Analisis Nilai Tambah dan Strategi Pengembangan Usaha Abon Jamur Tiram (Studi Kasus Home Industry Abon Jamur Tiram Ailani, Malang)
Daftar Isi:
- Pada penelitian ini, yang digunakan dalam peluang usaha olahan jamur yaitu jamur tiram ( Pleuarotus ostreatus ). Pada Home Industry Ailani, jamur tiram diolah menjadi abon. Abon adalah sejenis makanan kering berbentuk serpihan, dibuat dari daging yang diberi bumbu kemudian digoreng. Peranan pengolahan jamur tiram menjadi abon sangat penting guna meningkatkan nilai tambah. Selain menganalisis nilai tambah, juga dilakukan strategi pengembangan usaha pada abon jamur tiram Ailani, yang bertujuan untuk memanfaatkan dan menciptakan peluang-peluang baru dan berbeda sesuai dengan kondisi lingkungan perusahaan saat ini. Penelitian ini merupakan studi kasus di salah satu wilayah Malang Jalan Andromeda nomor 11 dengan tujuan untuk menganalisis besarnya nilai tambah yang diperoleh "Abon Ailani", menganalisis faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi pengembangan usaha "Abon Ailani", dan merumuskan alternatif strategi yang tepat sesuai dengan kondisi lingkungan usahanya dan menentukan strategi dalam pengembangan usahanya. Penentuan responden untuk analisis nilai tambah abon jamur tiram pada Home Industry Ailani secara purposive , sedangkan penentuan responden untuk analisis strategi pengembangan usaha secara purposive dan accidental sampling . Keterlibatan pihak eksternal dan internal diharapkan dapat menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif. Penentuan alternatif strategi dilakukan dengan menggunakan matriks SWOT dan penentuan prioritas strategi yang bisa diterapkan dilakukan dengan wawancara secara langsung dengan pihak Ailani dengan menggunakan metode Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM). Analisis nilai tambah digunakan untuk mengetahui besarnya nilai tambah yang terdapat pada usaha "Abon Ailani" yang mengolah jamur tiram menjadi abon jamur tiram, dengan menggunakan metode Hayami. Besarnya analisis nilai tambah jamur tiram untuk satu kali proses produksi abon jamur tiram pada "Abon Ailani" yaitu Rp 66.087,98,- per kg bahan baku untuk abon original, dengan rasio nilai tambah 81,39 persen. Nilai tambah abon original pedas, yaitu Rp 68.450,48,- per kg bahan baku dengan rasio nilai tambah 81,49 persen. Nilai tambah abon original vegan, yaitu Rp 67.212,98,- per kg bahan baku dengan rasio nilai tambah 82,77 persen. Nilai tambah abon pedas vegan, yaitu Rp 69.575,48,- per kg bahan baku dengan rasio nilai tambah 82,83 persen. Nilai tambah abon rasa, yaitu Rp 68.612,61,- per kg bahan baku dengan rasio nilai tambah 81,68 persen. Nilai tambah abon original 30 gram, yaitu Rp 74.887,98,- per kg bahan baku dengan rasio nilai tambah 83,21 persen. Dari ke enam hasil analisis nilai tambah tersebut, nilai tambah tertinggi pada abon original 30 gram dan abon pedas vegan, yakni dengan rasio nilai tambah masing-masing 83,21 persen dan 82,83 persen. Untuk abon original 30 gram tidak sering diproduksi, hanya ketika ada pemesanan tertentu saja. Berdasarkan indentifikasi hasil analisis terhadap faktor eksternal dalam pengembangan usaha "Abon Ailani", diketahui bahwa faktor kunci eksternal yang memberikan peluang terbesar bagi usaha "Abon Ailani", adalah Perkembangan sistem informasi dan teknologi. Hal ini ditunjukkan oleh bobot terbesar yang dimiliki faktor kunci eksternal ini, yaitu sebesar 0,15 dengan rating sebesar 4 dan Total Skor sebesar 0,6. Faktor kunci eksternal yang memberikan ancaman terbesar bagi usaha abon jamur tiram Ailani adalah kenaikan harga bahan baku. Hal ini ditunjukkan oleh nilai bobot sebesar 0,17 dengan rating 1 dan skor sebesar 0,17. Kondisi ini menunjukkan bahwa harga bahan baku yang semakin meningkat memiliki pengaruh yang signifikan dalam biaya operasional usaha ini. Hasil analisis matriks IFAS memiliki nilai sebesar 2,49 yang menggambarkan perusahaan berada pada kondisi internal rata-rata, tidak terlalu kuat dan tidak terlalu lemah. Hasil analisis matriks EFAS memiliki nilai sebesar 2,41 menggambarkan respon yang diberikan oleh usaha"Abon Ailani" kepada lingkungan eksternalnya tergolong sedang dalam memanfaatkan peluang dan mengatasi ancaman. Berdasarkan indentifikasi hasil analisis terhadap faktor eksternal dalam pengembangan usaha "Abon Ailani", diketahui bahwa faktor kunci eksternal yang memberikan peluang terbesar bagi usaha "Abon Ailani", adalah Perkembangan sistem informasi dan teknologi. Hal ini ditunjukkan oleh bobot terbesar yang dimiliki faktor kunci eksternal ini, yaitu sebesar 0,15 dengan rating sebesar 4 dan Total Skor sebesar 0,6. Faktor kunci eksternal yang memberikan ancaman terbesar bagi usaha abon jamur tiram Ailani adalah kenaikan harga bahan baku. Hal ini ditunjukkan oleh nilai bobot sebesar 0,17 dengan rating 1 dan skor sebesar 0,17. Kondisi ini menunjukkan bahwa harga bahan baku yang semakin meningkat memiliki pengaruh yang signifikan dalam biaya operasional usaha ini. Hasil analisis matriks IFAS memiliki nilai sebesar 2,49 yang menggambarkan perusahaan berada pada kondisi internal rata-rata, tidak terlalu kuat dan tidak terlalu lemah. Hasil analisis matriks EFAS memiliki nilai sebesar 2,41 menggambarkan respon yang diberikan oleh usaha"Abon Ailani" kepada lingkungan eksternalnya tergolong sedang dalam memanfaatkan peluang dan mengatasi ancaman. Berdasarkan hasil tersebut, usaha "Abon Ailani" berada pada sel V ( Hold and Maintain ). Sehingga strategi yang sebaiknya diterapkan usaha kecil tersebut pada posisi ini adalah strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Berdasarkan hasil penggabungan matriks IFAS dan EFAS dalam matriks SWOT dalam pengembangan usaha "Abon Ailani" menghasilkan beberapa alternatif strategi yaitu sebagai berikut: (1) Memperluas pasar untuk meningkatkan volume penjualan; (2) Pengembangan produk; (3) Melakukan produksi secara kontinyu; (4) Melakukan seleksi tenaga kerja; (5) Memilih lokasi usaha yang strategis; (6) Penjadwalan pembelian jamur tiram atau alternatif pemasok lain; (7) Mempertahankan dan meningkatkan jenis serta kualitas produk; (8) Mematok harga rata-rata agar tetap memperoleh keuntungan; (9) Menyediakan stok bahan baku atau produk untuk keperluan mendesak atau kapanpun dibutuhkan. Berdasarkan hasil pengolahan QSPM diperoleh prioritas alternatif strategi pengembangan usaha yang memiliki nilai TAS tertinggi (TAS=5,74) yaitu melakukan produksi secara kontinyu. Produksi tersebut untuk produk yang paling banyak diminati oleh konsumen, yaitu abon original dan abon rasa. Strategi tersebut dapat digunakan untuk melayani atau menerima permintaan konsumen yang membeli secara langsung tanpa harus menunggu persediaan produk. Apabila dilakukan produksi secara kontinyu akan meningkatkan volume penjualan serta keuntungan dan dengan adanya penjualan secara personal selling , hal ini sekaligus dapat memperkenalkan produk "Abon Ailani" secara langsung.