Pengaruh pH Ekstrak Buah Bakau Rhizophoza mucronata Tua terhadap Aktivitas Enzim α-Glukosidase

Main Author: Syamsyah, MutiaraWarda
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/134794/1/LAPORAN.pdf
http://repository.ub.ac.id/134794/
Daftar Isi:
  • Diabetes Militus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolisme lemak, protein, karbohidrat. Pengujian senyawa aktif dalam menghambat aktivitas metabolisme glukosa dapat dilakukan secara in-vitro dengan menggunakan enzim α-glukosidase. Enzim α-glukosidase bertanggung jawab atas hidrolisis poli dan oligosakasida menjadi monomer atau pembelahan ikatan antara gula dan aglikon noncarbohidrate yang terdapat pada batas pertemuan (brust border) sel usus. Inhibitor α-glukosidase merupakan inhibitor glukosidase telah diusulkan sebagai pengobatan untuk penyakit DM tipe 2 karena bekerja dengan pencernaan karbohidrat. Ekstrak buah R. mucronata mengandung senyawa polifenol yang dapat menghambat aktivitas enzim α-glukosidase salah satunya tanin. Senyawa tanin dapat berikatan dengan protein maupun karbihidrat menjadi senyawa kompleks sehingga sukar dicerna. Dengan kata lain, tanin mampu memperlambat metabolisme karbohidrat dan menghambat aktivitas enzim α-glukosidase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pH ekstrak buah R. mucronata terhadap aktivitas enzim α-glukosidase, total fenol, total tanin, serta total tanin terkondensasi. Perlakuan yang digunakan terdiri atas enam perlakuan derajat keasaman pada sampel ekstrak, yakni R (tanpa perlakuan), pH 4, pH 5, pH 6, pH 7, pH 8. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dan RAL sederhana dengan tiga kali ulangan. Berdasarkan penelitian ini, pengaruh perlakuan pH ekstrak buah R. mucronata menunjukkan adanya perbedaan yang sangat nyata (p<0,05) terhadap aktivitas enzim α-glukosidase, total fenol, total tanin, dan total tanin terkondensasi. Perlakuan pH 5 pada ekstrak buah R. mucronata merupakan pH optimum dalam menginhibisi enzim α-glukosidase dengan nilai IC50 terendah yakni sebesar 2,396 ppm dan diikuti oleh ekstrak pH 6, pH 7, pH 8, pH 4, tanpa perlakuan pH (R) dengan nilai IC50 masing-masing sebesar 2,602 ppm, 2,745 ppm, 2,938 ppm, 2,990 ppm, 3,092 ppm. Sebagai pembanding kemampuan ekstrak dalam menghambat enzim α-glukosidase digunakan serta pengujian pada sampel acarbosa. Hasil yang ditunjukkan acarbosa dalam menginhibisi enzim α-glukosidase sebesar 13,9 ppm. Nilai total fenol yang didapatkan dari ekstrak R, pH 4, pH 5, pH 6, pH 7, dan pH 8 berturut-turut sebesar 3603,24; 4638,74; 4300,77; 4203,55; 4103,24; 3431,17 (mg GAE/100 g). Untuk nilai total tanin ekstrak R, pH 4, pH 5, pH 6, pH 7, pH 8 berturut-turut sebesar 965,28; 1902,01; 1564,81; 1458,33; 1363,42; 921,30 (mg GAE/100 g). Berdasarkan data nilai fenol dan tanin diperoleh nilai optimum pada ekstak buah R. mucronata pH 4. Semakin tinggi pH yang ekstrak, nilai total fenol dan tanin semakin menurun. Pada total tanin terkondensasi ekstrak R, pH 4, pH 5, pH 6, pH 7, pH 8 berturut-turut sebesar 24074,39; 15187,57; 14734,54; 13819,15; 13,072,65; 11401,52 (mg/100 g). Berdasarkan nilai total tanin terkondensasi, nilai tertinggi diperoleh dari ekstrak R dan terendah diperoleh dari ekstrak pH 8. Tingkat keasaman pada senyawa fenolik dipengaruhi oleh substitusi yang terjadi pada fenol yang menghasilkan struktur yang berbeda.