Pengaruh Pemberian Ekstrak Kasar Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) Terhadap Daya Hambat Bakteri Pseudomonas fluorescens Secara In Vitro

Main Author: Mariati
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/133948/1/SKRIPSI_Mariati-115080513111004.pdf
http://repository.ub.ac.id/133948/
Daftar Isi:
  • Akuakultur saat ini menjadi penting dan strategis bagi peningkatan produksi perikanan Indonesia. Salah satu kendala dalam kegiatan perikanan adalah timbulnya penyakit. Penyakit dapat menimbulkan kematian pada ikan budidaya yang menyebabkan kerugian besar pada kegiatan budidaya. Bakteri P. fluorescens merupakan salah satu bakteri yang menimbulkan berbagai penyakit pada ikan air tawar seperti penyakit red skin yang ditandai dengan perdarahan, sisik terlepas dan ulserasi pada sirip. Penggunaan antibiotik serta obat-obat kimia untuk mengatasi hal tersebut dapat bersifat resisten terhadap bakteri serta dapat membahayakan lingkungan perairan. Oleh karena itu diperlukan suatu bahan alami sebagai pengganti antibiotik yang lebih aman bagi lingkungan perairan yaitu dengan menggunakan ekstrak kasar buah belimbing wuluh (A. bilimbi) yang mengandung senyawa flavonoid dan fenol yang merupakan senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Parasit dan Penyakit Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang, pada bulan Januari sampai bulan Maret 2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui daya hambat ekstrak kasar buah belimbing wuluh (A. bilimbi) terhadap pertumbuhan bakteri P. fluorescens. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental yaitu dengan menguji hubungan suatu sebab (cause) dengan akibat (effect) yang dilakukan dalam suatu sistem tertutup yang kondisinya terkontrol dan teknik pengambilan datanya dengan cara observasi langsung yaitu pengamat merekam apa yang tengah terjadi pada saat itu juga. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), menggunakan 4 perlakuan konsentrasi ekstrak kasar buah belimbing wuluh yaitu : konsentrasi (A) 10% ; (B) 20% ; (C) 30% ; (D) 40%. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian ekstrak kasar buah belimbing wuluh memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap pertumbuhan bakteri P. fluorescens. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan rata-rata diameter daya hambat terbesar yaitu pada konsentrasi 40% yaitu sebesar 13,27 mm. Hubungan antara perbedaan konsentrasi ekstrak kasar buah belimbing wuluh (A. bilimbi) terhadap diameter daya hambat bakteri P. fluorescens menghasilkan hubungan atau grafik secara linear, dimana persamaannya didapatkan y = 0,215x + 3,256 dengan nilai koefisien determinasi R2 = 0,825. Kesimpulan dari hasil penelitian ini bahwa hasil uji efektifitas antibakterial dengan menggunakan uji cakram menunjukkan konsentrasi ekstrak kasar buah belimbing wuluh (A. bilimbi) berpengaruh sangat nyata terhadap daya hambat dari pertumbuhan bakteri P. fluorescens dengan konsentrasi maksimalnya yaitu sebesar 40%