Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Sirih (Piper betle L.) sebagai Fungisida Nabati terhadap Penyakit Hawar Daun Jagung (Exserohilum turcicum (Pass.) Leonard and Suggs) pada Konsentrasi yang Berbeda
Daftar Isi:
- Penyakit hawar daun jagung yang disebabkan oleh patogen Exserohilum turcicum merupakan salah satu penyakit utama jagung. Cara alternatif yang ramah lingkungan dengan menggunakan fungisida nabati dari ekstrak daun sirih (Piper betle L.). Sebagian besar senyawa aktif yang terkandung dalam ekstrak daun sirih adalah senyawa fenol dan turunannya yang mampu menghambat pertumbuhan dan perkembangan jamur E. turcicum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan senyawa aktif dalam berbagai konsentrasi ekstrak daun sirih sebagai informasi tentang efektifitasnya mengendalikan jamur E. turcicum. Senyawa aktif diekstrak dari daun sirih kering menggunakan pelarut metanol dan n heksan. Komposisi senyawa aktif diidentifikasi menggunakan GC-MS. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), 5 perlakuan dengan 5 ulangan secara in vitro dan in vivo. Secara in vitro jamur E. turcicum diletakkan pada cawan petri berisi ekstrak daun sirih, kemudian penghambatan pertumbuhan jamur E. turcicum diukur dari diameter koloni dan berat miselium jamur. Secara in vivo konidia E. turcicum direndam pada daun jagung yang sebelumnya telah direndam dengan ekstrak daun sirih. Jumlah bercak coklat yang muncul pada permukaan daun jagung di hitung selama 5 hsi. Perlakuan yang di ujikan yaitu media tanpa pemberian ekstrak daun sirih sebagai kontrol, media dengan campuran ekstrak daun sirih konsentrasi 0,1 g/l, konsentrasi 2,5 g/l, konsentrasi 4 g/l dan konsentrasi 7 g/l. Hasil analisis dengan GC-MS yang menunjukkan bahwa ekstrak metanol mengandung senyawa aktif karvakrol 68,34%, eugenol 14,68% dan kavikol 8,95%. Sedangakan dalam ekstrak heksana senyawa aktif yang terkandung yaitu eugenol 44.04%, kavikol 3.84%, naftalena 11.21% dan alfa selinena 11.63%. Secara in vitro ekstrak heksana paling efektif menghambat pertumbuhan jamur E. turcicum yaitu pada konsentrasi 7 g/l sebesar 47.8%. Ekstrak metanol daun sirih paling efektif menghambat yaitu pada konsentrasi 7 g/l sebesar 59.92%. Secara in vivo ekstrak daun sirih dapat menghambat pertumbuhan rata-rata bercak paling efektif yaitu pada konsentrasi 7 g/l sebanyak 6 bercak.