Perbandingan Pertumbuhan Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) Di Lingkungan Tambak Intensif Air Payau Dan Air Tawar
Main Author: | Andriadi, Fahrul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/135522/1/Artikel_Fahrul_Andriadi_125080107111004_MSP.pdf http://repository.ub.ac.id/135522/2/Laporan_Skripsi_Fahrul_Andriadi_125080107111004_MSP.pdf http://repository.ub.ac.id/135522/ |
Daftar Isi:
- Perkembangan usaha budidaya perikanan pada saat ini semakin meningkat terutama budidaya udang, udang vaname merupakan jenis hewan yang hidup di air payau. Udang merupakan komoditas perikanan yang saat ini di unggulkan di beberapa Negara termasuk Indonesia, komoditas yang memiliki permintaan tinggi termasuk permintaan luar negeri. Dengan tingginya permintaan udang banyak para ahli budidaya udang mengembangkan cara budidaya termasuk pada udang vaname dilakukan pada lingkungan air payau dan air tawar. Umumnya udang yang berada pada pasaran yaitu sebagian besar dari hasil budidaya di air payau dan sebagian kecil dihasilkan pada budidaya air tawar yang keberadaannya di sekitar aliran sungai (DAS). Untuk dapat mencapai produksi tersebut, maka perlu dilakukan langkah-langkah trobosan baru. Bila selama ini usaha budidaya udang vaname umumnya dilakukan di lingkungan air payau dan laut maka budidaya dikembangkan pada air tawar dengan hasil yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan perbedaan kecepatan tumbuh udang vaname di lingkungan tambak intensif air payau dan air tawar sehingga didapatkan informasi mengenai teknologi budidaya pada air payau dan tawar dengan hasil yang baik untuk di terapkan pada masyarakat umum. Penelitian ini dilaksanakan di dua lokasi tambak udang vaname secara intensif yaitu pada tambak air payau berada pada Desa Kandang Semangkon, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur dan pada tambak air tawar berada pada Desa Gelap, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Penelitian ini dilakukan selama 1 siklus budidaya udang vaname ( ± 100 hari). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Parameter utama yang di amati pada penelitian ini adalah survival rate (SR), rasio konversi pakan (FCR), dan laju pertumbuhan harian (SGR), sedangkan parameter penunjang yang diamati adalah kualitas air yang meliputi suhu, kecerahan, derajat keasaman (pH), oksigen terlarut (DO), salinitas, nitrit, nitrat, dan amonia serta dilakukan identifikasi bakteri dan plankton. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa produksi pada tambak budidaya udang vaname payau sebesar 4050 kg, pada tambak udang vaname tawar sebesar 3600 kg. Survival rate (SR) pada tambak air payau sebesar 84% sedangkan pada tambak air tawar sebesar 77%, rasio konversi pakan (FCR) pada tambak air payau sebesar 1,6 sedangkan pada tambak air tawar sebesar 1,8, laju pertumbuhan harian (SGR) pada tambak air payau sebesar 25,5% sedangkan pada tambak air tawar sebesar 24,4%. Nilai suhu pada tambak air payau sebesar 26-29 dan air tawar sebesar 27-30oC , nilai kecerahan pada tambak air payau sebesar 28-31 cm dan air tawar sebesar 27-28 cm, nilai salinitas pada tambak air payau sebesar 17-18‰ dan pada tambak air tawar sebesar 3-4‰, nilai pH pada tambak air payau 8,6-2,8 dan air tawar sebesar 8.2 - 86, nialai oksigen terlarut pada tambak air payau sebesar 5,1-5,9 dan tawar sebesar 5.1 - 5.4, nilai nitrit (NO2) pada tambak air payau 0,04-0,08 ppm dan tawar sebesar 0.02-0.05 ppm, nilai nitrat (NO3) pada tambak air payau sebesar 0.70 - 1.0 ppm sedangkan pada tambak air tawar sebesar 0.50 - 0.80 ppm, nilai amonia (NH3) pada tambak air payau sebesar 0.5-0.9 sedangkan air tawar sebesar 0.9-1.0 ppm. Pengujian parameter kualitas air pada kedua tambak sama –sama baik dan berada pada nilai optimum untuk budidaya udang vaname. Hasil dari identifikasi bakteri pada tambak air payau terdapat bakteri merugikan yaitu Vibrio Green sedangkan pada tambak air tawar bakteri Vibrio Green dan Yellow, hasil dari identifikasi plankton terdapat plankton yang merugikan pada tambak air tawar yaitu plankton jenis Gyrodinium. Hasil penelitian ini mengindikasikan kalau udang vaname dapat dibudidayakan pada air tawar dengan hasil yang baik. Saran yang diberikan dari penelitian ini adalah perlu dilakukan lebih lanjut tentang proses aklimatisasi, identifikasi bakteri setelah pemberian probiotik dan virus apa yang ada dalam tubuh udang vaname (litopenaeus vannamei) agar proses budidaya bisa mendapatkan hasil yang lebih efektif dan efisien.