Pengaruh Penambahan Bawang Putih (Allium Sativum) Dalam Bentuk Tepung Dan Terenkapsulasi Sebagai Feed Aditif Terhadap Mikroflora Usus Ayam Pedaging

Main Author: Putra, AdhityaKundala
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/136915/1/051308709.pdf
http://repository.ub.ac.id/136915/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan bawang putih ( allium sativum ) dalam bentuk tepung dan terenkapsulasi sebagai aditif pakan pada mikroflora usus ayam pedaging. Bahan yang digunakan untuk penelitian ini adalah DOC 160 ekor strain Lohman Platinum PT. Multibreeder Adirama Sidoharjo tbk., dan pakan yang digunakan pada penelitian ini adalah pakan basal ditambah bawang putih (allium sativum) dalam bentuk tepung dan enkapsulasi sesuai perlakuan. Penelitian ini memiliki perlakuan (B 0 L 0 = Pakan basal tanpa penambahan tepung bawang putih; B 0 L 1 = Pakan basal + tepung bawang putih 0,4%; B 0 L 2 = Pakan basal + tepung bawang putih 0,8%; B 1 L 0 = Pakan basal tanpa penambahan bawang putih terenkapsulasi; B 1 L 1 = Pakan basal + enkapsulasi bawang putih 0,4%; B 1 L 2 = Pakan basal + enkapsulasi bawang putih 0,8%). Setiap perlakuan memiliki 4 kali ulangan. Jika ada pengaruh yang signifikan maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT). Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah jumlah bakteri patogen dan non patogen dengan cara mengambil sampel dari usus halus yang dihomogenisasi, bakteri yang diamati adalah BAL , Lactobacillus , Escherichia coli , dan Salmonella . Hasil penelitian menunjukkan bakteri BAL pada penambahan pakan bawang putih bentuk tepung hasil terbaik terdapat pada level 0,4% (6,00±0,08 log cfu/ml), sedangkan pada bentuk enkapsulasi hasil terbaik pada level 0,4% (6,03±0,08 log cfu/ml). Hasil terbaik bakteri Lactobacillus pada penambahan bawang putih bentuk tepung terdapat pada level 0,8% (6,17±0,02 log cfu/ml), sedangkan pada bentuk enkapsulasi hasil terbaik pada level 0,8% (6,20±0,05 log cfu/ml). Hasil terbaik bakteri Escherichia coli pada penambahan bawang putih bentuk tepung terdapat pada level 0,8% (2,94±0,05 log cfu/ml), sedangkan pada bentuk enkapsulasi hasil terbaik pada level 0,8% (2,81±0,17 log cfu/ml). Hasil terbaik bakteri Salmonella pada penambahan bawang putih bentuk tepung terdapat pada level 0,8% (3,15±0,09 log cfu/ml), sedangkan pada bentuk enkapsulasi hasil terbaik pada level 0,8% (2,63±0,27 log cfu/ml). Kesimpulan dari penelitian adalah penggunaan bawang putih bentuk enkapsulasi memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan pemberian bawang putih bentuk tepung terhadap mikroflora usus ayam pedaging. Berdasarkan hasil penelitian disarankan penambahan bawang putih dalam bentuk enkapsulasi pada level 0,8 % untuk memperbaiki mikroflora dalam usus ayam pedaging.