukuran bobot badan dan organ dalam dilakukan pada ayam berumur 35 hari sebanyak 25 ekor. Peubah yang diamati adalah berat jantung, hati, gizzard dan limpa. Data dari rancangan acak lengkap dianalisis menggunakan sidik ragam (ANOVA) dan apabila berbeda nyata dilanjukan dengan uji jarak Duncan’s. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan tambahan tepung Azolla pinnata fermentasi tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap pertambahan berat hati, jantung, limpa. Berat hati diperoleh nilai tertinggi pada perlakuan P3 (1,99±0,17) g/100g BB dan terendah pada perlakuan P0 (2,42±0,18) g/100g BB. Berat jantung diperoleh nilai tertinggi pada perlakuan P3 (0,64±0,05) g/100g BB dan terendah pada perlakuan P0 (0,53±0,05) g/100g BB. Berat limpa diperoleh nilai tertinggi pada perlakuan P2 (0,12±0,02) g/100g BB dan terendah pada perlakuan P1 (0,10±0,03) g/100g BB. Hasil berat organ gizzard berbeda sangat nyata (P<0,01) diperoleh nilai tertinggi pada perlakuan P4 (1,91±0,06) g/100g BB dan terendah pada perlakuan P0 (1,62±0,10) g/100g BB. kesimpulan yang didapat bahwa penambahan tepung Azolla pinnata fermentasi sebanyak 10% dalam ransum pakan memberikan pengaruh terhadap bobot gizzard dan tidak memberikan pengaruh terhadap bobot hati, jantung dan limpa. Penggunaan tepung Azolla pinnata fermentasi ke dalam pakan dapat digunakan sebagai alternatif bahan pakan ternak ayam, sebaiknya pemberian tidak lebih dari 10 % dalam ransum pakan ayam pedaging fase finisher.