“Desain Produk Dan Pengelolaan Kualitas Getuk Pisang (Studi Kasus Pada Umkm Gtt Desa Toyoresmi, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur)”
Main Author: | Mentari, RismaMeilina |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131196/ |
Daftar Isi:
- Perusahaan-perusahaan termasuk industri makanan di Indonesia semakin berkompetisi untuk tetap mempertahankan pangsa pasarnya. Industri makanan dan minuman (mamin) nasional memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Suatu industri makanan dan minuman dituntut untuk memiliki fleksibilitas dalam menghadapi permintaan konsumen yang selalu berubah. Saat ini telah banyak industri pangan yang mengolah makanan ringan, termasuk UMKM GTT yang merupakan salah satu industri makanan di Kabupaten Kediri. Salah satu produk yang dihasilkan oleh UMKM GTT adalah getuk pisang yang merupakan makanan khas Kediri. Akan tetapi, saat ini belum ada inovasi untuk produk getuk pisang baik dari segi kemasan, bentuk, maupun rasa produk getuk pisang. Secara keseluruhan, belum ada peningkatan kualitas getuk pisang dari dulu hingg saat ini padahal getuk pisang merupakan makanan khas Kediri yang harus dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis harapan konsumen terhadap produk getuk pisang GTT; menganalisis respon teknik yang perlu ditingkatkan oleh UMKM GTT dalam upaya memenuhi harapan konsumen; serta menganalisis jenis kerusakan produk yang menurunkan kualitas getuk pisang UMKM GTT serta faktor penyebabnya. Penelitian dilakukan di UMKM GTT Kabupaten Kediri pada bulan Februari hingga Maret tahun 2016. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan pengisian kuisioner kepada konsumen getuk pisang GTT. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Quality Function Deployment berupa matriks House of Quality untuk menganalisis harapan konsumen dan Statistical Quality Control untuk menganalisis pengelolaan kualitas pada teknis internal perusahaan. Dalam penyusunan matriks House of Quality perlu dilakukan diskusi bersama pihak UMKM GTT yaitu pemiliki UMKM GTT untuk menentukan respon teknik yang tepat dalam upaya memenuhi harapan konsumen. Berdasarkan pengaplikasian QFD dapat diketahui atribut-atribut yang perlu dilakukan perbaikan sesuai dengan urutan prioritas berdasarkan harapan konsumen adalah varian rasa dan varian bentuk dengan bobot normal sebesar 0,146; kemudian tingkat kemanisan dengan bobot normal sebesar 0,145; legalitas dengan bobot normal sebesar 0,144; harga dengan bobot normal sebesar 0,143, tekstur dan desain kemasan dengan bobot normal sebesar 0,138. Berdasarkan analisis harapan konsumen tersebut, maka atribut utama yang diprioritaskan untuk dilakukan perbaikan yaitu atribut varian rasa dan varian bentuk. Respon teknik utama yang perlu diprioritaskan oleh UMKM GTT untuk dilakukan perbaikan agar dapat memenuhi harapan konsumen adalah menyesuaikan harga dengan nilai prioritas sebesar 4,72 dan nilai kontribusi sebesar 0,22. Respon teknik yang perlu diperbaiki selanjutnya adalah perubahan desain kemasan dengan nilai prioritas sebesar 4,43 dan nilai kontribusi sebesar 0,21; perubahan varian rasa dengan nilai prioritas sebesar 3,56 dan nilai kontribusi ii sebesar 0, 17; penambahan varian bentuk dengan nilai prioritas sebesar 3,54 dan nilai kontribusi sebesar 0,17; pemilihan bahan baku berkualitas dan perbaikan proses produksi dengan nilai prioritas 2,98 dan nilai kontribusi 0,14; serta memberi pilihan tingkat kemanisan dengan nilai prioritas sebesar 2,16 dan nilai kontribusi sebesar 0,1. Berdasarkan hasil analisis menggunakan Statistical Quality Control, didapatkan 3 jenis kerusakan produk yang menurunkan kualitas getuk pisang GTT yaitu bentuk produk yang tidak sesuai, kemasan kering (hancur), dan berjamur. Proporsi kerusakan tertinggi adalah bentuk produk tidak sesuai dengan persentase sebesar 46%.