Pengaruh penambahan buah pepaya muda (Carica papaya) pada Pollard (Triticum aestivum) terhadap produksi gas secara In-Vitro”

Main Author: YunitaWahyuSafitri
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2008
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/136350/1/050800326.pdf
http://repository.ub.ac.id/136350/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya, Malang mulai bulan Juli sampai Agustus 2007. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh penambahan buah pepaya muda (Carica papaya) pada pollard (Triticum aestivum) terhadap produksi gas secara in-vitro. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang pengaruh penambahan buah pepaya muda (Carica papaya) pada pollard (Triticum aestivum) terhadap produksi gas secara in-vitro serta cara pengeringan buah pepaya muda melalui proses pemanasan. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pollard , buah pepaya muda umur 2 – 3 bulan, cairan rumen sapi, bahan kimia untuk analisis proksimat dan analisis produksi gas. Metode penelitian adalah percobaan laboratorium dengan menggunakan Rancangan Petak Terbagi dalam Rancangan Acak kelompok dengan 3 penambahan buah pepaya muda dalam 1000 g pollard sebagai petak utama, 3 suhu pengeringan buah pepaya muda sebagai anak petak dan 3 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah Kontrol: Pollard , P1: 1000 g pollard + 21,57 g pepaya muda kering, P2: 1000 g pollard + 43,13 g pepaya muda kering dan P3: 1000 g pollard+ 64,70 g pepaya muda kering. Apabila diantara perlakuan terdapat perbedaan dilanjutkan uji Jarak Berganda Duncan. Variabel yang diukur adalah produksi gas secara in-vitro pada inkubasi 0, 2, 4, 8, 16, 24, 36, 48, 72, 96 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penambahan buah pepaya muda memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap produksi gas. Tingkat penambahan buah pepaya muda 64,70 g (P3) memiliki produksi gas tertinggi. Pada inkubasi ke-24 penambahan buah pepaya muda 21,57 g (P1) dapat meningkatkan produksi gas 13,43 %, P2 15,82 % dan P3 27,13 %. Suhu pengeringan buah pepaya muda memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap produksi gas. Semakin tinggi suhu, produksi gas semakin turun. Dimana pada suhu pengeringan 100o C, produksi gas mengalami penurunan sebesar 1,38 %. Interaksi antara tingkat penambahan buah pepaya muda dengan suhu pengeringan buah pepaya muda memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap produksi gas secara in-vitro . Disimpulkan bahwa tingkat penambahan buah pepaya muda dan interaksi antara tingkat penambahan buah pepaya muda dengan suhu pengeringan buah pepaya muda dapat meningkatkan produksi gas tetapi suhu pengeringan buah pepaya muda menurunkan produksi gas.