Daftar Isi:
  • Percobaan yang dilakukan menggunakan rancangan acak kelompok dengan faktor tunggal, yaitu genotipe tanaman.Terdapat 3 ulangan dan masing – masing ulangan terdapat 10 galur inbrida. Pengamatan karakter kuantitatif meliputi derajat zigzag, panjang daun, lebar daun, sudut anatar helai daun dan batang, umur anthesis, kerapatan bulir, Jumlah malai cabang samping, umur muncul rambut, Panjang malai poros utama di atas cabang samping paling bawah, Panjang malai poros utama di atas cabang samping paling atas, panjang cabang samping, panjang tanaman, Rasio panjang letak tongkol paling atas terhadap panjang tanaman, Lebar helai daun, Panjang tangkai, Panjang tongkol, Diameter tongkol, Jumlah baris biji, panjang biji, lebar biji, nilai brix, potensi hasil, berat 1000 butir. Pengamatan kualitatif meliputi bentuk ujung daun pertama, Intensitas warna hijau daun, pola helai daun, mengombaknya tepi helai daun, bentuk tongkol, Jumlah warna dari biji, Intensitas warna kuning biji, Penyusutan ujung biji dan permukaan butir teratas.Hasil dari analisis ragam uji DMRT 5% menunjukkan bahwa 10 galur inbrida memiliki nilai berbeda nyata pada semua karakter kecuali karakter lebar daun. Sepuluh galur inbrida jagung manis yang diamati memiliki heritabilitas, dan koefisien keragaman rendah dalam masing-masing galur inbrida, sehingga nilai keragaman dalam galurnya rendah. Nilai heritabilitas antar galur inbrida termasuk tinggi pada karakter panjang daun, sudut antara batang dan helai daun, panjang tanaman, umur antesis, jumlah malai cabang samping, Panjang malai poros utama di atas cabang samping paling bawah, Panjang malai poros utama di atas cabang samping paling atas, umur muncul rambut betina, rasio panjang letak tongkol paling atas terhadap panjang tanaman, panjang tangkai, diameter tongkol, panjang tongkol, jumlah baris biji, panjang biji dan lebar biji. Hal ini berarti bahwa ekspresi genetik pada karakter yang memiliki nilai heritabilitas tinggi menunjukkan factor genetik berperan dalam menentukan variasi fenotip.Nilai KKG pada 10 galur inbrida jagung manis menunjukkan nilai yang rendah pada semua karakter dan nilai KKF yang rendah pada karakter panjang daun, sudut diantara helai daun dan batang, diameter batang, panjang tanaman, umur anthesis, jumlah malai cabang samping utama, panjang malai poros utama, diatas cabang samping terbawah, panjang malai poros utama diatas cabang samping bagian lebih atas, panjang malai cabang samping, umur muncul rambut, rasio panjang letak tongkol paling atas terhadap panjang tanaman, diameter tongkol, panjang tongkol, jumlah baris biji, panjang biji dan lebar biji. Hal ini berarti bahwa KKG dan KKF memiliki variabilitas genetik sempit. Berdasarkan nilai PKGH karakter sudut diantara helai daun dan batang, panjang tanaman, jumlah malai cabang samping utama, panjang malai poros utama diatas cabang samping bagian lebih atas, rasio panjang letak tongkol paling atas terhadap panjang tanaman, panjang tangkai, panjang tongkol, jumlah baris biji pada tongkol, dan lebar biji memiliki nilai PKGH tingi. Nilai PKGH tinggi pada karakter tersebut menunjukkan kemajuan seleksi yang dilakukan memberikan hasil yang efektif. Berdasarkan karakter kualitatif menunjukkan galur KG dan KG1, galur H1 dan KI5 memiliki kemripan yang sama sekitar 90%. Sepuluh galur inbrida tidak ada yang memiliki persentase kemiripan 100%, sehingga kesepuluh galur inbrida jagung manis memiliki karakter tersendiri dibandingkan galur lain