Uji Tingkat Toleransi 10 Aksesi Bunga Matahari (Helianthus annuus L.) terhadap Cekaman Kekeringan

Main Author: Supermansah
Format: Thesis NonPeerReviewed Lainnya
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/129189/1/Supermansah_%280710470020-47%29_Angkatan_2007.PDF
http://repository.ub.ac.id/129189/
ctrlnum 129189
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/129189/</relation><title>Uji Tingkat Toleransi 10 Aksesi Bunga Matahari (Helianthus annuus L.) terhadap Cekaman Kekeringan</title><creator>Supermansah</creator><subject>338.1 Agriculture</subject><description>Kekeringan adalah salah satu dari bagian masalah pertanian yang cukup serius yang mengakibatkan berkurangnya hasil dan produksi pertanian. Salah satu strategi untuk menghadapi lahan kering adalah memilih kultivar tanaman pertanian yang toleran terhadap cekaman kekeringan yang tinggi. Telah dilakukan penelitian untuk menilai tingkat toleransi sepuluh aksesi bunga matahari (Helianthus annuus L.) toleran cekaman kekekeringan. Parameter pengamatan yaitu tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, luas daun, umur berbunga (hst), kerapatan stomata, kerapatan bulu daun, persetase biji bernas, persentase biji hampa, indek panen dan bobot 100 biji. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca kebun percobaan Universitas Brawijaya desa Jatikerto Kabupaten Malang mulai Juni 2011 sampai Oktober 2011. Percobaan disusun menggunakan rancangan petak terbagi (split plot) dengan 3 ulangan. Sebagai faktor batas adalah: (1) kondisi normal 100% KL (P0), (2) kondisi cekaman kekeringan 40% KL (P1). Setiap grup terdiri dari 10 faktor tersarang aksesi bunga matahari (Helianthus annuus L.). Jumlah tanaman setiap ulangan adalah 3 tanaman. Hasil yang didapatkan ialah berdasarkan nilai IC pada komponen hasil biji bunga matahari, aksesi HA 21, HA 44 dan HA 45 memiliki toleransi yang lebih baik dibandingkan dengan tujuh aksesi lainya dengan didukung karakter jumlah biji bernas, jumlah biji per tanaman dan bobot 100 biji yang memiliki nilai IC =&#x2022;0,50. Aksesi HA 50 memiliki toleransi yang baik setelah HA 21, HA 44 dan HA 45 yang didukung karakter jumlah biji per tanaman dan bobot 100 biji dengan nilai IC =0,50. Aksesi HA 01, HA 12, HA 22, HA 25, HA 26, HA 25 memiliki toleransi yang lebih rendah dibandingkan dengan aksesi yang lainnya pada kondisi cekaman kekeringan. Karakter hasil biji yang mendukung antara lain bobot 100 biji dengan nilai IC =&#xBE;0,50.</description><date>2012-04-13</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Other:Other</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/129189/1/Supermansah_%280710470020-47%29_Angkatan_2007.PDF</identifier><identifier> Supermansah (2012) Uji Tingkat Toleransi 10 Aksesi Bunga Matahari (Helianthus annuus L.) terhadap Cekaman Kekeringan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FP/2012/79/051201981</relation><recordID>129189</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Other:Other
Other
author Supermansah
title Uji Tingkat Toleransi 10 Aksesi Bunga Matahari (Helianthus annuus L.) terhadap Cekaman Kekeringan
publishDate 2012
isbn 2807104700204
topic 338.1 Agriculture
url http://repository.ub.ac.id/129189/1/Supermansah_%280710470020-47%29_Angkatan_2007.PDF
http://repository.ub.ac.id/129189/
contents Kekeringan adalah salah satu dari bagian masalah pertanian yang cukup serius yang mengakibatkan berkurangnya hasil dan produksi pertanian. Salah satu strategi untuk menghadapi lahan kering adalah memilih kultivar tanaman pertanian yang toleran terhadap cekaman kekeringan yang tinggi. Telah dilakukan penelitian untuk menilai tingkat toleransi sepuluh aksesi bunga matahari (Helianthus annuus L.) toleran cekaman kekekeringan. Parameter pengamatan yaitu tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, luas daun, umur berbunga (hst), kerapatan stomata, kerapatan bulu daun, persetase biji bernas, persentase biji hampa, indek panen dan bobot 100 biji. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca kebun percobaan Universitas Brawijaya desa Jatikerto Kabupaten Malang mulai Juni 2011 sampai Oktober 2011. Percobaan disusun menggunakan rancangan petak terbagi (split plot) dengan 3 ulangan. Sebagai faktor batas adalah: (1) kondisi normal 100% KL (P0), (2) kondisi cekaman kekeringan 40% KL (P1). Setiap grup terdiri dari 10 faktor tersarang aksesi bunga matahari (Helianthus annuus L.). Jumlah tanaman setiap ulangan adalah 3 tanaman. Hasil yang didapatkan ialah berdasarkan nilai IC pada komponen hasil biji bunga matahari, aksesi HA 21, HA 44 dan HA 45 memiliki toleransi yang lebih baik dibandingkan dengan tujuh aksesi lainya dengan didukung karakter jumlah biji bernas, jumlah biji per tanaman dan bobot 100 biji yang memiliki nilai IC =•0,50. Aksesi HA 50 memiliki toleransi yang baik setelah HA 21, HA 44 dan HA 45 yang didukung karakter jumlah biji per tanaman dan bobot 100 biji dengan nilai IC =0,50. Aksesi HA 01, HA 12, HA 22, HA 25, HA 26, HA 25 memiliki toleransi yang lebih rendah dibandingkan dengan aksesi yang lainnya pada kondisi cekaman kekeringan. Karakter hasil biji yang mendukung antara lain bobot 100 biji dengan nilai IC =3⁄40,50.
id IOS4666.129189
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2021-10-25T02:03:07Z
last_indexed 2021-10-28T07:18:40Z
recordtype dc
_version_ 1751455090688917504
score 17.538404