Kajian Supply Chain Management Relationship Marketing Pada Agroindustri Sari Apel (Studi Kasus di CV. Bagus Agriseta Mandiri dan KSU Brosem, Kota Batu)
Main Author: | Laraswati, Yuri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/129730/ |
Daftar Isi:
- Sari apel merupakan salah satu produk agroindustri yang menjadi andalan Kota Batu karena rasanya yang enak dan segar serta kaya akan manfaat yang berguna bagi tubuh. CV. Bagus Agriseta Mandiri dan KSU Brosem merupakan agroindustri skala menengah dan skala kecil yang mengolah sari apel. Hubungan pemasaran yang terjalin antara CV. Bagus Agriseta Mandiri dan KSU Brosem dengan mitra bisnisnya tidak selalu tanpa hambatan. Indikator permasalahan yang sering terjadi antara CV. Bagus Agriseta Mandiri dan KSU Brosem dengan mitra bisnisnya adalah kurangnya rasa puas terhadap kinerja rekan bisnis, kurangnya komunikasi dan koordinasi antar rekan bisnis. Kondisi inilah yang memaksa berbagai perusahaan untuk menemukan berbagai strategi yang tepat untuk mencapai keunggulan kompetitif, dengan harapan perusahaan dapat mempertahankan pasarnya dan memenangkan persaingan. Tujuan dari penelitian ini adalah (a) menganalisis relationship marketing pada agroindustri sari apel di CV. Bagus Agriseta Mandiri dan KSU Brosem Kota Batu ditinjau dari dimensi kepercayaan, komitmen, kepuasan, dan kerjasama dan (b) menganalisis tingkat keterikatan relationship marketing pada agroindustri sari apel di CV. Bagus Agriseta Mandiri dan KSU Brosem Kota Batu. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive yang terletak di Jl. Kopral Kasdi No. 2 Dusun Banaran, Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji dan Jl. Bromo No. 7 Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu. Responden penelitian dari masing-masing agroindustri sari apel terdiri dari 3 kelompok, pimpinan perusahaan, petani mitra apel, dan pelanggan sari apel. Responden pimpinan perusahaan ditentukan dengan juri opini eksekutif, sedangkan responden petani mitra apel dan pelanggan sari apel menggunakan metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan menggunakan skala Likert. Dari analisis relationship marketing pada agroindustri sari apel berdasarkan 4 dimensi (kepercayaan, komitmen, kepuasan, dan kerjasama) diperoleh hasil pada tiap simpul masing-masing agroindustri. Pada simpul KSU Brosem terhadap petani mitra diperoleh penilaian dengan kategori sedang untuk setiap dimensi kepercayaan, komitmen, kepuasan, dan kerjasama dengan skor 16 : 10 : 10 : 9. Sedangkan pada simpul CV.Bagus terhadap petani mitra diperoleh penilaian kepercayaan, komitmen, kepuasan, dan kerjasama dengan skor yakni 17 (tinggi) : 11 (sedang) : 12 (tinggi) : dan 9 (sedang). Pada simpul petani mitra terhadap KSU Brosem diperoleh penilaian dengan kategori sedang untuk setiap dimensi kepercayaan, komitmen, kepuasan, dan kerjasama dengan skor rata-rata 16,08 : 9,75 : 6,17 : 8,17. Sedangkan pada simpul petani mitra terhadap CV.Bagus diperoleh nilai kepercayaan, komitmen, kepuasan, dan kerjasama dengan skor rata-rata 17, 47 (tinggi) : 12, 24 (tinggi) : 6, 24 (sedang) : 8, 76 (sedang). Pada simpul KSU Brosem terhadap pelanggan sari apel diperoleh penilaian kepercayaan, komitmen, kepuasan, dan kerjasama dengan skor 18 (tinggi) : 10 (sedang) : 6 (sedang) : 8 (sedang). Sedangkan pada simpul CV.Bagus terhadap pelanggan sari apel diperoleh kepercayaan, komitmen, kepuasan, dan kerjasama dengan skor 17 (tinggi) : 13 (tinggi) : 6 (sedang) : 7 (sedang). Pada simpul pelanggan sari apel terhadap KSU Brosem diperoleh kepercayaan, komitmen, kepuasan, dan kerjasama dengan skor rata-rata 17 (tinggi) : 10, 5 (sedang) : 10 (sedang) : 9 (sedang). Sedangkan pada simpul CV.Bagus terhadap pelanggan sari apel diperoleh kepercayaan, komitmen, kepuasan, dan kerjasama dengan skor rata-rata 18, 5 (tinggi) : 13, 5 (tinggi) : 10, 5 (sedang) : 9, 5 (tinggi). Tingkat keterikatan relationship marketing KSU Brosem pada semua simpul berada pada level koordinatif. Sementara tingkat keterikatan relationship marketing CV.Bagus pada simpul pelanggan sari apel dan petani mitra terhadap CV.Bagus berada pada level kolaboratif. Kemudian pada simpul CV.Bagus terhadap petani mitra dan pelanggan sari apel berada pada level koordinatif. Pada level koordinatif, hubungan yang terjalin antar agroindustri sari apel dengan rekan bisnis lebih dari sekedar kegiatan transaksional dan telah ada ikatan yang lebih erat. Sedangkan pada level kolaboratif telah terjalin hubungan yang sangat kuat dan keikutsertaan mitra bisnis dalam segala hal perencanaan dan pengambilan keputusan.