Pengaruh Konsentrasi Pelarut Dan Suhu Pembekuan Lambat Terhadap Rendemen Dan Mutu Antioksidan Alga Coklat (Sargassum Filipendula)

Main Author: Ajasateru, Rahadian
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/133163/1/LAPORAN_SKRIPSI_RAHADIAN_AJASATERU_%280910830058%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/133163/
Daftar Isi:
  • Perairan Indonesia memiliki sumberdaya rumput laut yang berlimpah. Sebagian dari rumput laut tersebut mempunyai nilai ekonomi yang penting. Sebagian komoditi hasil perikanan yang terutama sebagai sumber untuk industri agar-agar, karaginan dan alginate (Sulistyo, 1998). Diantara banyak warna dari alga yang membedakannya yaitu dari pigmennya. Meskipun hampir semua mangandung klorofil dan bersifat autotrof. Selama beberapa tahun ini alga diklasifikasikan berdasarkan pigmennya yang dipisahkan dalam empat kelompok yaitu, biru kehijauan, hijau, coklat dan merah (Wilson et al., 1952). Dewasa ini telah banyak diketahui rumput laut mengandung senyawa bioaktif yang dapat menetralkan radikal bebas yaitu senyawa antioksidan. Banyak penelitian yang telah membuktikan hal tersebut, yang dapat menjadikan rumput laut sebagai sumber antioksidan alami yang dapat diperoleh dengan mudah. Menurut Muawwanah et al., (1997), salah satu hasil metabolit sekunder dari alga laut adalah sebagai senyawa antioksidan. Antioksidan merupakan salah satu bahan aditif yang dapat melindungi bahan pangan dari kerusakan oksidasi penyebab ketengikan. Berdasarkan sumbernya, antioksidan terbagi atas antioksidan alami dan antioksidan sintetik. Antioksidan alami dianggap lebih aman dari pada antioksidan sintetik. Di dalam tubuh kita terdapat senyawa yang disebut antioksidan yaitu senyawa yang dapat menetralkan radikal bebas, seperti: enzim SOD (Superoksida Dismutase), gluthatione, dan katalase. Antioksidan juga dapat diperoleh dari asupan makanan yang banyak mengandung vitamin C, vitamin E