Pengaruh Genotip Dan Lama Waktu Ekstraksi Metode Modified Microwave Assisted Extraction (MAE) Terhadap Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Cabai Rawit Lokal (Capsicum Frutescens L.)
Main Author: | Anggraeni, Reny |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/1303/1/Reny%20Anggraeni.pdf http://repository.ub.ac.id/1303/ |
Daftar Isi:
- Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki kelembapan tinggi sehingga memudahkan perkembangbiakan bakteri patogen maupun non-patogen. Beberapa bakteri patogen dapat menyebabkan infeksi, infeksi memerlukan antibiotik sebagai salah satu obat utama. Seiring dengan perkembangan zaman, penggunaan antibiotik dianggap kurang aman dan kurang efektif. Alternatif penggunaan antibiotik adalah senyawa aktif dari tumbuhan seperti Cabai Rawit (Capsicum frutesencs L.). Komponen bioaktif pada cabai rawit seperti seperti flavonoid, alkaloid dan kapsaisinoid diduga dapat menjadi senyawa antibakteri. Sebelum dilakukan uji aktivitas antibakteri pada cabai rawit, dilakukan proses ekstraksi dengan menggunakan energi gelombang mikro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis genotip dan lama waktu ekstraksi terhadap aktivitas antibakteri ekstrak cabai rawit. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) 2 Faktor. Faktor I adalah jenis genotip cabai rawit terdiri dari 3 level yaitu Genotip G5, G6, dan G15 dan faktor II adalah lama waktu ekstraksi terdiri dari 2 level yaitu 10 dan 15 menit sehingga diperoleh 6 perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali. Analisa data hasil pengamatan dilakukan dengan menggunakan analisa ragam (ANOVA) dengan uji lanjut dengan DMRT (Duncan Multiple Range Test) 5%. Penetapan Perlakuan terbaik menggunakan metode Zeleny. Hasil penelitan menunjukkan bahwa perlakuan genotip berpengaruh nyata (α = 0,05) terhadap rendemen, total fenol, total flavonoid, dan aktivitas antibakteri terhadap bakteri Eschericia coli, Shigella dysenteriae, Salmonella typhi, Bacillus cereus, Staphylococcus aureus, Listeria monocytogenes, sedangkan lama waktu ekstraksi tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter. Interaksi antar kedua perlakuan berpengaruh nyata (α = 0,05) terhadap total flavonoid, dan aktivitas antibakteri terhadap bakteri Salmonella typhi dan Staphylococcus aureus. Genotip G15 dengan lama waktu ekstraksi 15 menit merupakan perlakuan terbaik dengan karakteristik sebgai berikut : Rendemen 3,40%, total fenol 76,76 mg GAE/ g berat kering ekstrak, total flavonoid 419,94 mg QE/ g berat kering ekstrak, aktivitas antibakteri (diameter hambat) terhadap Eschericia coli 7,05 mm, Shigella dysenteriae 7,09 mm, Salmonella typhi 7,90 mm, Listeria monocytogenes 7,81 mm, Bacillus cereus 9,59 mm dan Staphylococcus aureus 13,08 mm.