Pengaruh Proporsi Tumpi Jagung (Zea mays) Sebagai Sumber Serat terhadap Nilai Kecernaan In Vitro Pakan Lengkap
Main Author: | AkhmatZenYusuf |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2008
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/136354/1/050801761.pdf http://repository.ub.ac.id/136354/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Universitas Brawijaya Malang yang berlangsung pada bulan November sampai Desember 2007. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh proporsi penggunaan tumpi jagung sebagai sumber serat dalam pakan lengkap yang disusun iso protein dengan kandungan PK 12,5% terhadap nilain kecernaan bahan kering (KcBK) dan bahan organic (KcBO). Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah kepada pihak terkait khuusnya peternak ruminansia tentang strategi pemanfaatan pakan lengkap. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah tumpi jagung yang digunakan sebagai sumber serat dalam pakan lengkap, dan bahan konsentrat yang terdiri dari bekatul, pollard, bungkil kelapa, dan urea sebagi sumber N. Bahan pakan perlakuan disusun dalam 100 BK dengan iso protein 12,5%. Adapun komposisi perlakuan adalah P0 terdiri dari konsentrat 100%, P1 konsentrat 70% dan tumpi jagung 30%, P2 konsentrat 60% dan tumpi jagung 40%, dan P3 konsentrat 50% dan tumpi jagung 50%. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Variable yang diukur adalah kandungan nutrisi pakan lengkap meliputi BK, BO, SK, dan PK serta kecernaan in vitro didalam rumen. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa penggunaan ransum dengan penggunaan tumpi jagung sebagai sumber serat kasar menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P>0,01)pada KcBK dan KcBO. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai KcBK dari P0 40,11%, P1 49,61%, P2 48,37%, P3 48,03%, sedangkan KcBO dari P0 34,01%, P1 40,51%,P2 38,44%, P3 38,04%. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi proporsi penggunaan tumpi jagung sebagai sumber serat dalam pakan lengkap ada kecenderungan KcBK dan KcBO semakin rendah. Namun demikian perlu ada penelitian lanjutan secara in vivo untuk dapat mengetahui palatabilitas tumpi jagung dan pengaruhnya terhadap produksi ternak.