Daftar Isi:
  • Jamur tiram putih adalah salah satu komoditas yang dapat digunakan untuk pangan dan nutraceutical (makanan dan minuman untuk pencegahan dan pengobatan penyakit). Di kota Malang merupakan salah satu kota yang terdapat home industry yang mengolah jamur tiram menjadi abon jamur tiram. Home industry tersebut adalah home industry abon jamur Ailani. Pada home industry Ailani, jamur tiram diolah menjadi abon. Dengan semakin dikenalnya abon jamur Ailani maka permintaan terhadap produk ini semakin banyak sedangkan pengolahan abon jamur tiram dan bahan baku serta sumber daya manusia di home industry ini masih terbatas. Semua fasilitas produksi itu mempunyai kapasitas yang terbatas dan membutuhkan biaya. Untuk mengadakan kegiatan produksi tersebut harus ada fasilitas-fasilitas produksi, antara lain bahan baku, tenaga kerja, mesin dan lain-lain. Penggunaan fasilitas produksi yang tidak tepat akan membuat pabrik tidak dapat mencapai target produksinya dan menjadi pemborosan biaya produksi, jadi pabrik harus mampu mengolah fasilitas produksi dengan baik. Optimalisasi produksi merupakan hal yang sangat diperlukan agar hasil produksi yang dihasilkan sesuai target dan memberi keuntungan yang optimal. Oleh sebab itu penelitian tentang optimalisasi produksi dengan faktor produksi yang digunakan selama proses pengolahan abon jamur tiram Ailani agar penggunaan faktor-faktor produksi dapat digunakan secara optimal dan keuntungan yang maksimal. Tujuan dari penelitian ini antara lain 1). Menganalisis kombinasi output yang optimal di Home Industy Abon Jamur Tiram Ailani untuk mencapai tingkat keuntungan yang maksimal. 2). Menganalisis tingkat keuntungan maksimal yang dapat diperoleh melalui hasil optimalisasi produksi Abon Jamur Tiram di Home Industy Abon Jamur Tiram Ailani Malang. 3). Menganalisis kendala aktif dan pasif dalam optimalisasi produksi Abon Jamur tiram Ailani. Metode dalam penelitian ini bersifat kualitatif dan kuantitatif. Pengolahan data kualitatif dilakukan secara deskriptif, meliputi gambaran dan kondisi perusahaan. Pengolahan data kuantitatif meliputi harga jual produk, biaya produksi, jumlah permintaan dan ketersediaan sumberdaya perusahaan seperti bahan baku, tenaga kerja dan jam kerja mesin. Alat analisis yang digunakan yaitu linier programming (LP), dan software yang digunakan untuk mengolah data adalah QM for Windows 2. Hasil penelitian antara lain: 1. Kombinasi produk aktual berbeda dengan kondisi optimal. Pada kondisi optimal produk yang diproduksi adalah abon jamur tiram rasa bawang original 80gram (X1) sebanyak 111,43 atau 111 bungkus dan abon jamur tiram rasa balado 80gram (X5) sebanyak 57,11 atau 57 bungkus. Dengan memproduksi ii secara optimal maka Home Industry abon jamur Ailani dapat menambah keuntungan yang cukup besar. 2. Tingkat keuntungan yang dihasilkan dari proses optimasi adalah sebesar Rp.1.244.613,77 per produksi sedangkan pada kondisi aktualnya yaitu sebesar Rp. 825.268 per produksi. Selisih keuntungan dari kondisi aktual dan optimal adalah sebesar Rp. 419.346,269 per produksi. Hal ini membuktikan bahwa dengan jumlah produk yang banyak tidak menjamin akan menaikkan keuntungan dalam produksinya. Meskipun Home Industry memproduksi produk hanya dua jenis dan dengan meningkatkan produksinya maka keuntungan yang diperoleh bisa lebih tinggi. 3. Kendala-kendala yang dihadapi oleh Home Industry abon jamur tiram Ailani terdiri dari bahan baku jamur tiram, jam tenaga kerja, jam mesin giling, jam kerja kompor, jam kerja spinner, dan jam kerja sealer. Dari keenam kendala tersebut dua diantaranya adalah kendala aktif yaitu jamur tiram dan jam tenaga kerja. Sedangkan keempat kendala yang lain adalah kendala pasif. Kendala aktif adalah kendala yang membatasi fungsi tujuan. Artinya bahwa apabila bahan baku jamur tiram per produksi ditambah sebanyak satu kilogram maka keuntungan yang akan diperoleh perusahaan akan bertambah sebesar nilai dual yaitu Rp. 4.016.136. Sedangkan kendala pasif adalah kendala yang tidak habis dipakai dalam proses produksi serta tidak mempengaruhi fungsi tujuan jika terjadi penambahan sumberdaya sebesar satu satuan.