Analisis Persepsi Konsumen terhadap Strategi Bauran Pemasaran pada Beras Organik (Studi Kasus di Hypermart Malang Town Square, Kota Malang)
Main Author: | Aini, AnnisaQurratu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/130450/ |
Daftar Isi:
- Beras organik merupakan beras yang tidak mengandung zat kimia yang berbahaya sehingga beras organik dikatakan produk spesifik. Banyak masyarakat yang belum mengetahui informasi mengenai beras organik. Harga yang relatif mahal membuat beras organik lebik dikenal oleh masyarakat menengah ke atas dan memiliki segmen pasar sendiri. Selain itu masih banyak masyarakat memiliki persepsi yang salah terhadap beras organik bahwa semua jeni beras organik yaitu beras merah, putih, dan hitam memiliki manfaat yang sama bagi kesehatan, namun pada kenyataannya masing-masing jenis beras organik memiliki manfaat yang berbeda bagi kesehatan. Keberadaan pasar modern atau swalayan yang menjual beras organik di Kota Malang sangat banyak, sehingga terdapat persaingan yang begitu ketat antar produk sejenis di pasaran. Salah satu pasar modern di Kota Malang yang menjual beras organik ialah Hypermart MATOS. Dari penjelasan yang telah diuraikan makan hypermart perlu melakukan strategi khusus agar sasaran konsumen lebih mengetahui informasi beras organik dan tertarik untuk membelinya. Selain itu strategi tersebut untuk mengoptimalkan penjualan beras organik. Salah satu strategi yang sering digunakan dan dianggap efektif dan efisien adalah penggunaan bauran pemasaran. Melalui variabel bauran pemasaran diharapkan sasaran konsumen lebih mengetahui informasi dan tertarik untuk membeli beras organik. Variabel bauran pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan selanjutnya akan dipersepsikan oleh konsumen. Terbentuknya suatu persepsi yang tepat pada konsumen mengenai suatu produk atau jasa maka akan menyebabkan konsumen memiliki kesan dan penilaian yang tepat terhadap produk atau jasa tersebut. Tujuan dari penelitian ini ialah 1) mendeskripsikan bauran pemasaran pada beras organik dan 2) menganalisis persepsi konsumen terhadap strategi bauran pemasaran pada beras organik. Penelitian ini dilakukan di Hypermart Malang Town Square (MATOS) dengan pertimbangan bahwa Hypermart MATOS merupakan salah satu pasar modern yang menjual berbagai merek beras organik dan pusat berbelanja yang ramai dikunjungi oleh masyarakat karena letaknya yang strategis di pusat Kota Malang. Metode penentuan responden yang pertama ialah dengan key informant dan selanjutnya untuk penentuan sampel dengan menggunakan teknik accidental sampling. Teknik ini merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dan dapat dijadikan sebagai sampel, jika orang tersebut dianggap cocok atau sesuai sebagai sumber data. Karena jumlah populasi tidak diketahui secara pasti, maka peneliti menentukan besarnya ukuran sampel yang diambil berdasarkan aturan yang diusulkan Roscoe (1975) sebesar 40 responden. Kriteria responden ini ialah konsumen yang pernah dan sedang mengkonsumsi beras organik. Dalam menganalisis data yang diperoleh, penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk menggambarkan atau mendeskripsikan fakta serta fenomena yang berhubungan dengan bauran pemasaran, sedangkan untuk mengukur nilai persepsi konsumen terhadap strategi bauran pemasaran menggunakan analisis statitiska deskriptif. Hypermart MATOS melakukan strategi pemasaran melalui bauran pemasaran yang meliputi faktor produk, faktor harga, faktor saluran distribusi, dan faktor promosi. Pada faktor produk, pemilihan produk beras organik dilakukan oleh tim Merchandising Manager (MD) Buyer dimana kualitas beras organik sudah terjamin baik. Pada faktor harga, Hypermart dalam penetapan harga menggunakan metode cost plus pricing, yaitu harga jual ditentukan dengan menambah seluruh biaya dengan jumlah tertetu. Pada faktor saluran distribusi, Hypermart selalu menentukan lokasi yang strategis sehingga mudah dijangkau oleh konsumen dan memberikan kenyamanan bagi konsumen. Selain itu penempatan produk beras organik di rak beras berdasarkan pembayaran sewa tempat yang dilakukan oleh suplier. Dan faktor promosi, Hypermart MATOS dalam melakukan kegiatan promosi pada beras organik menggunakan tiga alat promosi yaitu promosi konsumen, promosi perdagangan, dan promosi bisnis atau wiraniaga. Namun untuk promosi perdagangan dan promosi bisnis pada beras organik masih jarang dilakukan. Dari hasil analisis statistika deskriptif yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa persepsi kosumen positif terhadap strategi bauran pemasaran pada beras organik di Hypermat MATOS. Masing-masing variabel bauran pemasaran tersebut memiliki nilai persepsi yang masuk dalam kategori persepsi baik sebagai berikut : persepsi konsumen tentang produk sebesar 55 persen; persepsi konsumen tentang harga sebesar 70 persen; persepsi konsumen tentang saluran distribusi sebesar 70 persen; dan persepsi konsumen tentang promosi sebesar 57,5 persen. Dilihat dari nilai persepsi pada variabel bauran pemasaran, maka dapat dikatakan bahwa bauran pemasaran pada beras organik di Hypermart MATOS sudah diterima baik oleh konsumen. Dari hasil kesimpulan, maka saran yang dapat dijadikan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan yaitu pada variabel bauran pemasaran khususnya faktor produk pada beras organik lebih ditingkatkan lagi yaitu menambah jumlah merek beras organik agar konsumen memiliki banyak pilihan merek beras organik dan indikator variabel manfaat, label organik, dan label sertifikat lebih diperhatikan lagi dengan mencantumkan pada kemasan. Selain itu promosi khusus beras organik dapat dilakukan melalui audio visual agar konsumen dapat lebih mengetahui informasi mengenai beras organik.