Optimalisasi Pengadaan Pucuk Teh Sebagai Bahan Baku Teh Hitam CTC di PTPN XII (Persero) Kertowono, Lumajang
Main Author: | Hikmatyar, MuhammadIdham |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/129369/1/SKRIPSI.pdf http://repository.ub.ac.id/129369/ |
Daftar Isi:
- Teh sangat penting bagi masyarakat Indonesia, karena teh merupakan minuman tradisional yang dapat menyegarkan badan, memulihkan stamina dan menyehatkan. Di Indonesia, teh dihasilkan oleh tiga badan usaha yaitu Perkebunan Besar Negara (PBN), Perkebunan Besar Swasta (PBS), dan Perkebunan Rakyat (PR). Menurut Spillane dalam Kholidin (1998), potensi paling besar dalam berproduksi dimiliki oleh perkebunan besar negara karena perkebunan ini memiliki teknik budidaya dan fasilitas pengolahan yang lebih baik dari perkebunan swasta dan perkebunan rakyat. Prospek teh hitam sekarang ini sangat menjanjikan sehingga produsen teh dunia banyak yang kembali giat mengembangkan budidaya teh. Hal ini dikarenakan negara-negara di kawasan Eropa dan Timur Tengah terutama negara-negara pecahan Uni Soviet, banyak yang meminati jenis teh hitam. PTPN XII (Persero) Kertowono Lumajang adalah salah satu unit kebun di bawah pengawasan PTPN XII Jawa Timur, yang menghasilkan produk berupa teh hitam CTC dengan pemasaran utamanya adalah ekspor. PTPN XII (Persero) Kertowono memiliki pabrik, kantor induk perkebunan, dan tentunya kebun teh milik sendiri yang terdiri dari tiga afdeling (wilayah kebun produktif) tanaman teh yaitu Puring, Kamar Tengah, dan Kertosuko. Jumlah pucuk teh yang dihasilkan dari perkebunan teh Kertowono cukup fluktuatif, dan jumlah produksi pucuk yang dihasilkan pun berbeda di masing-masing afdeling. Produksi pucuk dari ketiga afdeling tersebut belum mampu dioptimalkan oleh perusahaan terkait kendala areal pemetikan per hari, tenaga kerja pemetik, kapasitas pengolahan di pabrik, dan target produksi pucuk di tiap afdeling. Hal ini merupakan permasalahan yang cukup serius mengingat tingkat permintaan konsumen mancanegara cukup tinggi. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian terkait bagaimana pengadaan pucuk teh yang optimal dari keterbatasan sumberdaya yang ada di PTPN XII (Persero) Kertowono. Agar nilai keuntungan dan produksi pucuk teh per harinya dapat optimal sehingga perusahaan dapat memproduksi teh hitam sesuai yang direncanakan. Tujuan dalam penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi proses pengadaan pucuk teh di PTPN XII Kertowono, (2) Mengidentifikasi tingkat produksi pucuk dari ketiga afdeling di PTPN XII Kertowono, (3) Menganalisis tingkat optimal produksi pucuk dari ketiga afdeling dan keuntungan yang didapat PTPN XII Kertowono. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif yang digunakan untuk mendeskripsikan proses pengadaan pucuk teh di PTPN XII Kertowono dan analisis kuantitatif dengan model Linear Programming (LP) untuk menentukan kombinasi produksi pucuk yang optimal dari ketiga afdeling agar mendapat keuntungan maksimal bagi perusahaan. Fungsi kendala atau keterbatasan sumberdaya dalam penelitian adalah luas areal pemetikan per hari, total waktu kerja dari seluruh tenaga kerja pemetik per hari, kapasitas olah pabrik, dan target produksi pucuk di tiap afdeling. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) proses pengadaan pucuk teh yang berlaku di PTPN XII Kertowono berawal dari pemanenan (pemetikan) pucuk teh di kebun, dikumpulkan dalam waring sak, ditimbang di kebun, diangkut kemudian didistribusikan dengan truk, pucuk teh kembali ditimbang sesampainya di pabrik, kemudian ditaruh di Withering Trough (WT), (2) Produksi pucuk teh dalam kondisi aktual di PTPN XII Kertowono hanya mampu mencapai 10.855 Kg/Hari dengan kombinasi produksi dari afdeling Puring sebanyak 2.678 Kg/Hari, produksi dari afdeling Kamar Tengah sebanyak 4.562 Kg/Hari, dan produksi dari afdeling Kertosuko sebanyak 3.615 Kg per hari. Persentase produksi pucuk teh per hari dalam kondisi aktual hanya mencapai 60,77% dari produksi pucuk yang ditargetkan dalam RKAP perusahaan. Keuntungan yang diperoleh PTPN XII Kertowono per hari mencapai Rp 69.647.000,00. (3) Berdasarkan hasil analisis optimal yang telah dilakukan, PTPN XII Kertowono harusnya mampu memproduksi pucuk teh sebanyak 11.749 Kg/Hari walaupun dengan ketersediaan sumberdaya yang terbatas seperti luas areal pemetikan, tenaga kerja pemetik, kapasitas olah pabrik, dan target produksi. Sehingga perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang maksimal mencapai Rp 75.191.000,00/Hari. Dari hasil analisis primal, kombinasi produksi yang optimal adalah produksi dari afdeling Puring sebanyak 616 Kg/Hari, produksi dari afdeling Kamar Tengah sebanyak 6.558 Kg/Hari, dan produksi dari afdeling Kertosuko sebanyak 4.575 Kg/Hari. Dari hasil analisis dual, kendala seperti luas areal pemetikan, kapasitas olah pabrik, dan target produksi pucuk di afdeling Puring tidak termasuk sumberdaya yang langka sehingga tidak membatasi fungsi tujuan. Sedangkan dari hasil analisis sensitivitas, kendala waktu jam kerja pada tenaga kerja pemetik masih dapat ditingkatkan hingga 3.058 jam/Hari. Hal ini berarti bahwa kendala yang paling mempengaruhi produksi pucuk dalam kondisi aktual yang belum mampu mencapai target adalah kurangnya jumlah tenaga kerja pemetik dan penyebarannya di tiap afdeling di PTPN XII Kertowono.