Pengaruh Kristalisasi Dengan Pembekuan Terhadap Rendemen Dan Aktivitas Antioksidan Yang Diekstrak Dari Alga Coklat
Main Author: | Risdityartha, RendyMarza |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/133176/1/LAPORAN_SKRIPSI_pdf.pdf http://repository.ub.ac.id/133176/ |
Daftar Isi:
- Rumput laut, termasuk alga coklat. Sargassum duplucatum, Sargassum filipendula, dan Padina australis merupakan salah satu sumberdaya hayati perairan laut Indonesia yang secara potensial memiliki nilai ekonomis dan komoditi ekspor yang tinggi. Hal tersebut salah satunya dikarenakan memiliki kandungan senyawa bioaktif yang berperan sebagai antioksidan. Ektraksi senyawa bioaktif dari alga coklat jenis ini pada umumnya masih sederhana dengan menggunakan metode maserasi. Oleh karena itu, pembekuan digunakan sebagai salah satu alternatif untuk mempersingkat waktu maserasi yang mencapai waktu hingga 12 jam, agar kualitas senyawa bioaktif terjaga dan senyawa bioaktif dapat terekstrak optimal. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui pengaruh kristalisasi terhadap aktivitas antioksidan dari berbagai jenis alga coklat yang berbeda dan mengetahui rendemen dari aktivitas antioksidan dari berbagai jenis alga coklat Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang, Laboratorium Pengujian Mutu dan Keamanan Pangan Fakultas Pertanian Universitas Muhamadiyah Malang, pada bulan April – Juni 2012. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan parameter kuantitatifnya yaitu laju pembekuan, nilai rendemen, nilai kadar air, nilai IC50 melalui penghambatan radikal bebas DPPH dengan spektrofotometer UV-Vis. Sedangkan parameter kulitatifnya yaitu uji senyawa fitokimia (alkaloid, flavonoid dan fenolat). Hasil penelitian menunjukkan bahwa grafik pembekuan yang terbagi menjadi tiga tahapan rentang lama waktu TAR dari panjang ke pendek untuk menurunkan suhu sampel dari 0 OC hingga – 5 OC secara berturut – turut adalah sargassum duplicatum > sargassum fillipendula > padina australis. Pembekuan pada grafik diatas termasuk jenis pembekuan cepat, karena waktu yang dibutuhkan mulai dari titik 0 sampai -5 OC kurang dari 20 menit per sentimeter bahan yang dibekukan. Laju pembekuan pada grafik diatas diperoleh dari grafik sargassum duplicatum. Hasil pengukuran rendemen menunjukkan bahwa nilai rendemen yang dilakukan tanpa menggunakan perlakuan pembekuan dengan pelarut etanol, lebih kecil dibandingkan dengan nilai rendemen yang menggunakan perlakuan pembekuan. Nilai tersebut yaitu 70,32 ± 2,33%, 69,92 ± 0,96%, dan 71,11 ± 0,54%, sedangkan nilai pada perlakuan pembekuan adalah 78,49 ± 0,91%, 80,50 ± 1,47%, dan 79,39 ± 0,74% secara berturut – turut. Hasil pengukuran kadar air menunjukkan bahwa nilai kadar air yang dilakukan tanpa menggunakan perlakuan pembekuan dengan pelarut etanol, lebih kecil dibandingkan dengan nilai kadar air yang menggunakan perlakuan pembekuan. Hasilnya adalah 84,17 ± 4,51%, 87,34 ± 1,76%, dan 86,50 ± 3,97%, sedangakan nilai pada perlakuan pembekuan adalah 91,00 ± 1,32%, 89,83 ± 2,46%, dan 90,50 ± 3,27% secara berturut-turut. Hasil nilai rata-rata IC50 untuk ekstrak alga coklat tanpa perlakuan pembekuan, menunjukkan bahwa ekstrak etanol dapat menghambat aktivitas.