Kajian Aplikasi Mulsa Dengan Berbagai Bahan Tanam Pada Tanaman Ubi Jalar (Ipomea batatas L.) Varietas Ayamurasaki

Main Author: AprintaSuryaRamadhani
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2010
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/128536/1/051100169.pdf
http://repository.ub.ac.id/128536/
Daftar Isi:
  • Pada saat ini hampir 95 % penduduk Indonesia mengkonsumsi beras yang berasal dari tanaman padi sebagai makanan pokok. Dengan populasi penduduk pada tahun 2010 sekitar 230 juta jiwa dan lahan sawah yang semakin terbatas akibat kompetisi dengan infrastrukur, maka penyediaan pangan beras semakin memberatkan pemerintah. Pada keadaan seperti ini, potensi pangan non beras seperti ubi jalar (Ipomea batatas L.) perlu mendapat perhatian cukup besar dari pemerintah untuk diversifikasi pangan. Tanaman ubi jalar mempunyai kisaran lingkungan pertumbuhan yang luas, sehingga banyak ditemui di seluruh bagian nusantara, dari dataran rendah hingga dataran tinggi, baik pada lahan sawah maupun lahan tegalan yang berbukit. Umbi tanaman ubi jalar banyak digunakan sebagai bahan baku industri makanan Luas areal produksi ubi jalar di Indonesia pada tahun 2009 sekitar 230.000 ha, dengan produktivitas rata-rata sekitar 10 ton/ha. (BPS, 2010). Tujuan penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh pemberian dan pengaplikasian mulsa organik dan anorganik serta pemilihan bahan tanam pada pertumbuhan dan hasil tanaman ubi jalar. Hipotesa yang ditawarkan adalah aplikasi mulsa serta pemilihan bahan tanam stek yang terpilih akan menghasilkan produktivitas ubi jalar (Ipomoea batatas var. Ayamurasaki) yang optimal Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian dan pengaplikasian mulsa organik dan anorganik serta pemilihan bahan tanam pada pertumbuhan dan hasil tanaman ubi jalar. Penelitian ini akan dilaksanakan pada pertengahan bulan Mei 2010 hingga bulan Juli 2010 di desa Kurung, Kejayan, Pasuruan Jawa Timur. Alat yang digunakan pada penelitian ialah cangkul, sabit, tugal, penggaris, timbangan analitik, meteran, jangka sorong, oven, termometer tanah, dan Soil moisture tester. Bahan tanam yang digunakan ialah stek pucuk (B1), stek batang tengah (B2), dan stek batang bawah (B3) tanaman ubi jalar var. Ayamurasaki yang berasal dari tanaman yang berumur 60-90 hari dengan panjang stek 25 cm. Stek disimpan dahulu selama 6 hari sebelum tanam dengan tujuan untuk merangsang terbentuknya perakaran. Perlakuan macam mulsa yaitu tanpa mulsa, mulsa jurami (M1) dan mulsa hitam perak (M2). Analisa data menggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada p= 0,05. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi yang tidak nyata antara macam bahan tanam dengan macam mulsa pada seluruh parameter pertumbuhan dan hasil. Tanaman ubi jalar pada perlakuan bahan tanam menunjukkan bahwa stek pucuk menghasilkan produksi tertinggi yaitu sebesar 7,03 ton/ha, sedangkan untuk stek batang tengah 6,22 ton/ha dan stek batang bawah 5,09 ton/ha. Tanaman ubi jalar pada perlakuan macam menunjukkan bahwa mulsa jerami menghasilkan produksi tertinggi yaitu sebesar 7,68 ton/ha, sedangkan mulsa hitam perak 5,93