Pengaruh Jumlah dan Waktu Pemberian Air Pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Talas (Colocasia esculenta (L.)) Schott var.Antiquorum
ctrlnum |
129790 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/129790/</relation><title>Pengaruh Jumlah dan Waktu Pemberian Air Pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Talas (Colocasia esculenta (L.)) Schott var.Antiquorum</title><creator>Nurchaliq, Agus</creator><subject>631.5 Cultivation and harvesting</subject><description>Umbi talas
adalah satu diantara beberapa komoditas umbi-umbian yang dapat dijadikan
sebagai sumber bahan pangan alternatif selain beras yang bersifat sehat dan
aman terutama bagi penderita penyakit diabetes (Onwueme, 1978). Umbi talas
dapat dikonsumsi dengan cara direbus. Selain itu dapat juga diolah menjadi
beberapa macam bentuk olahan seperti keripik talas, bubur instan (terutama
untuk makanan bayi dan orang tua), perkedel maupun untuk campuran jely
(Biotrop, 2007) . Berdasar
pada tingginya tingkat pemanfaatan tersebut, mengakibatkan permintaan umbi
talas mengalami peningkatan. Hal ini
sangat terkait karena umumnya tanaman talas hanya di tanam 1 kali dalam 1
musim, yaitu hanya pada awal musim penghujan. Sehubungan dengan permasalahan
tersebut dan dalam upaya untuk meningkatkan tingkat ketersediaan umbi talas,
serta agar umbi talas tetap tersedia sepanjang musim, maka penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui t i ngkat
kebutuhan air pada tanaman talas perlu dilakukan. Hal ini sehubungan bahwa air
merupakan senyawa yang sangat penting dalam kaitannya dengan proses metabolisme
dan fisiologis tanaman. Hipotesis
yang diajukan ialah s emakin lama selang waktu pemberian air dan semakin
sedikit jumlah air yang diberikan maka pertumbuhan dan hasil tanaman talas
semakin rendah. 
Penelitian
telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2012 hingga bulan Maret 2013 di green
house Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP), yang terletak di Desa Bedali,
Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Alat
yang digunakan dalam penelitian ini meliputi gelas ukur, botol air mineral, ember,
timbangan digital, oven, polybag ukuran 10 kg, soil moisture tester, Leaf Area
Meter (LAM), kamera dan alat tulis. Sedangkan bahan yang digunakan meliputi air, umbi kormel , pupuk K
(KCl: 60% K2 O), pupuk N (Urea:
45% N), p upuk phospat (SP-36:
36% P2 O5 ), dan pupuk kompos, insektisida
Amorin 50 EC . Penelitian
menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) , yang terdiri dari 9 perlakuan dan 3 kali ulangan, yaitu A 1 -500 mm = Penyiraman 1 hari sekali + jumlah air
500 mm , A 1 -1000 mm =
Penyiraman 1 hari sekali + jumlah air 1000 mm , A 1 -1500 mm = Penyiraman 1 hari sekali + jumlah air
1500 mm , A 2 -500 mm = Penyiraman 2 hari sekali + jumlah air 500
mm , A 2 -1000 mm = Penyiraman
2 hari sekali + jumlah air 1000 mm , A 2 -1500 mm = Penyiraman 2 hari sekali + jumlah
air 1500 mm , A 3 -500 mm = Penyiraman 3 hari sekali + jumlah air
500 mm , A 3 -1000 mm = Penyiraman 3 hari sekali + jumlah
air 1000 mm , A 3 -1500 mm = Penyiraman 3 hari sekali + jumlah
air 1500 mm . Pengamatan
dilakukan secara destruktif dengan mengambil 2 tanaman contoh untuk setiap
kombinasi perlakuan yang dilakukan pada saat tanaman berumur 35 hst, 70 hst,
105 hst, 140 hst dan panen. Pengamatan meliputi jumlah daun, luas daun, bobot
segar tanaman bagian atas tanah, bobot segar tanaman bagian bawah tanah, bobot
segar total tanaman, bobot kering total tanaman, jumlah anakan per tanaman dan
jumlah anakan produktif per tanaman , rasio akar tajuk, laju pertumbuhan relatif, laju asimilasi bersih,
jumlah umbi dan bobot segar umbi. Data
yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis uji F (pada taraf p
= 0,05) untuk melihat ada tidaknya pengaruh dari perlakuan. Apabila terjadi
pengaruh nyata dari perlakuan, maka dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5 %
untuk mengetahui perbedaan di antara perlakuan. 
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman talas yang diairi
sebanyak 1500 mm yang diberikan 1 hari sekali, menunjukkan hasil yang paling
tinggi pada seluruh komponen pertumbuhan dan hasil . Pemberian air
sebanyak 1500 mm dengan waktu penyiraman 1 hari sekali menghasilkan bobot segar umbi yang nyata lebih berat 91,63 dan
82,28 % bila dibandingkan dengan tanaman yang diairi 2 dan 3 hari sekali, serta
nyata lebih berat 47,23 dan 97,01 % jika dibandingkan dengan tanaman diairi
sebanyak 1000 mm dan 500 mm pada umur pengamatan 180 hst (panen).</description><date>2014-02-07</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/129790/1/BAB_1.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/129790/1/BAB_2.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/129790/2/BAB_3.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/129790/3/BAB_4.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/129790/4/COVER.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/129790/5/BAB_5.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/129790/6/DAFTAR_PUSTAKA.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/129790/7/DAFTAR_ISI.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/129790/8/LAMPIRAN_.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/129790/8/LEMBAR_PERSETUJUAN_DAN_PENGESAHAN.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/129790/9/KATA_PENGANTAR.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/129790/9/RINGKASAN.pdf</identifier><identifier> Nurchaliq, Agus (2014) Pengaruh Jumlah dan Waktu Pemberian Air Pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Talas (Colocasia esculenta (L.)) Schott var.Antiquorum. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FP/2014/32/051401369</relation><recordID>129790</recordID></dc>
|
language |
eng |
format |
Thesis:Thesis Thesis PeerReview:NonPeerReviewed PeerReview Book:Book Book |
author |
Nurchaliq, Agus |
title |
Pengaruh Jumlah dan Waktu Pemberian Air Pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Talas (Colocasia esculenta (L.)) Schott var.Antiquorum |
publishDate |
2014 |
topic |
631.5 Cultivation and harvesting |
url |
http://repository.ub.ac.id/129790/1/BAB_1.pdf http://repository.ub.ac.id/129790/1/BAB_2.pdf http://repository.ub.ac.id/129790/2/BAB_3.pdf http://repository.ub.ac.id/129790/3/BAB_4.pdf http://repository.ub.ac.id/129790/4/COVER.pdf http://repository.ub.ac.id/129790/5/BAB_5.pdf http://repository.ub.ac.id/129790/6/DAFTAR_PUSTAKA.pdf http://repository.ub.ac.id/129790/7/DAFTAR_ISI.pdf http://repository.ub.ac.id/129790/8/LAMPIRAN_.pdf http://repository.ub.ac.id/129790/8/LEMBAR_PERSETUJUAN_DAN_PENGESAHAN.pdf http://repository.ub.ac.id/129790/9/KATA_PENGANTAR.pdf http://repository.ub.ac.id/129790/9/RINGKASAN.pdf http://repository.ub.ac.id/129790/ |
contents |
Umbi talas
adalah satu diantara beberapa komoditas umbi-umbian yang dapat dijadikan
sebagai sumber bahan pangan alternatif selain beras yang bersifat sehat dan
aman terutama bagi penderita penyakit diabetes (Onwueme, 1978). Umbi talas
dapat dikonsumsi dengan cara direbus. Selain itu dapat juga diolah menjadi
beberapa macam bentuk olahan seperti keripik talas, bubur instan (terutama
untuk makanan bayi dan orang tua), perkedel maupun untuk campuran jely
(Biotrop, 2007) . Berdasar
pada tingginya tingkat pemanfaatan tersebut, mengakibatkan permintaan umbi
talas mengalami peningkatan. Hal ini
sangat terkait karena umumnya tanaman talas hanya di tanam 1 kali dalam 1
musim, yaitu hanya pada awal musim penghujan. Sehubungan dengan permasalahan
tersebut dan dalam upaya untuk meningkatkan tingkat ketersediaan umbi talas,
serta agar umbi talas tetap tersedia sepanjang musim, maka penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui t i ngkat
kebutuhan air pada tanaman talas perlu dilakukan. Hal ini sehubungan bahwa air
merupakan senyawa yang sangat penting dalam kaitannya dengan proses metabolisme
dan fisiologis tanaman. Hipotesis
yang diajukan ialah s emakin lama selang waktu pemberian air dan semakin
sedikit jumlah air yang diberikan maka pertumbuhan dan hasil tanaman talas
semakin rendah.
Penelitian
telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2012 hingga bulan Maret 2013 di green
house Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP), yang terletak di Desa Bedali,
Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Alat
yang digunakan dalam penelitian ini meliputi gelas ukur, botol air mineral, ember,
timbangan digital, oven, polybag ukuran 10 kg, soil moisture tester, Leaf Area
Meter (LAM), kamera dan alat tulis. Sedangkan bahan yang digunakan meliputi air, umbi kormel , pupuk K
(KCl: 60% K2 O), pupuk N (Urea:
45% N), p upuk phospat (SP-36:
36% P2 O5 ), dan pupuk kompos, insektisida
Amorin 50 EC . Penelitian
menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) , yang terdiri dari 9 perlakuan dan 3 kali ulangan, yaitu A 1 -500 mm = Penyiraman 1 hari sekali + jumlah air
500 mm , A 1 -1000 mm =
Penyiraman 1 hari sekali + jumlah air 1000 mm , A 1 -1500 mm = Penyiraman 1 hari sekali + jumlah air
1500 mm , A 2 -500 mm = Penyiraman 2 hari sekali + jumlah air 500
mm , A 2 -1000 mm = Penyiraman
2 hari sekali + jumlah air 1000 mm , A 2 -1500 mm = Penyiraman 2 hari sekali + jumlah
air 1500 mm , A 3 -500 mm = Penyiraman 3 hari sekali + jumlah air
500 mm , A 3 -1000 mm = Penyiraman 3 hari sekali + jumlah
air 1000 mm , A 3 -1500 mm = Penyiraman 3 hari sekali + jumlah
air 1500 mm . Pengamatan
dilakukan secara destruktif dengan mengambil 2 tanaman contoh untuk setiap
kombinasi perlakuan yang dilakukan pada saat tanaman berumur 35 hst, 70 hst,
105 hst, 140 hst dan panen. Pengamatan meliputi jumlah daun, luas daun, bobot
segar tanaman bagian atas tanah, bobot segar tanaman bagian bawah tanah, bobot
segar total tanaman, bobot kering total tanaman, jumlah anakan per tanaman dan
jumlah anakan produktif per tanaman , rasio akar tajuk, laju pertumbuhan relatif, laju asimilasi bersih,
jumlah umbi dan bobot segar umbi. Data
yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis uji F (pada taraf p
= 0,05) untuk melihat ada tidaknya pengaruh dari perlakuan. Apabila terjadi
pengaruh nyata dari perlakuan, maka dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5 %
untuk mengetahui perbedaan di antara perlakuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman talas yang diairi
sebanyak 1500 mm yang diberikan 1 hari sekali, menunjukkan hasil yang paling
tinggi pada seluruh komponen pertumbuhan dan hasil . Pemberian air
sebanyak 1500 mm dengan waktu penyiraman 1 hari sekali menghasilkan bobot segar umbi yang nyata lebih berat 91,63 dan
82,28 % bila dibandingkan dengan tanaman yang diairi 2 dan 3 hari sekali, serta
nyata lebih berat 47,23 dan 97,01 % jika dibandingkan dengan tanaman diairi
sebanyak 1000 mm dan 500 mm pada umur pengamatan 180 hst (panen). |
id |
IOS4666.129790 |
institution |
Universitas Brawijaya |
affiliation |
mill.onesearch.id fkp2tn.onesearch.id |
institution_id |
30 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Brawijaya |
library_id |
480 |
collection |
Repository Universitas Brawijaya |
repository_id |
4666 |
subject_area |
Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia* |
city |
MALANG |
province |
JAWA TIMUR |
shared_to_ipusnas_str |
1 |
repoId |
IOS4666 |
first_indexed |
2021-10-25T02:03:55Z |
last_indexed |
2021-10-28T07:19:15Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1751453821619404800 |
score |
17.538404 |