Persepsi Masyarakat Terhadap Aktivitas Ukm Pengolah Keripik Buah Dan Sayur Cv. Kajeye Food Di Polowijen Ii, Kota Malang
Main Author: | Dini, GitaRhosa |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131375/ |
Daftar Isi:
- Sektor pertanian dan agribisnis sebagian besar tergolong sebagai usaha kecil dan menengah (UKM) (Sri Widodo, 2003). Usaha kecil dan menengah ini memiliki banyak kontribusi terhadap perekonomian nasional secara riil yaitu sebagai penyedia lapangan kerja khususnya di pedesaan, pembentukan produk domestik bruto (PDB), dan penyumbang devisa negara. UKM dan masyarakat yang bermukim di sekitarnya merupakan dua komponen yang saling mempengaruhi. Aktivitas yang dijalankan oleh UKM dalam pengolahan produknya akan memberikan dampak positif (penciptaan lapangan pekerjaan dan peningkatan ekonomi), maupun dampak negatif (penurunan kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat). Dalam hal ini masyarakat memiliki cara pandang tersendiri mengenai UKM. Cara masyarakat sekitar memandang UKM tersebut dapat diartikan sebagai persepsi. Leavitt (1978) dalam Siti Hani (2009) menyatakan bahwa persepsi (perception) adalah pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu. Persepsi dipengaruhi oleh faktor individu masyarakat dan faktor lingkungan yang ada (Rakhmat, 2005). CV. Kajeye Food merupakan salah satu UKM yang bergerak dalam usaha pengolahan buah dan sayur menjadi keripik yang renyah dan bermutu. Letak UKM tersebut berada di areal pemukiman warga yaitu di Polowijen II, Kota Malang. Keberadaan CV. Kajeye Food dan segala aktivitas yang dijalankannya di Polowijen II memberikan dampak positif (penyerapan tenaga kerja dan peningkatan ekonomi) maupun dampak negatif (penurunan kualitas lingkungan). Lokasi CV. Kajeye Food yang berdekatan dengan pemukiman warga, tidak memungkiri akan mengganggu aktivitas warga sekitar apabila dampak negatif dari aktivitas yang dilakukannya tidak dikendalikan dengan baik. Adanya dampak negatif dari aktivitas yang dilakukan usaha kecil dan menengah ini akan menjadikan kualitas lingkungan pada daerah tersebut menjadi turun dan tentunya dapat mengganggu aktivitas dan kesehatan masyarakat sekitar. Ini membuat masyarakat akan memiliki persepsi yang berbeda karena adanya aktivitas yang dilakukan oleh CV. Kajeye Food. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mendeskripsikan persepsi masyarakat terhadap aktivitas UKM, (2) mendeskripsikan upaya yang dilakukan UKM untuk mengurangi / menanggulangi limbah dari aktivitas produksi yang dilakukan dan (3) mengidentifikasi serta menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap aktivitas yang dilakukan oleh CV. Kajeye Food. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan metode statistik deskriptif dan regresi linier berganda. Analisis statistik deskriptif dijelaskan dengan menggunakan chart untuk mendeskripsikan jawaban responden dan menunjukkan persentase dari persepsi masyarakat terhadap aktivitas UKM serta persentase limbah yang dihasilkan dari aktivitas UKM. Sedangkan regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel dependen dengan variabel independen secara partial. Metode penentuan responden yaitu secara purposive dimana responden ditentukan berdasarkan tujuan penelitian. ii Responden dalam penelitian ini berjumlah 43 orang yang berasal dari masyarakat yang berada di sekitar UKM. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa persepsi masyarakat terhadap aktivitas UKM rata – rata adalah positif yaitu sebesar 40,31%. Sedangkan hasil per masing-masing indikator persepsi didapatkan hasil persepsi positif yaitu persepsi masyarakat terhadap input produksi (52,56%), proses produksi (46,05%) dan terhadap dampak usaha (43,13%). Untuk persepsi negatif didapatkan dari indikator persepsi masyarakat terhadap limbah usaha (54,88%). Upaya CV. Kajeye Food dalam mengurangi/ menanggulangi limbah yang berasal dari aktivitas usaha didapatkan hasil bahwa upaya yang dilakukan kurang efektif. Hal tersebut terlihat dari masih adanya dampak yang dirasakan oleh masyarakat sekitar lokasi usaha, yaitu adanya asap disaat – saat tertentu, dan pencemaran air sumur sehingga tidak dapat digunakan sebagai sumber mata air bagi warga terdekat lokasi (< 200 m) serta suara bising yang berasal dari mesin vacum frying. Persentase limbah yang dihasilkan dari aktivitas usaha terbanyak berasal dari aktivitas menggoreng (60%) kemudian disusul oleh aktivitas pengupasan (20%) dan perendaman (15%). Faktor – faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat berdasarkan uji regresi linier berganda secara partial yaitu karakteristik sosial ekonomi (X1), dampak aktivitas usaha (X3), dan jarak tempat tinggal dengan UKM (X4). Hal tersebut terlihat dari nilai signifikasi < 0,05 dan memiliki nilai thitung > ttabel. Sedangkan untuk faktor yang tidak mempengaruhi persepsi yaitu komunikasi masyarakat (X2) dan kelompok sosial (X5) yang memiliki nilai signifikasi > 0,05. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, sebaiknya upaya yang dilakukan untuk mengurangi/ menanggulangi limbah lebih diperhatikan kembali terutama bagi karyawan yang bertugas agar dapat menaati standart operasional prosedur yang telah ditetapkan oleh pemilik usaha. Dampak negatif yang dirasakan oleh masyarakat sekitar lokasi usaha secara tidak langsung merugikan masyarakat sekitar, sehingga diperlukan adanya pemberian kompensasi rutin kepada masyarakat yang merasa dirugikan tersebut. Penanganan limbah yang baik dan adanya pemberian kompensasi kepada masyarakat diharapkan dapat memperbaiki persepsi masyarakat terhadap adanya UKM tersebut dan terciptanya hubungan yang lebih baik diantara kedua pihak.