Pengaruh Penambahan Whey Keju Dengan Bakteri Asam Laktat (Bal) Pediococcus Pentosaceus Dalam Pakan Terhadap Kualitas Karkas Ayam Pedaging

Main Author: Pradana, PrismaHaris
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/137287/1/SKRIPSI.pdf
http://repository.ub.ac.id/137287/
Daftar Isi:
  • Perbaikan kualitas produksi ternak dapat dilakukan dengan cara penambahan feed additive pada pakan. Penggunaan feed additive dikalangan peternak unggas kebanyakan berjenis antibiotik sintetis. Antibiotik sintetis dapat menimbulkan residu terhadap animal product yang mengakibatkan toksin dan alergi pada konsumen. Bakteri yang digunakan Pediococcus pentosaceus yang diberikan dapat memacu pertumbuhan mikroba yang menguntungkan dan membunuh bakteri patogen disamping juga mampu menghasilkan asam laktat yang dapat menghasilkan pH rendah sehingga menghasilkan suasana asam pada ileum dan duodenum, dengan peningkatan pH asam maka Pediococcus pentosaceus dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen sehingga populasi bakteri asam laktat menjadi meningkat,sehingga penyerapan makanan optimal dan dapat meningkatkan kualitas karkas ayam broiler. Penelitian dilaksanakan di Jl. Telaga warna Blok C nomer 231 Kelurahan Tlogomas Malang dimulai tanggal 25 April sampai dengan 30 Mei 2014. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jumlah penambahan whey keju dengan bakteri asam laktat (BAL) Pediococcus pentosaceus yang memberikan penampilan terbaik terhadap persentase karkas, lemak abdominal dan deposisi daging dada. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jumlah penambahan whey keju dengan bakteri asam laktat (BAL) Pediococcus pentosaceus yang memberikan penampilan terbaik terhadap persentase karkas, lemak abdominal dan deposisi daging dada. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai metode pemakaian probiotik dalam pakan dengan memanfaatkan whey dengan bakteri asam laktat (BAL) Pediococcus pentosaceus. Materi yang digunakan adalah 144 ekor ayam pedaging strain Lohman betina umur 1 hari (DOC) dengan nilai koefisien keragaman sebesar 10,0%. Metode yang digunakan adalah percobaan lapang dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah P0 = Pakan basal, P1 = Pakan basal + 1% whey dengan 1 ml Pediococcus pentosaceus, P2 = Pakan basal + 2% whey dengan 1 ml Pediococcus pentosaceus, P3 = Pakan basal + 3% whey dengan 1 ml Pediococcus pentosaceus. Variabel yang diamati meliputi persentase karkas, lemak abdominal dan deposisi daging dada. Data yang dihasilkan kemudian dianalisis menggunakan analisis ragam. Uji lanjut yang digunakan adalah uji duncan’s. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan whey keju dengan 1 ml bakteri asam laktat (BAL) Pediococcus pentasaceus tidak memberikan pengaruh yang nyata. Rata-rata persentase karkas adalah P0 (67,9 ± 0,9), P1 (67,7±1,0), P2 (67,9 ± 0,9), P3 (68,8 ± 0,7). Rata-rata deposisi daging dada adalah P0 (19,1 ± 0,6), P1 (19,4 ± 0,6), P2 (19,7 ± 0,3), P3 (21,1 ± 1,0). Rata-rata lemak abdominal adalah P0 (1,6 ± 0,1), P1 (1,6 ± 0,2), P2 (1,8 ± 0,2), P3 (1,7 ± 0,1). Disimpulkan bahwa penambahan whey keju sampai 3% dengan 1 ml bakteri asam laktat (BAL) Pediococcus pentosaceus belum dapat meningkatkan persentase karkas ayam pedaging, deposisi daging dada ayam pedaging dan persentase lemak abdominal. Penambahan whey keju dengan Pediococcus pentosaceus dalam pakan tidak berpengaruh terhadap kualitas karkas namun dapat menjadikan alternatif untuk produk daging ayam yang sehat.