Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Dan Pengendalian Kualitas Gula Kristal Putih Di Pabrik Gula Redjosarie Kabupaten Magetan

Main Author: Nopiyasari, Reni
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131213/
Daftar Isi:
  • Keberadaan industri gula di Indonesia memegang peranan yang penting bagi masyarakat Indonesia dan sektor industri lainnya karena gula merupakan salah satu komponen penting yang diperlukan oleh masyarakat Indonesia dan juga diperlukan sebagai bahan baku bagi industri lain seperti industri tepung, makanan, serta industri pengolahan dan pengawetan makanan. Kementerian Pertanian menyatakan bahwa proyeksi produksi gula selama 4 tahun diperkirakan akan mengalami kenaikan sekitar 3%. Permintaan gula yang semakin meningkat menyebabkan pabrik gula harus memproduksi gula sesuai dengan permintaan konsumen dengan tetap memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan. Kualitas produk merupakan salah satu faktor internal yang menjadi penentu daya saing produk gula kristal putih. Pada proses produksi gula kristal putih faktor yang mempengaruhi kualitas produk adalah kualitas bahan baku, kondisi mesin produksi, proses produksi dan pengawasan kualitas. Bahan baku yang digunakan untuk produksi gula kristal putih tidak hanya berasal dari kebun yang dikelola PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) melainkan dari kebun petani yang bermitra dengan pabrik gula yang mana pihak perusahaan tidak bisa mengendalikan kualitas bahan baku sehingga kualitas bahan baku yang masuk ke dalam pabrik gula memiliki kualitas yang berbeda-beda. Permasalahan lain yang terjadi adalah mengenai kondisi mesin pabrik yang memiliki umur yang sudah tua dan kurangnya perawatan yang mengakibatkan seringkali terjadi kerusakan pada mesin produksi sehingga mengakibatkan terjadinya jam berhenti giling cukup tinggi. Salah satu pabrik gula yang mengalami permasalahan tersebut adalah Pabrik Gula Redjosarie. Pabrik tersebut dalam menjalankan kegiatan industrinya dalam mengolah tebu menjadi gula dan tetes mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI GKP No. 3140.3.2010). Namun pada kenyataannya masih terdapat produk yang kualitasnya tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Gula yang memiliki kualitas paling baik adalah kriteria GKP I kemudian GKP II. Pabrik Gula Redjosarie mengantongi surat ijin SNI menggunakan kriteria GKP I dan GKP II. Apabila gula yang diproduksi tidak masuk dalam kriteria GKP I dan GKP II maka gula tersebut tidak layak untuk dipasarkan sehingga harus menjalani proses produksi ulang. Tujuan dari penelitian ini antara lain: (1) untuk mendeskripsikan proses produksi gula kristal putih di Pabrik Gula Redjosarie, (2) untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas gula kristal putih di Pabrik Gula Redjosarie, (3) untuk menganalisis faktor penyebab kerusakan gula kristal putih di Pabrik Gula Redjosarie, dan (4) untuk menganalisis persentase kerusakan gula kristal putih di Pabrik Gula Redjosarie. Metode analisis yang digunakan adalah metode Statistical Quality Control (SQC) yang terdiri dari lembar pengecekan (check sheet), histogram, diagram pareto, peta kendali (control chart), dan diagram ii sebab-akibat (fishbone diagram). Indikator penelitian yang digunakan berupa jumlah kerusakan produk gula kristal putih dalam musim giling tahun 2011 - 2015. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualits gula kristal putih dianalisa dengan menggunakan analisis regresi linear berganda, dimana variabel bebasnya adalah kadar fosfat, suhu PP, pH, jam berhenti giling, vaccum stasiun penguapan, lama waktu masak, vaccum stasiun masakan, HK masakan, dan suhu siraman sedangkan variabel bebas yang digunakan adalah warna gula (IU). Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda dengan pendugaan OLS (Ordinary Least Square) maka dapat diketahui terdapat dua faktor yang berpengaruh nyata atau signifikan pada taraf kepercayan sebesar 0,05 terhadap kualitas gula kristal putih di Pabrik Gula Redjosarie dengan indikator warna larutan (IU). Faktor-faktor tersebut adalah vaccum stasiun penguapan dan lama waktu masak. Nilai koefisien regresi variabel vaccum stasiun penguapan sebesar -7,448 artinya setiap penambahan 1 CmHg vaccum stasiun penguapan maka akan mengurangi nilai warna gula (IU) sebesar 7,448. Nilai koefisien regresi variabel lama waktu masak sebesar 2,221 artinya setiap penambahan 1 jam lama waktu masak maka akan meningkatkan nilai warna gula (IU) sebesar 2,221. Warna gula (IU) yang baik memiliki standar < 400, dengan kata lain semakin rendah nilai warna gula maka kualitas gula semakin baik. Faktor yang menjadi penyebab kerusakan produk gula kristal putih di Pabrik Gula Redjosarie adalah faktor bahan baku, mesin, manusia, metode, pengawasan mutu, dan vaccum stasiun penguapan. Faktor bahan baku terdiri dari tebu layu karena over stock di emplacement, tebu terbakar, dan kualitas tebu yang tidak menentu. Faktor mesin terdiri dari mesin produksi yang sudah tua, mesin produksi yang sering mengalami kerusakan, dan adanya jam berhenti giling. Faktor manusia terdiri dari skill yang rendah, kurang teliti, dan kurang pengalaman. Faktor metode terjadi karena masih manual atau belum otomatis. Faktor pengawasan mutu terjadi karena dalam melakukan pengawasan mutu masih manual sedangkan faktor vaccum stasiun penguapan terjadi karena keadaan vaccum yang tidak stabil. Persentase kerusakan produk gula kristal putih di Pabrik Gula Redjosarie musim giling tahun 2011-2015 secara berturut-turut sebesar 1,36%, 0,86%, 1,18%, 0,63%, dan 0,36%. Berdasarkan peta kendali kerusakan produk gula kristal putih di Pabrik Gula Redjosarie musim giling tahun 2011-2015 terdapat data kerusakan produk gula yang berada di luar batas kendali. Titik data persentase kerusakan produk gula yang berada di luar batas kendali menunjukkan hasil dari proses pengendalian kualitas yang telah dilakukan oleh Pabrik Gula Redjosarie kurang tepat sedangkan pada tahun-tahun terakhir persentase kerusakan produk gula kristal putih menurun atau berada dalam batas kendali hal ini menunjukkan hasil dari proses pengendalian kualitas yang telah dilakukan oleh Pabrik Gula Redjosarie sudah tepat.