Analisis Posisi Perusahaan Berdasarkan Laju Pertumbuhan Pasar Dan Pangsa Pasar Relatif Sebagai Dasar Perumusan Strategi Pemasaran Benih Hortikultura (Studi Kasus Pada Cv. Aura Seed Indonesia, Desa Bri

Main Author: Febridianto, Angga
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/130035/1/Skripsi....pdf
http://repository.ub.ac.id/130035/
Daftar Isi:
  • Komoditi hortikultura memiliki nilai ekonomi tinggi, pemasarannya mudah diserap pasar karena tingginya permintaan masyarakat. Selain untuk keperluan konsumsi segar, permintaan aneka ragam produk hortikultura semakin bertambah seiring dengan meningkatnya permintaan untuk keperluan industri. Untuk mendapat produktifitas dan produksi hortikultura yang baik, mutu benih adalah faktor yang sangat berpengaruh. Oleh karena benih bermutu adalah sarana pembawa teknologi yang terkandung dalam varietas unggul. Ketersediaan benih bermutu hortikultura hingga saat ini masih belum dapat memenuhi kebutuhan benih di lapangan sehingga masih harus tetap dipenuhi melalui benih impor. Hal ini merupakan peluang yang baik bagi industri perbenihan untuk berlomba-lomba memasarkan produknya untuk memenuhi permintaan konsumen dan meraih pangsa pasar tertinggi. CV. Aura Seed Indonesia merupakan perusahaan dalam negeri yang bergerak dibidang agribisnis khususnya sebagai produsen benih hortikultura dengan skala nasional. Kegiatan pemasaran merupakan ujung tombak keberhasilan dan kesuksesan suatu perusahaan, berhasil atau tidaknya kegiatan pemasaran sangat bergantung pada strategi pemasaran yang dijalankan.Berdasarkan pada kondisi perusahaan pada saat ini, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: (1) Faktor apa saja yang mempengaruhi lingkungan eksternal dan internal pada CV. Aura Seed Indonesia dalam memasarkan produk benih hortikultura, (2) Bagaimana pangsa pasar dan posisi benih hortikultura produk CV. Aura Seed Indonesia berdasarkan matriks BCG dan matriks IE, dan (3) Bagaimana alternatif strategi pemasaran benih hortikultura yang tepat dan sesuai bagi perusahaan untuk masa yang akan datang berdasarkan analisis matriks SWOT. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi lingkungan eksternal dan internal pada CV. Aura Seed Indonesia, (2) Mengetahui pangsa pasar dan posisi produk CV. Aura Seed Indonesia bersadarkan matriks BCG dan matriks IE, dan (3) Merumuskan strategi pemasaran yang dapat dijalankan CV. Aura Seed Indonesia berdasarkan analisis matriks SWOT. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus, dengan tujuan mengkaji lebih dalam keadaan perusahaan sesungguhnya. Data yang diperoleh melalui wawancara, kuisioner dan studi literatur. Tahap-tahap yang diterapkan dalam analisis dan pengolahan data adalah analisis lingkungan pemasaran, analisis IFE dan EFE, matriks IE, matriks BCG dan matriks SWOT. Kondisi CV. Aura Seed Indonesia saat ini untuk mengembangkan usaha benih hortikultura tidak lepas dari pengaruh internal dan eksternal perusahaan. Kondisi internal yang menjadi kekuatan adalah harga dibawah pesaing, lokasi pemasaran yang luas dan mudah dijangkau konsumen, produk yang tahan hama penyakit dan tingkat produktifitas tinggi, hubungan yang baik dengan konsumen potensial, sumber daya manusia yang terdidik dan dalam usia yang produktif, keadaan keuangan yang cukup baik, pengawasan mutu yang baik dan teknologi yang baik. Sedangkan kelemahan perusahaan yaitu benih yang tidak tahan lama dan akan menurun kualitasnya apabila sudah melewati masa kadaluarsa, produk benih hortikultura CV. Aura Seed Indonesia belum banyak dikenal oleh konsumen, produksi belum maksimal, luas daerah pemasaran yang belum menjangkau seluruh wilayah Indonesia, kapasitas gudang penyimpanan yang kurang luas dan pemasaran yang dilakukan masih sederhana terutama berkaitan dengan promosi produk . Lingkungan eksternal perusahaaan, peluang yang dapat dimanfaatkan yaitu daya tarik yang dimiliki benih berkualitas sebagai benih unggul dengan produktifitas tinggi, perekonomian dunia yang makin terbuka, adanya kemungkinan inovasi yang dapat menambah nilai, kebijakan pemerintah tentang perbenihan sangat membantu industri perbenihan untuk terus berkembang, adanya teknologi yang mendukung perkembangan usaha dan perkembangan teknologi informasi yang semakin maju. Sedangkan yang menjadi ancaman antara lain adanya barang subtitusi, pesaing, produk impor yang menguasai pasar domestik, daya beli petani relatif rendah, pengetahuan petani yang rendah tentang benih berkualitas dan kefanatikan petani terhadap satu jenis varietas atau satu merek benih tertentu. Berdasarkan matriks BCG dan identifikasi siklus hidup produk, CV. Aura Seed Indonesia saat ini sedang dalam posisi “Bintang” atau dalam tahap pertumbuhan untuk unit bisnis kacang panjang dan buncis. Sedangkan hasil analisis matriks IFE dan EFE yang dipetakan dalam matriks IE diketahui bahwa posisi perusahaan pada kuadran lima. Dimana skor Internal Factor Evaluation (IFE) mencapai indeks sebesar 2,71. Hal ini berarti perusahaan dalam kondisi internal rata-rata atau telah cukup mampu menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi kelemahan. Skor Eksternal Factor Evaluation (EFE) mencapai 2,85 yang berarti perusahaan merespon peluang dan ancaman dengan cukup baik. Hasil pemaduan dari analisis internal dan eksternal diperoleh analisis matriks SWOT dengan beberapa alternatif strategi, yaitu (1) Perluas wilayah pemasaran dengan dukungan perkembangan sistem informasi dan terus berusaha menembus pasar internasional, (2) Maksimalkan modal untuk menambah inovasi pada produk, (3) Perbarui teknologi lama dengan teknologi terbaru untuk meminimalkan biaya produksi dan meningkatkan volume produksi, (4) Memanfaatkan kebijakan pemerintah, (5) Gunakan teknologi dengan baik untuk menurunkan kadar air, sehingga produk lebih tahan lama, (6) Manfaatkan sistem informasi untuk memasarkan produk, (7) Mempengaruhi pikiran konsumen dengan ciri khas tertentu pada produk, (8) Memaksimalkan fungsi seluruh ruang, (9) Meningkatkan koordinasi dengan pihak lain, terutama supplier, (10) Meningkatkan SDM petani mitra dengan penyuluhan dan meminta bantuan dari tenaga ahli, (11) Beri harga dan kualitas terbaik pada konsumen, (12) Beri penyuluhan berkala dengan tenaga ahli yang mampu mempengaruhi pikiran konsumen, (13) Beri jaminan mutu pada produk (14) Maksimalkan pengawasan mutu, (15) Pemberian hadiah, (16) Melakukan promosi besar-besaran, dan (17) Perluas jangkauan pasar. Beberapa alternatif strategi pemasaran dapat dihasilkan melalui pendekatan bauran pemasaran ( Product, Price, Place, Promotion) . Strategi produk dilakukan dengan menjaga kualitas produk