Pengaruh Pemberian Probiotik Dalam Air Minum Ayam Periode Starter Sampai Grower Terhadap Penampilan Produksi Ayam Petelur
Daftar Isi:
- Pengumpulan data penelitian dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober sampai 18 Desember 2011 di Sawo Farm PT. Prospek Karyatama, Desa Sawo Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui penampilan produksi ayam petelur periode layer yang diberikan probiotik dan tanpa diberi probiotik pada saat periode starter sampai grower. Hasil penelitian diharapkan memberikan manfaat perbaikan manajemen pakan untuk meningkatkan produktivitas ayam petelur. Materi penelitian menggunakan ayam petelur periode layer strain Isa Brown sebanyak 816 ekor umur 18 minggu yaitu berasal dari pullet tanpa probiotik dan pullet dengan probiotik. Penelitian dilakukan sampai ayam petelur berumur 40 minggu. Metode penelitian berupa metode percobaan lapang dengan 2 perlakuan yaitu ayam sebelum bertelur yang telah diberi probiotik dan tidak diberi probiotik. Setiap perlakuan menggunakan 8 ulangan dengan per ulangan berisi 51 ekor ayam siap bertelur. Pemberian probiotik pada saat pemeliharaan ayam (starter – grower) diberikan 1 sachet (25 ml probiotik dan 20 ml pengasam) mengandung bakteri Lactobacillus plantarum (2 strains), Lactobacillus reuterii, Lactobacillus salivarius, Pediococcus pentosaceus dengan jumlah sel bakteri hidup 1011 cfu/ml dengan dicampurkan 100 l air minum untuk 6500 ekor. Analisa statistik menggunakan Uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian probiotik dapat meningkatkan produksi telur harian dan egg mass. Pemberian probiotik 25 x 106 cfu/ml memberikan peningkatan 8,66 % pada umur 22 – 29 minggu dan peningkatan sebesar 0,58 % setelah umur 30 – 40 minggu. Egg mass mengalami peningkatan rata-rata sebesar 5,09 g/ekor/hari mulai umur 22 – 29, setelah umur 30 – 40 minggu egg mass lebih tinggi sebesar 0,63 g/ekor/hari. Perlakuan probiotik tidak berpengaruh pada peningkatkan konsumsi pakan, bobot telur, konversi pakan dan mortalitas. Tingkat kematian ayam perlakuan probiotik di awal lebih rendah dibandingkan kontrol dan baru terjadi kematian tertinggi pada pertengahan produksi umur 37 minggu sebesar (9,84 %) dan 38 minggu (12,04 %). Disimpulkan bahwa pemberian probiotik secara terus menerus pada ayam periode starter sampai grower dapat meningkatkan produksi telur harian dan egg mass tetapi tidak meningkatkan konsumsi pakan, bobot telur, konversi pakan dan mortalitas. Pada ayam petelur periode starter sampai grower disarankan diberikan probiotik setiap hari untuk mempertahankan keseimbangan mikroba probiotik dalam saluran pencernaan agar dapat meningkatkan penampilan produksi ayam petelur.